Jelang Pilkada Aceh
Isu Kesehatan Diusul Masuk Topik Debat Untuk Cagub - Cawagub
IDI Wilayah Aceh menyarankan KIP aceh untuk memasukkan isu persoalan kesehatan di tanah rencong dalam topik debat calon gubernur dan wakil gubernur
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh menyarankan Komisi Independen Pemilihan (KIP) untuk memasukkan isu persoalan kesehatan di tanah rencong dalam topik debat calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada 2024.
Ketua IDI Aceh, Safrizal Rahman mengatakan, topik tersebut menjadi penting karena di Aceh sendiri saat ini sangat banyak persoalan kesehatan yang belum terselesaikan. “Jadi calon gubernur dan wakil gubernur itu harus mampu menjawab berbagai tantangan di bidang kesehatan,” kata Safrizal kepada Serambi, Selasa (8/10/2024).
Safrizal mengungkapkan, terdapat beberapa masalah kesehatan di Aceh yang saat ini membutuhkan strategi penyelesaian. Contohnya persoalan stunting yang angkanya masih terbilang cukup tinggi, yakni mencapai 21 persen. Sementara target pemerintah di tahun 2025 angka stunting minimal turun menjadi 14 persen.
Lalu, masalah imunisasi coverage atau cakupan imunisasi yang juga masih sangat rendah di Aceh, yaitu di bawah 50 persen. Persoalan-persoalan seperti itu akan menjadi tantangan bagi gubernur dan wakil gubernur terpilih ke depan. “Apa strategi yang bisa diberikan. Calon gubernur dan wakil gubernur itu harus menjawab tantangan bidang kesehatan, karena kita bicara tentang berbagai indikator kesehatan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Safrizal juga menyampaikan bahwa calon gubernur dan wakil gubernur Aceh ke depan harus memiliki nilai tawar terkait strategi-strategi dalam memberikan layanan yang sama bagi masyarakat di seluruh Aceh.
Sebab, faktanya sekarang masih banyak wilayah-wilayah di Aceh yang belum mendapatkan fasilitas dan pelayanan kesehatan layak, khususnya daerah-daerah yang jauh dari pusat kota.
Sehingga sangat dibutuhkan pembangunan fasilitas kesehatan yang sama di Provinsi Aceh, baik di kawasan pantai timur, pantai barat, tengah, tenggara, dan sebagainya. “Karena kita melihat bahwa Banda Aceh dan sekitarnya lumayan bagus fasilitas dan layanannya. Tapi kalau misal sudah Singkil itu beda dan juga jauh harus ke Banda Aceh,” ungkapnya.
Di samping itu, Safrizal juga menyarankan kepada cagub dan cawagub Aceh untuk memasukkan ihwal kesejahteraan para tenaga medis dan tenaga kesehatan dalam visi misinya, karena hal ini juga menjadi salah satu indikator yang mendorong bagusnya layanan di bidang kesehatan. “Kalau orang ini (tenaga kesehatan) diberikan sesuatu maka layanan yang diberikan kan akan lebih bagus,” tuturnya.
Atas dasar berbagai persoalan itu, Safrizal memandang isu kesehatan menjadi topik penting untuk dimasukkan dalam debat cagub–cawagub nantinya. Sehingga rakyat mampu menilai calon yang betul-betul peduli akan kondisi kesehatan di Aceh.
“Karena indikator kesehatan ini lah yang akan menjadi tolak ukur kemajuan kesehatan di Aceh. Barangkali strategi yang mereka miliki bisa untuk memperbaiki kondisi kesehatan yang ada di provinsi Aceh,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua KIP Aceh, Agusni AH mengatakan, isu pendidikan, agama, adat istiadat, budaya, pembangunan, dan kesehatan akan menjadi isu yang diwacanakan masuk dalam topik debat cagub–cawagub Aceh. “Tapi klasifikasi isu dari setiap sesi debat kandidat sampai sejauh ini kita belum melakukan formulasi, karena ini kewenangan dan tugas dari tim perumus nantinya,” katanya.(i)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.