Perang Gaza

Sekjen PBB: Jurnalis Gaza Dibunuh dalam Jumlah yang Belum Pernah Terjadi dalam Konflik Mana pun

Guterres menekankan bahwa memburuknya situasi di Tepi Barat yang diduduki, termasuk bagian timur al-Quds, kekerasan Israel, pembangunan permukiman, da

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Akun X Anas al-Sharif
Kamerawan Al Jazeera, Fadi al-Wahidi, terluka akibat tembakan sniper Israel di bagian leher saat meliput situasi di Gaza utara pada Rabu, (9/10/2024). 

Neriya memperingatkan bahwa pendekatan ini dapat menyebabkan lebih banyak korban di pihak pasukan Israel daripada perang mana pun sejak akhir tahun 1940-an.

Hizbullah memaksa pasukan Israel mundur dari Khiam, Lebanon Selatan

Pasukan infanteri Israel yang menyerang wilayah timur desa perbatasan selatan Lebanon, Khiam, selama dua hari terakhir terpaksa mundur dan menarik pasukannya di tengah kegagalannya menyerbu kota itu, koresponden  Al Mayadeen di Lebanon Selatan melaporkan hari ini.

Penarikan pasukan dimulai lewat tengah malam pada hari Kamis, ketika pasukan Israel menutupi jejak mereka dengan sekitar 40 proyektil fosfor putih dan peluru artileri, di samping serangkaian serangan udara.

Penembakan artileri Israel difokuskan secara besar-besaran pada daerah paling utara bekas kamp penahanan Khiam dan daerah paling timur dari kotamadya tersebut, poros pertempuran langsung dan konfrontasi darat, dengan menggunakan senjata yang sesuai, selama sekitar 15 jam berturut-turut. 

Pada hari Jumat, Perlawanan Islam mengumumkan bahwa para pejuangnya membombardir pasukan Israel yang berkumpul di Khiam paling selatan dengan rentetan roket canggih. 

Dalam serangkaian pukulan terhadap pasukan pendudukan Israel, kepala Komando Utara IOF, Mayor Jenderal Ori Gordin, menderita cedera ketika kendaraannya terbalik saat melakukan perjalanan di sepanjang perbatasan selatan Lebanon. 

Hal ini terjadi saat Perlawanan Lebanon dengan gagah berani menghadapi tentara pendudukan dan upaya mereka untuk menginvasi Lebanon Selatan, menggagalkan rencana mereka dan menimbulkan kerusakan besar pada unit mereka, termasuk penghancuran pengangkut pasukan, tank Merkava, dan buldoser mereka.

Barbarisme Israel, Mengebom 254 Rumah di Gaza Selama 48 Jam, 40 Orang Tewas, Termasuk Anak-anak dan Wanita

Barbarisme Israel telah melewati batas-batas kemanusian apapun, dan terus terus berangsung di depan mata komunitas internasional. 

Entitas zionis itu mengebom dan menghancurkan 254 unit rumah di Jalur Gaza selama 48 jam terakhir, Kantor Media Pemerintah di Gaza melaporkan.

Menurut Kantor tersebut, pasukan pendudukan Israel menggunakan senjata yang dilarang secara internasional dalam serangan mereka, menjatuhkan dan menembakkannya tanpa pandang bulu dari pesawat tempur dan tank. 

Mereka juga menanam barel peledak di antara rumah-rumah warga sipil dan meledakkannya dari jarak jauh, mengabaikan pertimbangan hukum atau kemanusiaan apa pun.

Mereka juga mengerahkan rudal dengan daya rusak besar terhadap rumah-rumah warga sipil, "yang sebagian besar ditutupi dengan asbes dan lembaran seng," sehingga mengakibatkan kehancuran yang tak terbayangkan, menurut Kantor Media.

Pengeboman brutal selama 48 jam terakhir ini mengakibatkan beberapa pembantaian di sekitar kamp baru dan sekitarnya di al-Nuseirat, Jalur Gaza bagian tengah, dengan lebih dari 40 korban tewas dan banyak korban luka, termasuk anak-anak dan wanita. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved