Breaking News

Konflik Rusia vs Ukraina

Tentara Korea Utara di Rusia Hanya Memperkaya Kim Jong Un, Prajurit Bakal Mati Konyol dan Tak Digaji

Keberadaan tentara Korea Utara di Rusia yang dipersiapkan untuk berperang melawan Ukraina disebut hanya menjadi alat untuk memperkaya Kim Jong Un.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
KCNA
Pemimpim tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un melakukan inspekasi terhadap pasukan militer negara itu. 

Tentara Rusia mengungkapkan rasa kecewa dengan keberadaan pasukan Korea Utara yang turut bergabung di sisi mereka. 

Dalam rekaman audio yang disadap oleh Intelijen Pertahanan Ukraina, tentara Rusia menunjukkan rasa frustrasi di antara pasukan Rusia atas Korea Utara, yang dikenal sebagai 'Batalion K'.

Tentara Rusia terdengar mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang keterlibatan pasukan Korea Utara dalam perang Ukraina.

Menurut laporan CNN, rekaman audio yang disadap Intelijen Pertahanan Ukraina mengungkapkan tentara di Moskow merasa frustrasi karena tentara dari Korea Utara akan diberikan amunisi dan perlengkapan militer.

Laporan itu selanjutnya menyatakan bahwa tentara Rusia menyebut pasukan Korea Utara, yang diberi nama sandi 'Batalion K', sebagai 'orang Cina sialan'. 

Dalam rekaman audio yang bocor, satu orang menggambarkan orang lain yang ditugaskan untuk 'bertemu orang'. 

"Dan dia seperti berdiri di sana dengan mata melotot, seperti sial. Dia datang ke sini dan bertanya apa yang harus dilakukan dengan mereka," kata tentara itu. 

Laporan CNN menambahkan bahwa rekaman audio itu disadap pada malam tanggal 23 Oktober 2024.

Rekaman audio tersebut juga mengungkap rencana untuk menempatkan seorang penerjemah dan tiga perwira senior untuk setiap 30 orang Korea Utara

"Satu-satunya hal yang tidak saya pahami adalah bahwa (harus ada) tiga perwira senior untuk 30 orang. Di mana kita bisa mendapatkan mereka? Kita harus menarik mereka keluar," kata seorang tentara Rusia.

"Saya katakan padamu, ada 77 komandan batalyon yang akan datang besok, ada komandan, wakil komandan, dan seterusnya," imbuh yang lain.

Hal ini terjadi setelah Ukraina mengatakan bahwa sejumlah pasukan Korea Utara bergerak menuju wilayah Rusia bagian barat dekat perbatasan Ukraina

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa ia menerima laporan tentang pengerahan tersebut.

"Menurut intelijen, pada 27-28 Oktober, Rusia akan mengerahkan pasukan Korea Utara pertamanya di zona pertempuran,”

“Ini adalah langkah yang jelas dalam eskalasi Rusia yang penting, tidak seperti semua disinformasi yang beredar di Kazan akhir-akhir ini," kata Zelensky. 

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved