Menuju Pilkada Aceh 2024
Warga Pidie Sambut Meriah Kedatangan Om Bus, Gedung Meusapat Ureung Pidie Penuh Sesak
Usai mengunjungi wilayah barat selatan, kini giliran wilayah pantai timur yang dikunjungi calon gubernur Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Yocerizal
Laporan Muhammad Nazar l Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Usai mengunjungi wilayah barat selatan, kini giliran wilayah pantai timur yang dikunjungi calon gubernur Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah.
Kunjungan dimulai dari Kabupaten Pidie, pada Kamis (10/10/2024) malam.
Di kabupaten penghasil emping melinjo ini, Bustami menggelar pertemuan dengan warga Pidie di Gedung Meusapat Ureung Pidie.
Om Bus sapaan akrab Bustami, ikut ditemani sejumlah pengurus partai pengusung.
Antara lain, Ketua DPD 1 Partai Golkar Aceh TM Nurlif, Ketua DPD Partai NasDem Pidie Fadlullah TM Daud, dan sejumlah kader partai dan simpatisan.
Kunjungan Bustami ke Pidie ternyata mendapat sambutan antusian dari warga setempat.
Gedung Meusapat Ureung Pidie menjadi penuh sesak. Banyak masyarakat yang tidak tertampung sehingga harus rela berada di luar gedung.
Baca juga: KIP Pastikan akan Ubah Jadwal Kampanye Akbar, Ini Sebabnya
Baca juga: Kondisi 2 Prajurit TNI Pasukan Perdamaian PBB Usai Kena Serangan Israel di Lebanon, Indonesia Kecam
Bustami sendiri diketahui merupakan putra asli Pidie. Mantan Sekda dan Pj Gubernur Aceh ini lahir di Nicah, Grong-Grong, Kabupaten Pidie, pada 22 Juli 1967.
Dalam pertemuan itu, Om Bus lalu menjelaskan alasan dia maju sebagai calon gubernur Aceh berpasangan dengan HM Fadhil Rahmi.
"Saya maju sebagai cagub Aceh hingga meninggalkan PNS, bukan ambisius untuk mengejar jabatan," kata Bustami Hamzah.
Bustami mengaku, jika berambisi jabatan, ia sudah pasti tidak akan meninggalkan jabatan Pj Gubernur Aceh yang akan berakhir pada Februari 2025 nanti, dan jabatan Sekda Aceh yang akan berakhir pada September 2027.
"Saya maju calon gubernur karena panggilan hati nurani. Saya sudah 30 tahun mengabdi sebagai PNS dan melihat masih adanya ruang kosong di bumi Aceh yang belum terisi," ujarnya.
Menurutnya, ruang kosong itu perlu diisi untuk kemajuan Aceh dan kedamaian di Aceh. Kedamaian yang susah payah diperoleh ini, tentunya harus dijaga dan dirawat, agar bisa leluasa membangun Aceh.
Dia menyebutkan, Kabupaten Pidie memiliki areal persawahan yang luas, sekitar 24.784 hektare, sehingga Pidie menjadi lumbung pangan di Aceh.
Baca juga: BMKG Minta Nelayan Agar Waspada Potensi Pertumbuhan Awan CB
Baca juga: Sosok Carol Colleen, WNA Amerika yang Ditemukan Tewas dalam Perut Hiu, Ini Kata Basarnas Ambon
Namun sayangnya, saat ini lumbung pangan di Pidie telah hilang. Oleh sebab itu, produksi padi di Pidie harus diperkuatkan kembali.
Menurut Bustami, pemerintah harus berani mengambil kebijakan, terutama saat padi melimpah setelah panen.
Pemerintah harus menampung gabah, dengan menggunakan dana talangan, sehingga harga gabah tidak jatuh, petani sejahtera, dan padi hasil panen tidak lari ke Medan, Sumatera Utara.
Bustami juga mengaku melihat ada yang salah dalam proses pembangunan Aceh sehingga membuat provinsi ini masih tertinggal sampai sekarang.
Menurut mantan Pj Gubernur Aceh ini, untuk membangun Aceh perlu ada keikhlasan, kebersamaan dan saling menghargai serta menghormati.
"Jangan kita saling menyikut, yang tentunya akan membuat pembangunan Aceh tidak berhasil,"
"Saya manusia tidak sempurna, tapi saya yakin ketika kita bersama, tentunya akan berhasil membangun Aceh,"
"Khusus untuk Pidie akan kita kembalikan Pidie di era tahun 1990-an," tegas Bustami Hamzah.
Baca juga: Ulama Sepuh Gayo Bicara tentang Pilkada Aceh dan Makna dari Nomor Urut 1
Baca juga: Perang Antarkartel Narkoba di Meksiko Makin Parah, 192 Orang Tewas dalam Sebulan Terakhir
Bustami juga menjelaskan mengapa ia memilih wakil dari kalangan agamis.
Hal ini karena Bustami mengaku lebih menguasai disiplin ilmu keuangan. Hampir 30 tahun ia bergelut dengan angka-angka dan biokrasi.
Untuk itu, Bustami meminta doa dari warga Pidie, dengan usaha bersama, niat dan keikhalasan, agar ia bisa membangun Aceh.
"Saya birokrat, yang tidak mengetahui tentang politik. Tanggal 23 Agustus saya bersentuhan dengan politik,"
"Maka, kita harus bersama-sama, agar kita kuat membangun Aceh lebih baik," jelasnya.
Ia menambkan, saat ini dirinya telah keluar dari zona nyaman. Allah telah memberikan keyakinan baginya untuk maju dalam PIlkada Aceh.
"Saya siap berdikusi tentang pembangunan Aceh, yang terpenting nawaitu kita membangun Aceh,"
"Saya berharap kita membangun Aceh harus bersama-sama dan tidak boleh saling sikut," demikian Bustami Hamzah.(*)
Baca juga: Akun Instagram Wasit Ahmed Al Kaf Menghilang setelah Dinilai Bias Pada Laga Indonesia vs Bahrain
Baca juga: Jokowi Resmikan Istana Negara di IKN, Istana Garuda Belum Rampung Akan Diresmikan Prabowo
Bustami Hamzah Kampanye di Pidie
BustamiHamzah
Calon Gubernur Aceh Bustami Hamzah
Warga Pidie Sambut Meriah Kedatangan Bustami
Gedung Meusapat Ureung Pidie
Menuju Pilkada Aceh 2024
Karang Taruna Aceh Ajak Generasi Muda Gunakan Hak Pilihnya dalam Pilkada Besok |
![]() |
---|
Surati KPU, Tim Bustami-Fadhil Minta KIP Aceh Diberi Teguran Keras |
![]() |
---|
Tim Bustami-Fadhil Ajak Masyarakat Aceh Kawal Suara dan jadi Saksi di TPS |
![]() |
---|
Visi Misi Bustami-Fadhil di Debat Ketiga Ingin Tuntaskan Persoalan Korban Konflik Aceh |
![]() |
---|
Tim Bustami Polisikan Muhammad Daud atas Dugaan Fitnah dan Penistaan di Debat Ketiga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.