Perang Israel vs Lebanon

Sheikh Qassem: Saatnya Melukai Musuh, Kemampuan Hizbullah Tetap Utuh

Dalam pidatonya, Sheikh Qassem membahas dimensi yang lebih luas dari perang yang sedang berlangsung dan rencana pendudukan Israel terhadap wilayah ter

Editor: Ansari Hasyim
ANWAR AMRO / AFP
Wakil ketua kelompok Hizbullah, Sheikh Naim Qassem, menyampaikan pidato dalam rapat umum di Beirut pada 13 Oktober 2023 () 

SERAMBINEWS.COM - “Lebanon tidak dapat dipisahkan dari Palestina, dan kawasan ini juga tidak dapat dipisahkan dari Palestina,” tegas Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem.

Dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Selasa, ia menegaskan bahwa "Sayyed Nasrallah tidak meninggalkan kita, karena kita memiliki pejuang yang mendorong keinginannya dan rakyatnya terus berdiri teguh karena cintanya."

“Keyakinan kami bahwa kami akan menang tidak mengenal batas,” katanya.

Dalam pidatonya, Sheikh Qassem membahas dimensi yang lebih luas dari perang yang sedang berlangsung dan rencana pendudukan Israel terhadap wilayah tersebut, dengan menggarisbawahi bahwa "Operasi Banjir Al-Aqsa dilakukan setelah 75 tahun pendudukan, yang menjadikannya hak yang sah."

Ia kemudian menjelaskan bahwa “Banjir Al-Aqsa ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada dunia setelah lebih dari 75 tahun pendudukan, pembantaian, dan penyerangan.”

Baca juga: Israel Bumihanguskan Jantung Kota Lebanon dari Udara, Korban Berjatuhan Anak-anak dan Wanita

Dukungan kami (Perlawanan) untuk Palestina adalah dukungan untuk keadilan; karena mereka telah dizalimi, maka dengan melakukan hal itu, kami membendung proyek ekspansionis Israel,” katanya.

Ia menceritakan mereka yang membicarakan kerusakan yang diderita Lebanon dengan mengatakan, "Siapa yang menyebabkannya? Bukankah agresi? Apakah orang yang membela (tanah) yang menyebabkan kerusakan ini?"

Proyek Israel meluas ke luar Palestina

Sheikh Qassem menjelaskan bahwa pendudukan (Israel) hanya meninggalkan Lebanon karena Perlawanan, menegaskan bahwa "negara kami terletak dalam lingkup proyek ekspansionis Israel."

Ia menekankan bahwa "Israel" sebagai sebuah populasi merupakan bahaya yang signifikan bagi kawasan dan masyarakat global dan bahwa hal itu merupakan "pendudukan ekspansionis yang tidak berhenti di Palestina."

Sheikh Qassem lebih lanjut mengungkapkan bahwa Hizbullah "diminta untuk mengakhiri perang dan bergerak lebih dari 10 km dari perbatasan agar tidak memprovokasi Israel, namun kami masih melepaskan senjata di Gaza."

Ia melanjutkan, "Kami tidak menanggapi permintaan mereka untuk memisahkan Lebanon dari Gaza, karena proyek saat ini bersifat ekspansionis."

Menanggapi tuduhan bahwa Perlawanan dan pembelaan Palestina melayani agenda Iran, sebuah narasi yang disebarkan oleh Barat, Sheikh Qassem menegaskan, "Kita berada di tengah proyek Palestina, bukan proyek Iran sama sekali, dan ini merupakan masalah kebanggaan bagi Iran untuk mendukung Palestina."

Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa dengan berdiri teguh dan menanggung penderitaan, serta menimbulkan penderitaan bagi musuh, mereka melindungi generasi masa depan, sambil menekankan bahwa meskipun konfrontasi ada harganya, pada akhirnya hal itu membuka jalan menuju kebebasan.

Sheikh Qassem melanjutkan, "Kalau bukan karena AS, Setan Besar, Israel tidak akan mampu menguasai seperti ini, dengan mengejar 'Timur Tengah Baru'."

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved