Jurnalisme Warga

Perpusnas dan DPKA Galakkan Membaca Sepekan Satu Buku

Dalam kegiatan Sepekan Satu Buku ini, selain meningkatkan kebiasaan membaca juga meningkatkan kemampuan siswa dalam meresensi.

Editor: mufti
IST
ULFA FAJRINA, S.IP., Pustakawan Ahli Muda pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA), melaporkan dari Banda Aceh 

ULFA FAJRINA, S.IP., Pustakawan Ahli Muda pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA), melaporkan dari Banda Aceh

Di tengah arus informasi yang terus berkembang pesat seperti saat ini, membaca bukanlah sekadar ketrampilan, melainkan juga sebagai investasi dalam pengetahuan dan pemahaman yang mendalam.

Searah dengan program Gerakan Indonesia Membaca (GIM), Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI menggagas kegiatan Sepekan Satu Buku yang bertujuan untuk meningkatkan kebiasaan membaca siswa, khususnya di tigkat SMP/SMA sederajat.

Melalui kegiatan ini siswa diharapkan dapat menemukan kegembiraan dalam membaca.

Dalam kegiatan Sepekan Satu Buku ini, selain meningkatkan kebiasaan membaca juga meningkatkan kemampuan siswa dalam meresensi. Siswa-siswi yang bergabung dalam lomba meresensi buku memiliki kesempatan untuk mengekspresikan pemikiran dan pendapatnya tentang buku-buku yang telah dibaca, serta berkompetisi dengan siswa-siswi dari sekolah lainnya di seluruh Indonesia.

Sehubungan dengan itu, Workshop GIM telah dilaksanakan di Hotel The Pade, Aceh Besar, pada Mei lalu yang menelurkan dua kegiatan, yaitu Sepekan Satu Buku dan Membaca Nyaring (Read Aload).

GIM ini merupakan kegiatan membangun budaya baca masyarakat, yang diselenggarakan lintas sektoral dengan melibatkan sejumlah lembaga terkait.

Kegiatan GIM ini demi memberikan manfaat bagi masyarakat untuk memperoleh informasi dan mengakses bahan bacaan yang dibutuhkan.

Berdasarkan surat yang masuk dari Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas RI Nomor B.7051/4.4/PPM.05/X.2024 tanggal 3 Oktober 2024,  Perpusnas mengajak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) berkolaborasi dalam Kegiatan Pendampingan Sekolah Sepekan Satu Buku dan Lomba Resensi.

Sehubungan dengan hal itu, dalam rangka monitoring program dilakukan kunjungan dan pendampingan ke MAN 5 Aceh Besar sebagai salah satu sekolah teraktif dalam program Sepekan Satu Buku.

Kesempatan ini disambut baik oleh Kepala DPKA, Bapak Dr Edi Yandra MSP melalui Kabid Layanan Perpustakaan Bapak Zulfadli SE, MM untuk mengoordiniasi Subkoordinator Minat dan Budaya Baca, Ibu Cut Ruhama SPd beserta pustakawan, dan staf  bersinergi dengan Kepala MAN 5 Aceh Besar, Bapak Fauzuddin MPd dan jajarannya menyiapkan segala keperluan dan administrasi untuk kegiatan tersebut yang dilaksanakan 17 Oktober 2024.

Pasal 51 ayat (1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan menyatakan bahwa pembudayaan kegemaran membaca dilakukan melalui Gerakan Nasional Gemar Membaca, yang dilakukan di tiga satuan, yaitu satuan keluarga, satuan pendidikan, dan satuan masyarakat.

GIM ini adalah gerakan nasional untuk mendorong partisipasi berbagai elemen masyarakat untuk berperan dalam meningkatkan minat dan budaya baca melalui enamm literasi dasar, yaitu literasi baca tulis, numerik, sains, finansial, digital, dan literasi budaya.

Pagi yang cerah, saat orang-orang mulai lalu lalang melintasi jalan Lampeunerut-Peukan Biluy, Kcamatan Darul Imarah, siswa-siswi MAN 5 Aceh Besar beserta guru serta penggerak literasinya dengan sukacita dan antusias menyambut tim dari Perpusnas RI dan DPKA yang bertandang ke sekolah mereka untuk pendampingan sekolah dalam kegiatan Sepekan Satu Buku.

Hari itu tim dari Perpusnas disambut dengan pengalungan bunga dan dilanjutkan dengan penampilan tarian Aceh oleh siswi MAN 5 Aceh Besar sebagai salah satu bentuk adat ‘peumulia jamee’ di Aceh.

Kegiatan ini dibuka oleh Kabid Layanan Perpustakaan, Zulfadli MM, yang dalam sambutannya menjelaskan bahwa literasi merupakan landasan utama bagi siswa untuk memahami materi pelajaran di sekolah karena dengan berliterasi juga dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis.

Zulfadli juga menjelaskan bahwa Aceh siap menyukseskan dan mendukung GIM. Melalui upaya yang dilakukan DPKA selama ini sudah sangat memotivasi dan mendongkrak minat baca masyarakat Aceh selain melalui pelayanan dan gedung perpustakaan yang sangat megah, serta fasilitas yang patut diacungi jempol selayaknya mal, juga melalui kegiatan-kegiatan yang maningkatkan minat baca masyarakat Aceh.

Disebutkan juga bahwa DPKA akan menjadi perpustakaan ‘role model’ abad 21 yang berbasis kepada masyarakat, mengupayakan pelayanan prima, SDM yang berkualitas, prasarana dan sarana yang memadai, sistem informasi perpustakaan yang relevan, serta kegiatan yang mengusung kesejahteraan masyarakat melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Zulfadi juga mengajak peserta membaca tidak hanya melalui bahan tercetak saja, yaitu buku, melainkan juga bisa melalui buku elektronik atau koleksi digital.

DPKA mempunyai koleksi digital lebih dari 14.000 judul di aplikasi IPustakaAceh. Koleksi e-book ini bisa diakses meluli gadget dengan mengunduh IPustakaAceh dari Google Play Store dan bisa dipinjam dan dibaca langsung dari rumah, tanpa harus bertandang langsung ke perpustakaan.

Kegiatan ini dimederatori Ibu Nora Agustina SIP, pustakawan sekaligus penggerak literasi MAN 5 Aceh Besar yang dengan kesabaran beliau bisa membina siswa-siswinya mengikuti lomba Sepekan Satu Buku.

Saat kegitan Workshop GIM sebelumnya menurut Ibu Nora, MAN 5 Aceh Besar tidak menerima undangan dalam kegiatan tersebut. Berbekal dari pengetahuan dan informasi yang beliau dapat dari media sosial Perpusnas beliau bisa membimbing siswa ikut lomba dan akhirnya bisa terpilih menjadi salah satu sekolah teraktif di Aceh dalam program tersebut.

Selanjutnya, fasilitator tim dari Perpusnas yang diwakili Bapak Yaya Ofia Mabruri menjelaskan tujuan dari pendampingan sekolah ini, yakni peserta paham dengan program Sepekan Satu Buku, memahami profil tantangan Sepekan Satu Buku dari MAN 5 Aceh Besar, siswa juga harus memahami cara mengikuti kampanye Sepakan Satu Buku dan GIM di media sosial masing-masing.

Selain itu, peserta mengetahui bahaya plagiarisme, memahami literasi informasi, serta mengetahui ragam layanan digital dari Perpusnas dan akan diperkenalkan sumber-sumber informasi berkualitas dari media sosial.

Yaya menjelaskan bahwa dalam database Perpusnas program ini sudah terlaksana di 22 provinsi dan ada puluhan sekolah dari tingkat SMP dan SMA yang mengikutinya. Aceh patut berbangga karena salah satu sekolah yang aktif di program ini adalah MAN 5  Aceh Besar.

Selajutnya, Yaya menambahkan, dari sebuah buku yang sudah dibaca siswa bisa meresensi. Setelah dibuat resensi, itu tidak hanya terbatas tugas dari mata pelajaran bahasa Indonesia saja, tetapi di situ ada beragam aktivitas yang melatih kemampuan literasi, yaitu membaca, memahami, mengevaluasi, melatih daya kritis sampai menciptakan tulisan baru.

“Jadi, itulah pentingnya peningkatan literasi, sehingga program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi, lalu kita hadirkan sebuah program Sepekan Satu Buku dan lomba membuat resensi,” terangnya.

Sejak Agustus lalu MAN 5 Aceh Besar telah mengikuti lomba resensi buku yang diadakan Perpusnas melalui Instragram @gemarmembaca.id. Telah masuk 23 unggahan resensi dari MAN 5 Aceh Besar, 22 di antaranya sudah dipublikasi dan ada satu ditolak karena masalah teknis.

Dari lomba resensi tersebut ada enam orang yang telah membuat akun dan ada empat siswa yang aktif mengirimkan resensi, yaitu Cut Alaiya Syifana, mengunggah tujuh resensi, Salsabila Asyifa dan Mawardah sama-sama enam resensi, dan Handayani Aulia tiga  resensi.

Dari kegiatan ini yang patut diberikan apresiasi adalah tim penggerak literasi MAN 5 Aceh Besar  sekaligus pustakawannya yang atas usaha kerasnya telah memajukan literasi siswa di madrasah.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved