Kesehatan

Kerap Terabaikan, Dikira Penyakit Lain, Ini Gejala Penyakit Jantung pada Perempuan, Perlu Diwaspadai

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi penyakit jantung koroner pada perempuan Indonesia mencapai 1,5 persen, sedikit lebih tinggi

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Mursal Ismail
Intisari.grid.id
Ilustrasi jantung manusia 

CDC mencatat bahwa sesak napas bisa menjadi tanda pertama penyakit jantung pada perempuan, terutama ketika disertai gejala lain?.

6. Berkeringat, pusing, dan denyut jantung tidak teratur

Beberapa perempuan mengalami gejala tambahan seperti berkeringat berlebihan, merasa pusing, atau mengalami denyut jantung yang tak teratur.

Gejala-gejala ini sering kali muncul saat perempuan mengalami serangan jantung, namun sering diabaikan.

Jika gejala-gejala seperti keringat dingin, kepala terasa ringan, atau denyut jantung tidak seperti biasa yang disertai dengan nyeri dada atau sesak napas, segera cari bantuan medis.

Mengapa tanda penyakit jantung pada perempuan sering terlewat?

Menurut British Heart Foundation sebagaimana dilansir dari Kompas.com, kebanyakan perempuan berada dalam risiko kematian akibat penyakit jantung karena tidak menyadari gejala yang dialami.

Ini membuat mereka menunda untuk memeriksakan diri ke dokter.

Akibatnya, pertolongan sering kali terlambat ketika terjadi serangan jantung pada perempuan.

Seperti yang dibahas sebelumnya, gejala-gejala penyakit jantung pada perempuan bisa sangat bervariasi dan tidak selalu sama dengan yang dialami oleh pria.

Beberapa perempuan bahkan mengalami serangan jantung tanpa merasakan nyeri dada yang khas.

Sebaliknya, perempuan justru lebih sering mengalami  gejala-gejala yang tidak khas, seperti mual, muntah, kelelahan, dan gangguan pencernaan.

Gejala-gejala ini seringkali diabaikan atau dianggap sebagai masalah kesehatan lain, sehingga menyebabkan keterlambatan diagnosis dan penanganan.

Selain itu, menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), perempuan lebih cenderung mengalami penyakit jantung pada pembuluh darah kecil (penyakit mikrovascular).

Kabar buruknya, hal ini seringkali tidak terdeteksi dalam tes jantung standar.

Baca juga: Cara Mudah Bersihkan Lemak di Jantung dan Pembuluh Darah, Rutin Minum Herbal Ini & Tinggalkan Gula

Perempuan lebih berisiko penyakit jantung

Beberapa faktor risiko penyakit jantung pada perempuan juga berbeda dari pria.

Selain faktor risiko umum seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, dan merokok, perempuan juga memiliki faktor risiko spesifik yang perlu diperhatikan, antara lain:

  • Menopause: Penurunan kadar hormon estrogen setelah menopause dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada perempuan.
  • Komplikasi kehamilan: Kondisi seperti diabetes gestasional atau preeklamsia selama kehamilan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari.
  • Penyakit autoimun: Beberapa penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan lupus, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada perempuan.
  • Stres dan depresi: Stres dan depresi dapat memengaruhi kesehatan jantung perempuan secara lebih signifikan dibandingkan pria.

Penyakit jantung pada perempuan bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh.

Kenali tanda dan faktor risikonya untuk agar tidak terlambat mendapat penanganan.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved