Opini

Strategi Peningkatan PAD Banda Aceh

Program ini menjadi terobosan penting yang diharapkan mampu meningkatkan potensi pendapatan daerah secara efektif dan efisien melalui sinergi antar or

Editor: mufti
IST
Faisal M SSTP, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Kota Banda Aceh 

Faisal M SSTP, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Kota Banda Aceh

KEMANDIRIAN fiskal merupakan salah satu elemen penting yang harus dicapai oleh setiap pemerintah daerah di Indonesia, termasuk Kota Banda Aceh. Kemandirian fiskal ini tidak hanya ditandai dengan kemampuan daerah untuk membiayai kebutuhan pembangunan melalui sumber-sumber pendapatan yang dikelola sendiri. Tetapi juga menjadi fondasi bagi kemandirian dalam mengambil kebijakan pembangunan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah melalui program Pengelolaan Terpadu Pendapatan Asli Daerah Berbasis Kolaboratif (PEuTEuPAD).

Program ini menjadi terobosan penting yang diharapkan mampu meningkatkan potensi pendapatan daerah secara efektif dan efisien melalui sinergi antar organisasi perangkat daerah (OPD), instansi vertikal, perbankan, dan sektor swasta.

Optimalisasi PAD

Program PEuTEuPAD menitikberatkan pada optimalisasi peran Asisten Administrasi Umum sebagai pusat koordinasi antar OPD penghasil PAD, instansi vertikal, dan pihak perbankan. Peran sentral ini menjadi faktor kunci dalam menciptakan sinergi yang lebih kuat dan terintegrasi di antara berbagai pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan PAD. Pada dasarnya, masalah yang sering dihadapi dalam pencapaian target PAD adalah kurangnya koordinasi antara OPD penghasil PAD. Akibatnya, potensi pendapatan daerah sering kali tidak tergarap maksimal.

Dengan adanya program PEuTEuPAD, diharapkan sistem koordinasi yang lebih solid akan terbangun, di mana setiap OPD, instansi vertikal, dan perbankan bekerja dalam satu kesatuan visi dan misi yang jelas. Ini sangat penting untuk mengoptimalkan potensi PAD secara menyeluruh, sehingga setiap sumber pendapatan dapat dimaksimalkan untuk mendukung pembangunan daerah. Selain itu, pelibatan sektor perbankan dalam sistem pengelolaan ini akan memperkuat aspek pendukung finansial serta memberikan kemudahan dalam pengelolaan aliran dana, terutama dalam hal pajak daerah.

Pengelolaan dan pengawasan PAD di era digital seperti saat ini tidak bisa lepas dari pemanfaatan teknologi informasi. PEuTEuPAD menekankan pentingnya penerapan teknologi dalam pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah. Salah satu manfaat besar dari penerapan teknologi dalam pengelolaan PAD adalah peningkatan transparansi dan efisiensi. Dengan sistem yang terintegrasi secara digital, proses pemantauan dan evaluasi kinerja OPD penghasil PAD dapat dilakukan secara lebih akurat dan real time.

Sistem teknologi yang modern ini tidak hanya memungkinkan pengawasan yang lebih efektif, tetapi juga memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran pajak. Misalnya, sistem pembayaran pajak secara online akan memberikan kemudahan bagi wajib pajak, sekaligus mengurangi potensi kebocoran pendapatan yang sering terjadi karena lemahnya sistem pengawasan manual. Selain itu, dengan adanya database digital, pemerintah dapat dengan mudah mengidentifikasi wajib pajak potensial yang mungkin belum terdata sebelumnya.

Peningkatan kompetensi

Selain sinergi antar OPD dan pemanfaatan teknologi, PEuTEuPAD juga menekankan pentingnya peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di lingkungan OPD penghasil PAD. Program sebaik apapun tidak akan berjalan optimal tanpa didukung oleh SDM yang kompeten. Oleh karena itu, pelatihan dan pengembangan kompetensi bagi staf OPD menjadi elemen yang sangat penting.

Dalam konteks ini, pemerintah daerah perlu memberikan perhatian khusus terhadap upaya peningkatan kapasitas SDM. Terutama dalam hal penguasaan teknologi informasi dan manajemen keuangan daerah. Dengan SDM yang mumpuni, proses pengelolaan dan pemungutan PAD akan berjalan lebih efektif, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan penerimaan daerah. Di samping itu, pengembangan kompetensi SDM juga dapat meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan kepada masyarakat, terutama dalam hal pelayanan pajak.

Dalam meningkatkan penerimaan PAD, peran serta masyarakat sebagai wajib pajak tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, sosialisasi yang berkelanjutan menjadi bagian penting dari program PEuTEuPAD. Pemerintah Kota Banda Aceh dapat melakukan berbagai kegiatan sosialisasi, seperti Pekan Sadar Pajak, serta penggunaan media cetak, elektronik, baliho, spanduk, dan banner. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membayar pajak sebagai bentuk kontribusi mereka terhadap pembangunan daerah.

Tak kalah penting, PEuTEuPAD juga membuka ruang bagi kerja sama strategis dengan pihak swasta dalam pengelolaan aset daerah dan pengembangan sumber-sumber PAD baru. Kolaborasi dengan sektor swasta ini sangat penting mengingat keterbatasan sumber daya yang dimiliki pemerintah daerah.

Dengan adanya kemitraan ini, pemerintah dapat memanfaatkan modal dan keahlian pihak swasta untuk mengelola aset daerah secara lebih produktif dan inovatif. Kerja sama ini diharapkan mampu menghasilkan kontribusi signifikan terhadap peningkatan PAD, terutama dari sektor-sektor yang belum tergarap maksimal.

Tantangan

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved