Pilkada Aceh 2024

Kampanye di Pidie, Bustami Hamzah Beberkan Alasan Maju Calon Gubernur Aceh Hingga Tinggalkan PNS 

Dalam kampenye tersebut, Cagub Aceh, Bustami Hamzah, didampingi sejumlah pengurus partai pengusung. 

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/M NAZAR  
Cagub Aceh, Bustami Hamzah, berpidato politik saat melakukan kampanye di Gedung Meusapat Ureung Pidie, Kabupaten Pidie, Kamis (10/10/2024), malam. 

Makanya, produksi padi di Pidie harus diperkuatkan kembali. Pemerintah harus berani mengambil kebijakan, terutama saat padi melimpah setelah panen. Pemerintah harus menampung gabah, dengan menggunakan dana talangan.

Dengan demikian, padi hasil panen tidak lari ke Medan, Sumatera Utara. 

"Kita bangga menjadi warga Aceh, mengingat Aceh memiliki bumi yang sangat bagus. Sumber ekonomi dari sektor pertanian, perkebunan dan laut harus kita kelola secara baik," jelasnya.

Ia mengungkapkan, saat ini sekitar 31 persen anak Aceh mengalami stunting atau busung lapar. Tentunya masalah kasus stunting harus diupayakan tidak terjadi di Aceh

Kata Bustami, apa yang terjadi di Aceh, sehingga Aceh masih tertinggal pembangunannya.

Baca juga: Perusakan Baliho dan Spanduk Cagub Bustami Hamzah Berlanjut dan Meluas, Kali Ini Terjadi di Bireuen

Di saat waktu senggang, dirinya mengaku menyempatkan waktu membaca literasi terhadap Aceh. Kenapa Aceh masih tertinggal, apa yang salah terhadap pembangunan di Aceh.

Untuk itu, kata manta Pj Gubernur Aceh ini, untuk membangun Aceh harus memiliki keikhlasan, kebersamaan dan saling menghargai serta menghormati. 

Dengan dibangunnya kebersamaan, maka kekuatan akan kuat dan saling mendukung.

"Jangan kita saling menyikut, yang tentunya tidak berhasil membangun Aceh. Semua elemen akan mendukung untuk membangun Aceh

Saya manusia tidak sempurna, tapi saya yakin ketika kita bersama, tentunya akan berhasil membangun Aceh. Khusus untuk Pidie akan kita kembalikan Pidie di era tahun 1990 an," jelasnya. 

Kata Bustami, dirinya memilih ulama sebagai pendampingnya, mengingat ia yang disiplin ilmu di bidang keuangan, sehingga hampir 30 tahun, ia bergelut dengan angka-angka dan birokrasi. 

Baca juga: Visi Misi dan Program Calon Gubernur Aceh: Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi vs Muzakir Manaf-Fadhlullah  

Untuk itu, dirinya minta doa dari orang Pidie, dengan usaha bersama serta nawaitu hingga keikhlasan supaya bisa membangun Aceh. Semua harus berdoa untuk kemajuan Aceh yang merupakan negeri yang indah.

"Saya orang birokrat, yang tidak mengetahui tentang politik. Tanggal 23 Agustus, saya bersentuhan dengan politik. Maka kita harus bersama-sama, agar kita kuat membangun Aceh lebih baik," jelasnya.

Ia menambkan, saat ini dirinya telah keluar dari zona nyaman.

Menurutnya, Allah telah memberikan keyakinan baginya untuk melakukan doa bersama untuk memenangkan pesta demokrasi di Aceh. Gelombang dinamika yang silih berganti terjadi harus disikapi merupakan hal yang wajar. 

"Saya siap berdikusi terhadap pembangunan Aceh. Yang terpenting nawaitu kita membangun Aceh. Saya berharap kita membangun Aceh harus bersama-sama dan tidak boleh saling sikut," pungkasnya. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved