KIP Imbau Masyarakat Nonton Debat Cagub-Cawagub Aceh Lewat TV

Masyarakat diharapkan menyimak lewat televisi penyiaran, untuk debat publik pertama disiarkan langsung Kompas TV. Agusni AH, Ketua KIP Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH -  Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Agusni AH, mengimbau masyarakat yang ingin menyaksikan debat publik perdana calon gubernur (Cagub) dan calon wakil gubernur (Cawagub) Aceh dapat menonton melalui siaran Televisi (TV).  Hal itu mengingat kapasitas lokasi debat di Hotel Amel Convention Hall, Gampong Blang Oi, Banda Aceh, cukup terbatas, yakni hanya mampu menampung 300 orang. 

“Masyarakat diharapkan menyimak lewat televisi penyiaran, untuk debat publik pertama disiarkan langsung Kompas TV,” kata Agusni AH kepada Serambi, Rabu (23/10/2024).  KIP Aceh, kata Agusni, terus merampungkan berbagai persiapan menjelang debat perdana yang akan berlangsung pada Jumat 25 Oktober 2024 malam.

Agusni menekankan bahwa KIP Aceh tidak membatasi debat untuk masyarakat, melainkan murni karena keterbatasan tempat yang tidak bisa menampung banyak orang. 

Ia menyebut, pada debat perdana ini KIP Aceh mempersiapkan sebanyak 300 undangan, terdiri dari 100 orang untuk paslon nomor urut 1 Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi dan 100 undangan untuk paslon nomor urut 2 Muzakir Manaf-Fadhlullah.

Sementara itu, 100 orang lagi akan diisi para tamu undangan dari KIP Aceh meliputi Penjabat Gubernur Aceh, Forkopimda Aceh, stakeholder, dan pihak penyelenggara. “Ngak dibatasi, hanya jumlahnya 100 orang untuk masing-masing paslon dan 100 orang untuk tamu undangan Pj Gubernur, Forkopimda, stakeholder, serta panitia KIP Aceh. Sesuai kapasitas tempat,” ungkapnya. 

Diketahui, debat perdana ini akan disiarkan langsung Kompas TV mulai pukul 20.00-22.00 WIB. Debat publik terbuka itu nantinya juga dapat disaksikan melalui live streaming Youtube KIP Aceh.

Adapun dalam debat pertama ini akan ada dua tema yang dibahas sebagai upaya menyelesaikan persoalan dan upaya memajukan Aceh. 

Tema pertama yakni mewujudkan tata kelola pemerintahan Aceh yang transparan, akuntabel, dan berdaya saing global, dengan ruang lingkupnya penerapan syariat Islam, keistimewaan dan kekhususan Aceh, dan koneksitas pelayanan publik. Sementara tema kedua yaitu sebagai upaya memajukan Aceh dengan topik meningkatkan pembangunan, pendidikan, dan pemberdayaan rakyat Aceh.

Ruang lingkupnya mengenai pembangunan berkelanjutan, pendidikan, sains, dan teknologi, serta kesetaraan gender, perlindungan hak perempuan dan anak, penyandang disabilitas, kelompok disabilitas, kelompok minoritas, dan marginal.

Agusni menambahkan, untuk mekanisme dan pelaksanaan debat yang kedua dan terakhir KIP Aceh akan membahas lebih lanjut dengan pihak masing-masing paslon.  “Mekanismenya sama, namun akan tetap dikomunikasikan kembali dengan para pihak, kesepakatan dengan paslon, termasuk mengenai tempat dan jumlah undangan,” sebutnya.(r)