Perang Gaza
Panglima Pasukan Quds Esmail Qaani Tampil Pertama Kali di Depan Umum Pasca Dituduh Mata-mata Israel
Yang paling mengejutkan dari pemakaman Nilforoushan, menurut netizen, adalah kemunculan kepala Pasukan Quds. Rumor tentang Esmail Qaani tersebar di ma
SERAMBINEWS.COM - Abbas Nilforoushan terbunuh pada 27 September 2024, dalam serangan yang sama yang menargetkan sekretaris jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah di pinggiran selatan Beirut.
Menurut media Iran, prosesi pemakaman Nilforoushan, komandan Garda Revolusi Iran, dimulai di Lapangan Imam Hossein di Teheran pada hari Selasa setelah jenazahnya dipindahkan dari Lebanon ke Baghdad, Irak, lalu Teheran.
Sebuah upacara peringatan diadakan untuk komandan IRGC di Karbala sebelum ia dikirim ke Iran untuk dimakamkan di tempat terakhir.
Yang paling mengejutkan dari pemakaman Nilforoushan, menurut netizen, adalah kemunculan kepala Pasukan Quds. Rumor tentang Esmail Qaani tersebar di mana banyak yang mengklaim dia tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon.
Baca juga: Iran Siap Perang Lawan Israel demi Gaza dan Lebanon: Kami Tak Takut
Sumber-sumber IRGC membantah rumor pembunuhannya beberapa hari setelah tNamun, meskipun dibantah, banyak yang diduga mengatakan bahwa Qaani sedang diselidiki terkait anggota IRGC di Lebanon yang terkait dengan mata-mata Israel.
Israel Gunakan 'Robot Jebakan' di Gaza Utara untuk Lakukan Pembunuhan Besar-besaran
Tentara Israel menggunakan robot-robot berperekam bom yang dilengkapi dengan berton-ton bahan peledak untuk melakukan tindakan penghancuran dan pembunuhan besar-besaran, termasuk pembantaian, pembunuhan yang disengaja, kelaparan paksa, dan pemindahan paksa yang meluas di Gaza utara, menurut Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Senin, kelompok hak asasi manusia yang berpusat di Jenewa tersebut mengatakan telah menerima banyak kesaksian mengenai penggunaan robot jebakan oleh tentara Israel yang diledakkan dari jarak jauh, yang menyebabkan kerusakan parah pada rumah-rumah dan bangunan di sekitarnya serta hilangnya banyak nyawa di saat pekerjaan pertahanan sipil dan kru ambulans hampir seluruhnya terganggu.
Penggunaan robot jebakan oleh Israel dilarang berdasarkan hukum internasional, karena robot ini dianggap sebagai senjata sembarangan yang tidak dapat diarahkan atau dibatasi pada target militer, kata kelompok hak asasi manusia tersebut.
Karena sifatnya, mereka langsung menyerang warga sipil, target militer, atau properti sipil tanpa pandang bulu.
“Oleh karena itu, senjata-senjata tersebut adalah senjata ilegal menurut hukum internasional, dan menggunakannya di wilayah organisasi merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Euro-Med.
'Ledakan Dahsyat'
Seorang warga yang terjebak di dekat lingkungan Al-Qassabi, barat daya kamp Jabalia di Gaza utara mengatakan kepada Euro-Med bahwa Rabu lalu terjadi "ledakan dahsyat."
“Itu adalah suara paling keras yang pernah saya dengar,” kata warga yang namanya dirahasiakan demi alasan keamanan.
Ia menjelaskan, “Kini kami dapat membedakan berbagai suara ledakan, sehingga kami dapat menentukan apakah suara ini berasal dari meriam, pesawat terbang, atau sumber lainnya.”
Faktanya, suara ledakan itu justru lebih keras dari suara serangan udara, hingga debu putih menutupi seluruh area, lanjutnya.
Barbarisme Tentara Penjahat Israel, Bantai 62 Warga Gaza Sejak Fajar di Tengah Kelaparan Massal |
![]() |
---|
Israel Halangi Lebih dari 22.000 Truk Bantuan Masuki Gaza di Tengah Kelaparan Massal |
![]() |
---|
Panci Kosong di Tangannya, Seorang Anak Gaza Lelah Mencari Makanan Tertidur di Gerbang Rumah Sakit |
![]() |
---|
Di Pasar Makanan Kota Gaza, Harga-harga Meroket di Tengah Kelaparan |
![]() |
---|
Tolak Semua Opsi Gencatan Senjata, AS dan Israel Ngotot Mau Usir Massal Warga Palestina dari Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.