Perang Israel vs Lebanon

Lebanon jadi Lautan Api, Ledakan Dahsyat Hantam Selatan Beirut, 12 Orang Tewas 

Kementerian Kesehatan tidak memberikan rincian korban, tetapi laporan sebelumnya mengatakan bahwa sedikitnya empat orang tewas dan 10 orang terluka se

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Al Jazeera
Jurnalis Aljazeera Laura Khan yang melaporkan dari Beirut, Lebanon mengatakan baru saja ledakan dahsyat kembali terdengar di Lebanon. 

SERAMBINEWS.COM - Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan bahwa sedikitnya 12 orang tewas, termasuk beberapa anak-anak, akibat dua serangan udara Israel di kota-kota di selatan Beirut.

Lebih dari 20 orang juga terluka dalam serangan hari Minggu, yang menghantam Kota Qmatiyeh dan Kayfoun di distrik Gunung Lebanon.

Kementerian Kesehatan tidak memberikan rincian korban, tetapi laporan sebelumnya mengatakan bahwa sedikitnya empat orang tewas dan 10 orang terluka setelah serangan di Kayfoun.

Ledakan dahsyat kembali mengguncang 

Jurnalis Aljazeera Laura Khan yang melaporkan dari Beirut, Lebanon mengatakan baru saja ledakan dahsyat kembali terdengar di Lebanon.

"Kami berada di pusat kota Beirut, sekitar 7 km (4 mil) dari pinggiran selatan Dahiyeh, tempat terjadinya ledakan dahsyat.

Pasukan Israel mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka menyerang depot senjata milik Hizbullah. Kami melihat gambar-gambar ledakan besar yang menerangi langit malam dan tampaknya ada sejumlah ledakan sekunder dan semacam proyektil yang keluar dari sana.

Tetapi apakah depot senjatalah yang menyebabkan ledakan ini, kami belum yakin.

Kita telah menyaksikan sejumlah ledakan besar di Beirut dalam beberapa hari terakhir. Media Lebanon melaporkan bahwa salah satunya berasal dari pabrik tangki oksigen rumah sakit dan inilah sebabnya ledakan besar itu terjadi di langit malam."

"Kami mendengar ledakan itu dari sini. Ledakan itu terdengar dari seluruh Beirut. Suaranya sangat keras," tambah reporter itu.

Baca juga: Barbarisme Israel, Militer Zionis Kembali Mengebom RS Al-Aqsa, Klaim sebagai Pusat Komando Hamas

Dahieyh – wilayah berpenduduk sekitar 700.000 orang – hampir sepenuhnya kosong dari penduduk. 

Siapa yang masih tinggal? Petugas medis tidak bisa masuk. Ada serangan udara siang dan malam. Petugas medis tidak bisa masuk untuk melihat apakah ada yang terluka atau meninggal saat ini.

1 Tahun Operasi Banjir Al-Aqsa, Roket Hizbullah Guncang Haifa, 10 Orang Terluka

Asap mengepul setelah roket Hizbullah mengguncang Kota Pelabuhan Haifa, Israel menyebabkan 10 orang terluka.

Setidaknya lima roket yang jatuh di pusat kota yang tidak dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel.

Dalam satu kasus, ada seorang pria yang jatuh dari jendela sebuah gedung karena guncangan hebat yang disebabkan oleh salah satu roket tersebut. 

Selain itu, cedera parah juga dilaporkan di kota Tiberius di wilayah utara akibat roket yang tidak berhasil dicegat. Orang tersebut terkena pecahan peluru.

Serangan terhadap Haifa penting, bukan hanya karena kota itu merupakan kota terbesar di Israel utara. 

Kota itu juga merupakan kota pelabuhan utama. Kota itu memiliki pasukan militer dan penduduk sekitar 300.000 jiwa.

Dan fakta bahwa ini dapat terjadi di kota seperti Haifa, di pusat kota, adalah sesuatu yang akan membuat warga Israel merasa sangat rentan, menjelang serangan 7 Oktober dan pada saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin politik lainnya terus mengatakan bahwa perang yang mereka lancarkan membuat negara lebih aman dalam jangka panjang.

Saksi mata menggambarkan akibat serangan Haifa

Seorang pria Israel mengatakan dia mendengar suara ledakan keras di daerah tempat tinggalnya di Haifa sebelum mendengar dari radio bahwa telah terjadi serangan di daerahnya.

"Saya langsung ke sana. Awalnya, kami tidak menemukan korban luka, lalu saya lihat (gedung itu)," kata pria yang tidak disebutkan namanya itu dalam sebuah kesaksian video, sambil menunjuk ke sebuah bangunan yang jendelanya tampak pecah.

“Saya masuk ke dalam dan mendapati empat orang terluka, lukanya ringan hingga sedang,” katanya.

Serangan itu menandai pertama kalinya pusat kota Haifa diserang sejak perang Israel di Gaza dimulai setahun lalu. 

Kota itu terletak di Pantai Mediterania Israel, sekitar 30 km (19 mil) dari perbatasan dengan Lebanon.

Hingga saat ini, roket yang ditembakkan ke kota pelabuhan tersebut dari Lebanon selatan sebagian besar telah dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved