Sesama Eksportir Ungkap Penyebab Kerupuk Mulieng Pidie Ditolak di Singapura

Negara Singapura hampir sama dengan Australia dalam memiliki regulasi yang ketat untuk produk yang masuk ke negara mereka. 

Editor: Firdha Ustin
SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL      
Ilustrasi Kerupuk Mulieng - Pedagang kerupuk mulieng di Pusat Pasat Beureunuen, Kecamatan Mutiara, Pidie, memilih kerupuk melinjo ini untuk dikemas dalam plastik, Minggu (20/12/2020).  

Ia menyebutkan, permintaan emping melinjo di Indonesia paling tinggi permintaan di tiga kota besar. Adalah Jakata, Kota Pekanbaru di Riau, dan Batam, Kepulauan Riau. 

Baca juga: Sungai Tangse Pidie Rusak Akibat Tambang Ilegal, Mahasiswa Gelar Aksi di Tugu Aneuk Mulieng

Kata Dahlan, ketiga kota tersebut menghabiskan emping melinjo 500 kg per pekan. Emping yang diorder ke Jakarta, Pekanbaru dan Batam untuk dikonsumsi oleh rumah tangga. Pedagang mengirimnya satu pekan sekali. 

"Warga di Jakarta, Pekanbaru dan Batam sangat menyukai emping melinjo dari Kabupaten Pidie. Tentunya, ini peluang bisnis sangat bagus. Sebab, rasa emping melinjo kita berbeda dengan emping di Pulau Jawa," ujarnya.

Untuk itu, kata Dahlan, Pemkab Pidie harus meremajakan pohon melinjo di masyarakat agar tetap lestari sepanjang masa. Saat ini, pohon melinjo di pedalaman Pidie hanya ditemukan pohon yang sudah tua. Artinya, pohon melinjo itu ditanam pada masa penjajahan Belanda. 

Ia menambahkan, emping melinjo merupakan salah satu komuditi, tentunya mampu mendongkrak ekonomi warga pedalaman Kabupaten Pidie. Sebab, harga pasaran emping Pidie sangat bagus karena sudah dikenal luas oleh masyarakat, hingga ke mancanegara. 

"Saya kira Pemkab harus melakukan langkah positif untuk mendongkrak ekonomi warga pedalaman Pidie, dengan memprioritaskan mengembangkan melinjo. Jangan sampai bahan baku melinjo ini dikirim dari luar Aceh, yang rasanya sangat berbeda dengan produk lokal," jelasnya.(naz)

Harga Stabil 

Di sisi lain, Pedagang Toko Jasa HSM Beureunuen, H Dahlan Sabtu (2/11/2024) menyebutkan, saat ini harga emping dalam sepekan terakhi ini masih stabil. Harga emping dijual pedagang Rp 85 ribu per kg dan jenis super dijual Rp 90 ribu per kg. 

Kata Dahlan, sebelumnya harganya sempat menembus pada angka Rp 100 ribu per kg. Saat ini, biji melinjo di tingkat lokal melimpah. Kondisi ini berlangsung selama dua pekan. "Permintaan emping di pasar Beureunuen sekitar 50 kg. Emping itu untuk kebutuhan warga lokal," jelasnya.

 Ia menambahkan, dengan dibangunnya Tugu Emping Melinjo di simpang lampu merah di Sigli, sebagai wujud Pemkab mempertahankan ikon Pidie. Selain itu, dengan adanya tugu tersebut, masyarakat luar Aceh bisa mengetahui bahwa Pidie terkenal dengan emping melinjo. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved