Sulaiman dan Abdul Hamid

Viral, Jalan Rusak, Wanita Melahirkan di Tengah Perjalanan, SAH Janji Bangun Akses Hingga Pedalaman

Pasalnya, ibu hamil ini yang dilarikan ke Puskesmas Ranto Peureulak, Aceh Timur ini tak berhasil tiba di Puskesmas yang berjarak sekitar 20 kilometer

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com  
Cawabup Aceh Timur Nomor Urut 1, Abdul Hamid atau Apong (kemeja putih) saat meninjau salah satu jembatan rusak beberapa waktu lalu di Aceh Timur.  

Pasalnya, ibu hamil ini yang dilarikan ke Puskesmas Ranto Peureulak, Aceh Timur ini tak berhasil tiba di Puskesmas yang berjarak sekitar 20 kilometer dari desanya itu karena jalanan rusak parah dan berlumpur. 

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Kasus ibu ibu hamil terpaksa melahirkan di tengah perjalanan akibat jalan rusak dan berlumpur di Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, viral dan menuai simpati publik.

Kasus ini terjadi, Rabu (6/11/2024) 

Armida Wati (28), warga Dusun Blang Gadeng, Aceh Timur itu mau tak mau harus melahirkan di tengah perjalanan dan akhirnya dibawa ke rumah warga.

Pasalnya, ibu hamil ini yang dilarikan ke Puskesmas Ranto Peureulak, Aceh Timur ini tak berhasil tiba di Puskesmas yang berjarak sekitar 20 kilometer dari desanya itu karena jalanan rusak parah dan berlumpur. 

Calon Wakil Bupati Aceh Timur Nomor Urut 1, Abdul Hamid, mengaku prihatin atas peristiwa itu. 

Menurutnya, permasalahan infrastruktur selama ini memang menjadi isu utama di Aceh Timur, khususnya di daerah pedalaman.

Baca juga: Waspada! Maling Modus Pecahkan Kaca Mobil Beraksi, Warga Trumon Timur Jadi Korban, Puluhan Juta Raib

Dia menyebut bahwa pembangunan infrastruktur berupa akses transportasi di pedalaman menjadi salah satu misi strategisnya bersama Calon Bupati Aceh Timur H Sulaiman (Tole). 

Jika pasangan yang dikenal SAH ini terpilih dalam Pilkada nanti.  

Apalagi daerah Ranto Peureulak tak asing bagi sosok yang akrab disapa Apong ini, karena dia berasal dari Blang Barom, desa tetangga yang berjarak sekitar 47 kilometer dari Desa Seumanah Jaya.

“Akses transportasi yang memadai akan berdampak langsung terhadap kesejahteraan warga. Hasil bumi seperti sawit, padi, kelapa, pinang, kakao, karet dan sebagainya bisa dipasarkan lebih cepat dan lebih luas. 

Dan yang paling penting, kejadian ibu hamil yang melahirkan di tengah jalan seperti kemarin (di Seumanah Jaya) kita harapkan tidak terulang lagi,” kata Apong dalam keterangan resminya di Idi, Kamis (7/11/2024).

Eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang pernah menjabat anggota DPRK Aceh Timur 2014-2019 ini menambahkan, selama ini para petani sering mengeluh soal akses transportasi. 

Terutama untuk mengangkut hasil panen mereka.

Baca juga: Harga Emas di Pidie Bertahan Rp 4,6 Juta Per Mayam, Warga Ramai-ramai Menjual untuk Turun ke Sawah

Tak jarang, petani harus merelakan hasil buminya dihargai dengan harga murah, demi memangkas biaya pengangkutan akibat buruknya kondisi akses transportasi khususnya di Ranto Peureulak. 

Begitu juga di daerah pedalaman lainnya seperti di Banda Alam, Indra Makmur, Rantau Selamat, Pante Bidari, Peunaron, Serbajadi, dan Simpang Jernih.

Diketahui dari total 1.549 kilometer panjang ruas jalan penghubung antar desa dan antar kecamatan di Aceh Timur, lebih dari 1.088 kilometer dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat. 

Selain itu, 375 kilometer lainnya dalam kondisi baik dan 85 kilometer sisanya dalam kondisi sedang.

“Kita akan fokus dulu pada akses transportasi di pedalaman, sesuai dengan misi strategis yang telah disusun. 

Di samping berbagai upaya lain seperti pemberian ilmu untuk para petani, penyediaan pupuk serta perbaikan akses pasar yang kesemuanya berujung pada peningkatan produktivitas serta pendapatan para petani,” tandasnya.  

Jalan Rusak Parah, Ibu di Aceh Timur Terpaksa Melahirkan di Tengah Perjalanan

Sehari sebelumnya, Serambinews.com memberitakan Armida Wati,  ibu asal Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, mengalami pengalaman pahit. 

Wanita hamil ini harus melahirkan di tengah perjalanan akibat buruknya kondisi jalan.

Informasi yang diperoleh Serambinews.com pada Rabu (6/11/2024) dari Kepala Dusun Blanggading, Sulaiman, menyebutkan bahwa Armida awalnya hendak dibawa ke Puskesmas Ranto Peureulak sekitar 20 kilometer dari desanya.

Namun, perjalanan terganggu karena jalan yang rusak parah, dipenuhi lubang, dan berbatu, membuat proses evakuasi menjadi lambat hingga Armida harus melahirkan di perjalanan.

“Kalau hujan, jalannya jadi becek dan penuh genangan air,” kata Sulaiman, menjelaskan tantangan yang sering dihadapi warga saat melintasi jalan sepanjang 9 kilometer yang tak beraspal itu.

Awalnya, Armida memang berniat menuju Puskesmas. Namun, ketika ari-ari bayi atau plasenta sudah keluar dan bayi lahir di tengah perjalanan, ia akhirnya dibawa ke rumah salah seorang warga di Dusun Blanggading.

“Saat ini, ibu Armida dan bayinya dalam kondisi baik di rumah warga,” ujar Sulaiman.

 Ia pun berharap pemerintah segera memperbaiki akses jalan di desanya, mengingat peristiwa yang dialami Armida mencerminkan urgensi perbaikan infrastruktur demi kesejahteraan warga. (*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved