Kajian Islam

Umat Islam Harus Tahu, Ini Panduan Lengkap Mandi Wajib, Rukun, Tata Cara, dan Batas Waktu Menundanya

Lantas, apakah kita selama ini sudah melakukan mandi wajib dengan sah dan sempurna? dan kapan niat mandi junib dibacakan?

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
querty.com
Ilustrasi mandi junub atau mandi wajib 

Untuk tata cara yang lebih sempurna, seseorang dapat mengikuti langkah-langkah yang dicontohkan Rasulullah SAW, seperti berwudhu terlebih dahulu dan menyiram seluruh tubuh secara menyeluruh.

SERAMBINEWS.COM – Mandi wajib atau mandi junub diperlukan bagi seseorang yang ingin menyucikan diri dari hadas besar, agar dapat kembali melaksanakan ibadah seperti shalat. 

Tata cara mandi wajib memiliki rukun utama, yaitu niat dalam hati dan mengguyurkan air ke seluruh tubuh. 

Untuk tata cara yang lebih sempurna, seseorang dapat mengikuti langkah-langkah yang dicontohkan Rasulullah SAW, seperti berwudhu terlebih dahulu dan menyiram seluruh tubuh secara menyeluruh.

Mengenai waktu pelaksanaannya, mandi wajib boleh ditunda dengan alasan yang mendesak. 

Namun, penundaan ini tidak boleh sampai mengakibatkan terlewatnya waktu shalat. 

Rasulullah SAW menegaskan pentingnya menjaga waktu shalat, sehingga seseorang harus segera mandi wajib jika waktu shalat hampir habis.

Baca juga: Bertasbih Saja Dilarang Saat Dengar Khutbah Jumat, Apalagi Bermain HP, Begini Nasihat Buya Yahya

Pasalnya, seseorang pria atau wanita yang tidak mandi wajib setelah melakukan hal-hal yang menyebabkan dirinya berhads, maka dapat menghalangi dirinya melakukan beberapa ibadah.

Seperti yang terdapat dalam hadist riwayat Bukhari dari Abu Hurairah.

“Tidak akan diterima shalat orang yang hadats sampai ia wudhu (mandi besar).” (HR Bukhari dari Abu Hurairah).

Lantas, apakah kita selama ini sudah melakukan mandi wajib dengan sah dan sempurna?

Jika selama ini cara mandi wajib dengan meniatkannya dan mengguyurkan air keseluruh tubuh, hal ini adalah benar dan sah.

Akan tetapi telah meninggalkan beberapa sunnah yang tidak berpengaruh bagi keabsahan mandi.

Baca juga: Pekerja Atau Musafir Terkadang Tak Sempat Mandi Sebelum Shalat Jumat, Ini Nasihat Buya Yahya

Penjelasannya adalah bahwa mandi wajib itu ada yang sempurna dan ada yang sekedar sah.

Adapun yang sekadar sah, maka cukup bagi seseorang melakukan yang wajib saja tanpa melakukan perkara-perkara sunah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved