Breaking News

Konflik Rusia vs Ukraina

Tentara Rusia Kecewa dengan Pasukan Korea Utara, Tak Ingin Korut Dipihaknya: Harus Ditarik Keluar

"Saya katakan padamu, ada 77 komandan batalyon yang akan datang besok, ada komandan, wakil komandan, dan seterusnya,"

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
Photo by Alexander NEMENOV / AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV
Tentara Rusia berpatroli di teater drama Mariupol, dibom 16 Maret lalu, pada 12 April 2022 di Mariupol, saat pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan gencar besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia membuat kasus menantang untuk perang terhadap tetangga Rusia. 

Berita kedatangan Kim Yong Bok di Rusia muncul di tengah laporan media bahwa pasukan Korea Utara sedang dimobilisasi di dekat garis depan di Ukraina, dan pertempuran dengan pasukan Ukraina dapat dimulai minggu ini.

Badan intelijen militer Ukraina mengatakan pada hari Minggu bahwa Rusia mengangkut tentara Korea Utara ke garis depan dengan truk berplat sipil.

Polisi Rusia pada Minggu menghentikan sebuah truk Kamaz dengan pelat nomor sipil di jalan raya Kursk-Voronezh, kata badan intelijen tersebut

Menambahkan bahwa kendaraan itu dilaporkan membawa personel militer Korea Utara, tetapi pengemudi tidak membawa perintah tempur yang terdokumentasi.

Secara terpisah, The New York Times melaporkan pada Sabtu bahwa pasukan pertama Korea Utara telah melakukan perjalanan hampir 6.500 kilometer (4.038 mil) ke wilayah Kursk pada hari Rabu, dengan ribuan pasukan lainnya tiba setiap hari.

Mengutip data pergerakan pasukan dari seorang perwira senior militer Ukraina, surat kabar itu mengatakan bahwa sebanyak 5.000 tentara Korea Utara diperkirakan telah tiba pada hari Senin.

Korea Selatan minggu lalu merilis gambar satelit terperinci yang katanya menunjukkan pengerahan pertama pasukan Korea Utara ke Rusia

Amerika Serikat juga mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah melihat bukti bahwa Korea Utara telah mengirim 3.000 tentara ke Rusia untuk kemungkinan pengerahan di Ukraina.

Pada hari Jumat, wakil menteri luar negeri Korea Utara yang bertanggung jawab atas urusan Rusia, mengatakan bahwa ia mendengar rumor yang disebarkan oleh media asing bahwa pasukan telah dikirim ke Rusia.

Wakil menteri menolak untuk mengonfirmasi apakah pasukan memang ada di sana, dan mengatakan bahwa kementeriannya terpisah dari Kementerian Pertahanan.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved