Opini

PON XXI Aceh Sukses Melalui Semangat 9C

Keberhasilan ini tidak hanya mengantar Aceh dalam mewujudkan prestasi olahraga, tapi juga berhasil mengubah persepsi masyarakat nusantara terhadap Ace

Editor: mufti
IST
Rahmadhani M Bus, Postgraduate Alumni Victoria University of Technology (VUT) in Tourism Management, Melbourne dan Ketua Bidang Promosi dan Pemasaran PON XXI Aceh 2024 

Rahmadhani M Bus, Postgraduate Alumni Victoria University of Technology (VUT) in Tourism Management, Melbourne dan Ketua Bidang Promosi dan Pemasaran PON XXI Aceh 2024

PEKAN Olahraga Nasional (PON) ke-21 yang diselenggarakan 9-20 September 2024 di Aceh dan Sumatera Utara telah berlalu. Ajang multiolahraga nasional ini meninggalkan ragam cerita dan kenangan, baik oleh para atlet, ofisial, panitia pelaksana, maupun masyarakat Aceh sendiri sebagai tuan rumah. PON XXI/2024 Aceh menjadi ajang olahraga spektakuler bagi dua tuan rumah karena diselenggarakan secara bersamaan oleh dua provinsi untuk pertama kali.

Menjadi tuan rumah tidaklah mudah. Berbagai tantangan dan keterbatasan dalam mengakomodir kebutuhan dan harapan semua pihak, seperti kemeriahan “open ceremony”, kesiapan venue dan perlengkapan pertandingan, distribusi dan kualitas konsumsi atlet, transportasi, promosi dan pemasaran, akomodasi dan sebagainya, menjadi kisah lain dari perhelatan akbar ini. Kebutuhan tersebut tentu dapat dipenuhi, walau mungkin tidak sesuai harapan semua pihak.

Selaku ketua bidang yang bertanggung jawab dalam kegiatan promosi dan pemasaran, penulis merasakan langsung bagaimana semua panitia pelaksana yang tergabung dalam Panitia Inti Panitia Besar (PB) PB PON XXI/2024 Aceh bekerja tanpa pamrih. Di bawah komando Pj. Gubernur Aceh, Safrizal ZA, selaku Ketua Umum dan Sekretaris Daerah Aceh, Azwardi, selaku Ketua Harian, terus memotivasi seluruh panitia pelaksana bekerja cerdas “all out” dalam menyukseskan PON XXI/2024 Aceh yang menjadi marwah dan pertaruhan seluruh komponen masyarakat Aceh.

Semangat 9C

Keberhasilan penyelenggaraan PON XXI/2024 Aceh tidak terlepas dari dukungan semua pihak yang menginginkan Aceh sukses, tidak hanya sebagai penyelenggara dan sebagai tuan rumah yang baik, tapi juga sebagai daerah yang mampu membuat pengunjung terkesan. Berikut deskripsi positif 9C (Cultural, Community, Communication, Commercial, Collaboraction, Commitment, Confidence, Credibility dan Calibration) yang akan selalu menjadi penyemangat dan kebanggaan sebagai sebuah “legacy” bagi generasi muda Aceh bahwa Aceh mampu menyelenggarakan event olahraga berskala nasional, bahkan internasional.

Culture; PON XXI/2024 Aceh berhasil memukau pengunjung pada malam “open ceremony“ yang dibuka secara resmi oleh Presiden RI, Joko Widodo. Melalui suguhan tarian kolosal khas Aceh oleh 850 penari lokal, menampilkan kisah perjuangan Laksamana Malahayati, tokoh perempuan pahlawan Aceh. Tarian kolosal ini juga menampilkan nuansa budaya Aceh, sarat makna dan pesan yang membangkitkan semangat perjuangan meraih prestasi di ajang olahraga nasional.

Community; Pelibatan masyarakat sebagai Duta PON, Liaison Officer (LO), Volunteer Officer (VO) dan Workforce (WF) selama penyelenggaraan PON Aceh adalah sebuah keniscayaan sebagai garda terdepan. Mereka telah terbukti sebagai pahlawan PON yang mendedikasikan diri mereka sebagai perwakilan PB PON Aceh dan penghubung di berbagai venue pertandingan, termasuk juga di pelabuhan, bandara, terminal, hotel dan titik strategis lainnya.

Communication; Keberhasilan PON Aceh tidak terjadi tanpa peran penting komunikasi dan informasi, baik secara online, maupun offline. Pelibatan semua pihak, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI yang menyediakan media center utama sebagai media pemberitaan PON yang tersebar ke seluruh Indonesia. Penggunaan platform media sosial juga menjadi pilihan utama untuk menjangkau semua pihak dengan informasi up-to-date terkait PON Aceh, seperti Youtube, FB, IG, Tw dan TikTok melalui alamat akun resmi @ponxxiaceh.

Commerce; PON XXI Aceh berhasil menarik ribuan atlet, ofisial, dan pengunjung dari seluruh Indonesia berkontribusi langsung terhadap perputaran ekonomi di Aceh, khususnya UMKM, mulai dari sektor akomodasi, transportasi hingga kuliner. Dapat dibuktikan melalui transaksi keuangan mencapai Rp 8,65 triliun. PON XXI Aceh bukan hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga momentum peningkatan ekonomi Aceh melalui pergerakan transaksi masif, melibatkan pelaku usaha dari berbagai skala.

Collaboration; Perpaduan kolaborasi dan aksi bersama melalui kerja sama nyata antar pihak, seperti TNI, Polri, SKPA, Perbankan, BUMN/BUMD, tokoh masyarakat dalam menyukseskan PON Aceh, seperti menciptakan kenyamanan dan ketertiban masyarakat saat berlangsung pertandingan sepak bola melalui acara  “nontong bareng” warga Banda Aceh, dukungan sponsorship, mengatur distribusi konsumsi dan tempat ibadah, melayani dan menjamu atlet dan tamu melalui makan serta ngopi bersama sebagai bentuk keramahan masyarakat Aceh.

Confidence; Kesuksesan PON Aceh yang disampaikan oleh Pemerintah, termasuk para peserta yang hadir adalah sebuah pengakuan atau penghargaan (testimoni) yang berdampak positif dalam meningkatkan rasa percaya diri masyarakat dan Pemerintah Aceh. Penghargaan adalah sebuah legitimasi atau pengakuan orang lain untuk keberhasilan yang diraih bersama. Keberhasilan tersebut sudah sepatutnya meningkatkan “awareness” dan “self-confidence” Pemerintah Aceh dalam menyelenggarakan event berskala nasional dan internasional lainnya ke depan.

Credibility; Keberhasilan penyelenggaraan PON Aceh adalah sebuah penghargaan yang diraih Pemerintah Aceh bekerja sama dengan berbagai pihak, khususnya Kemenpora RI dan KONI Pusat. Keberhasilan ini menjadi marketing yang paling efektif dan Pemerintah Aceh memiliki ‘kredibilitas’ dalam memperbaiki citra Aceh selanjutnya, khususnya di bidang industri pariwisata dan investasi. Kita tidak perlu lagi bersusah payah untuk mempromosikan keunggulan Aceh, karena daerah lain sebagai pesaing kita sudah melihat dan mengakuinya.

Calibration; Keberhasilan yang diperoleh selama PON Aceh melalui pelibatan semua pihak akan sangat bermanfaat dan menjadi media evaluasi bersama sejauh mana kinerja pemerintah Aceh selama ini, apakah sudah sesuai dengan harapan yang kita targetkan (on-track), sekaligus mengetahui positioning kita dengan daerah lain atau membandingkan penyelenggaraan PON sebelumnya, sambil terus melakukan berbagai perbaikan menuju keberhasilan masa depan.

Commitment; Memanfaatkan berbagai venue pertandingan yang bertaraf nasional/internasional pasca PON Aceh dari berbagai kerusakan menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Aceh bersama KONI Aceh dan instansi terkait lainnya. Pembentukan badan pengelola secara terpadu melalui badan layanan umum (BLU) menjadi penting, yang juga menjadi salah satu poin sukses PON Aceh, yaitu sukses pasca-PON Aceh dalam merawat dan memanfaatkan venue-venue pertandingan. Kerja sama dengan Kemenpora RI dan KONI Pusat agar kegiatan pertandingan olahraga berskala nasional/internasional dapat juga dilakukan di Aceh, sekaligus menjadi media strategis memperkenalkan Aceh sebagai destinasi wisata olahraga dan investasi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved