Kajan Islam
Bolehkah Mengeringkan Sisa Air Wudhu di Wajah Meski Belum Menunaikan Shalat? Ini Penjelasan UAS
Ustad Abdul Somad mengatakan, bahwa tidak ada hadis yang membahas tentang mengelap atau mengeringkan air bekas wudhu.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur."
Pada ayat ini Allah menjelaskan hukum-hukum yang berkaitan dengan tata cara beribadah kepada Allah dimulai dengan salat sebagai ibadah yang paling mulia.
Ayat ini memberikan petunjuk tentang persiapan yang harus dilakukan ketika hendak melakukan shalat, yaitu cara menyucikan diri dengan berwudhu, tayamum, dan mandi.
Baca juga: Bolehkah Wudhu Dalam Keadaan Tak Pakai Baju? Ini Penjelasan Baju Buya Yahya
Bacaan niat wudhu
Seperti halnya melaksanakan ibadah, berwudhu juga memiliki tata cara serta niat yang harus dipanjatkan.
Adapun niat wudhu yaitu sebagai berikut.
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالٰى
Nawaitul whudu-a lirof'il hadatsii ashghori fardhon lillaahi ta'aalaa.
Artinya : Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil karena Allah ta'ala."
Niat wudhu ini dipanjatkan ketika menyeka wajah.
Sembari mengantarkan air wudhu di seluruh area wajah, saat itu pula niat wudhu dipanjatkan.
Selain niat wudhu, umat muslim juga dianjurkan untuk membaca doa setelahnya.
Adapun doa setelah wudhu yang dibaca yakni sebagai berikut.
اَشْهَدُ اَنْ لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ
Asyhadu allaa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lahu wa asyhadu anna muhammadan 'abduhuuwa rasuuluhuu, allaahummaj'alnii minat tawwaabiina waj’alnii minal mutathahhiriina, waj'alnii min 'ibadikash shaalihiin.
Artinya: Aku bersaksi, tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku mengaku bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba dan utusan Allah.
Ya Allah, jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI
Kirim Alfatihah ke Orang yang Sudah Meninggal Harus Sebut Nama? Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad |
![]() |
---|
Mengirimkan Alfatihah pada Orang Meninggal Apakah Harus Sebut Nama? Ini Penjelasan Ustad Abdul Somad |
![]() |
---|
Buya Yahya Ingatkan Lakukan 3 Amalan Ini untuk Berbakti kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal |
![]() |
---|
Ini Waktu yang Afdhal Melaksanakan Shalat Dhuha, Simak Juga Tata Cara dan Bacaan Doa Setelah Dhuha |
![]() |
---|
Buya Yahya Ingatkan Anak Lakukan 3 Amalan Ini Agar Orang Tuanya Senang di Alam Kubur, Pahala Ngalir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.