Kupi Beungoh
Menelisik Kiprah Tgk H Musannif, Cucu Ulama Besar Aceh yang Bertarung di Pilkada Aceh Besar
Kakeknya ini tidak hanya dikenal karena kealimannya, tetapi juga atas kontribusinya yang luar biasa dalam membangun pendidikan Islam di Aceh.
Sebagai seorang yang lahir dari keluarga ulama, nilai-nilai keislaman sudah menjadi bagian integral dari kehidupan Musannif.
Hal ini bukan hanya tercermin dalam kehidupan pribadinya, tetapi juga dalam visi dan misi kepemimpinannya. Ia ingin menjadikan Aceh Besar sebagai daerah yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga memiliki landasan spiritual yang kuat.
Dengan latar belakang keluarganya yang sangat erat dengan pendidikan dayah, Musannif sangat memahami betapa pentingnya penguatan sumber daya manusia melalui pendidikan agama.
Pengalaman Luas di Legislatif
Namun, selain latar belakang spiritual yang kuat, Pak Musannif juga dikenal sebagai politisi dengan pengalaman yang mumpuni di berbagai level pemerintahan.
Sejak awal karirnya, Musannif telah menunjukkan kiprah yang luar biasa dalam mengabdi kepada masyarakat Aceh Besar.
Tgk. Musannif pernah menjabat sebagai anggota DPRK Aceh Besar, bahkan hingga mencapai posisi ketua DPRK.
Dalam kapasitasnya sebagai anggota legislatif, ia telah memperlihatkan kemampuannya dalam merancang dan mengawal berbagai kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Tidak hanya di tingkat kabupaten, Musannif juga memiliki pengalaman di level provinsi.
Ia pernah menjabat sebagai anggota DPR Aceh dan menduduki beberapa posisi strategis, termasuk anggota Badan Musyawarah, Wakil Ketua Komisi VII DPRA, anggota Badan Anggaran, hingga anggota Badan Legislasi DPR Aceh.
Pengalaman di legislatif ini telah membekalinya dengan pemahaman mendalam mengenai birokrasi, kebijakan, dan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam upaya memajukan daerahnya.
Penghargaan Atas Dedikasinya
Dedikasi Tgk Musannif dalam bidang pendidikan, khususnya pendidikan Islam, juga patut diacungi jempol. Sebagai Ketua Dewan Pembina Dayah Darul Ihsan Abu Kruengkalee, ia berperan aktif dalam pengembangan pendidikan dayah di Aceh Besar.
Dayah ini tidak hanya fokus pada pengajaran kitab kuning, tetapi juga mengintegrasikan pendidikan tahfizh untuk mencetak generasi yang berwawasan luas dan memiliki kedalaman ilmu agama.
Atas kontribusinya di bidang pendidikan dan agama, Musannif telah menerima berbagai penghargaan bergengsi.
Di antaranya, ia mendapat penghargaan kategori "Tokoh Publik Pembina Dayah, Pendidikan Turats, dan Tahfizh" yang diberikan oleh ElMas'udy Duta Qur'an.
Selain itu, ia juga dianugerahi penghargaan sebagai "Pendiri Dayah yang Memadukan Kitab Kuning dan Tahfizh" oleh lembaga yang sama.
Integritas dan Sistem Bercerai, Korupsi Berpesta |
![]() |
---|
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.