Sanger, Kopi Khas Aceh yang Menggoda dan Meninggalkan Cita Rasa Kerinduan

Nama “sanger” sendiri dipercaya berasal dari singkatan “same-same ngerti” dalam bahasa Aceh, yang berarti “sama-sama mengerti”.

Proses pembuatannya cukup menarik. Kopi bubuk diseduh dengan air panas dalam gelas, lalu ditambahkan susu kental manis.

Yang membedakan sanger dari kopi susu biasa adalah teknik penyajiannya dan takaran susu kental manis lebih sedikit dari kopi susu pada umumnya.

Campuran kopi dan susu ini kemudian dituangkan bolak-balik antara dua gelas dari ketinggian tertentu.

Proses ini tidak hanya menciptakan tekstur yang khas, tetapi juga menghasilkan busa halus di permukaan minuman.

Sanger biasanya disajikan dalam gelas transparan, memperlihatkan lapisan-lapisan indah yang terbentuk dari campuran kopi dan susu.

Penikmat Sanger, Raja Maulana mengungkapkan dirinya lebih tertarik meninum sanger yang dingin daripada yang panas.

Sebab, sensasi Sanger dingin apalagi diminum saat cuaca terik, membuat kenikmatan tersendiri.

“Saya suka Sanger yang dingin, apalagi kalau diminum saat cuaca panas, itu rasanya luar biasa mantap,” sebutnya.

Minuman ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mata para penikmatnya.

Bagi masyarakat Aceh, sanger bukan sekadar minuman, melainkan bagian dari budaya dan gaya hidup.

Warung-warung kopi yang menyajikan sanger menjadi tempat favorit untuk berkumpul, berdiskusi, atau sekadar menikmati waktu santai.

Kini, popularitas sanger telah merambah ke berbagai daerah di Indonesia, membawa cita rasa kopi Aceh yang khas ke seluruh penjuru Nusantara.

Di kota-kota besar seperti Medan dan Jakarta, banyak kedai kopi yang mulai menawarkan Sanger di dalam menu mereka.(Serambinews.com/agus ramadhan)

CEK ARTIKEL LAINNYA TENTANG WISATA ACEH DI SINI

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS