Berita Banda Aceh

Rohingya Dilarang Turun dari Truk, Pipis di Dalam Botol dan Plastik

152 pengungsi etnis Rohingya dari Aceh Selatan terkatung-katung dan hanya bisa menangis di bawah terik matahari, tepatnya di depan Kantor Kemenkumham

Editor: mufti
Video
VIDEO - 152 Rohingya Luntang-lantung di depan Kantor Kemenkumham RI di Banda Aceh 

Saya bersama pak Pj Sekda Kota Banda Aceh merasa tidak ada kompromi, tidak ada kolaborasi, tidak ada MoU, kenapa tiba-tiba masuk ke Kota Banda Aceh. Di samping itu juga masyarakat menolak. Yusuf Hariadi, Kabag Ops Polresta Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebanyak lima truk berisi 152 pengungsi etnis Rohingya yang dibawa dari Aceh Selatan terkatung-katung dan hanya bisa menangis di bawah terik matahari, tepatnya di depan Kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI Wilayah Aceh, Banda Aceh, pada Kamis (7/11/2024) siang. Mereka tidak diizinkan turun dari truk yang terparkir sekitar jalan raya kawasan kantor Gubernur Aceh itu sejak tiba  pukul 09.30 WIB pagi. Beberapa pengungsi yang sudah dehidrasi, terpaksa diangkut keluar truk dan ditidurkan di kursi halte yang tepat berada di depan Kantor Dinas Syariat Islam Aceh. "Jangan turun, jangan turun," ucap petugas yang berjaga di sekitar truk.

Beberapa pengungsi yang ingin buang air kecil, terpaksa menampung urine-nya di dalam botol air mineral dan plastik, lalu kemudian dibuang ke tong sampah. Hal ini terjadi karena petugas tak mengizinkan mereka turun dari truk.  

Kabag Ops Polresta Banda Aceh, Kompol Yusuf Hariadi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan jajaran agar para pengungsi Rohingya ini tidak sampai ke Banda Aceh. "Kenapa demikian, karena sampai sekarang kita belum menemukan, belum melihat MoU atau sepucuk surat pelimpahan dari Aceh Selatan ke Banda Aceh," kata Kompol Yusuf.

"Saya bersama pak Pj Sekda Kota Banda Aceh merasa tidak ada kompromi, tidak ada kolaborasi, tidak ada MoU, kenapa tiba-tiba masuk ke Kota Banda Aceh. Di samping itu juga masyarakat menolak," tambahnya.

Pihaknya berencana menyepakati agar pengungsi ini kembali ke tempat sebelumnya yakni Aceh Selatan. "Keputusannya, kami akan terus berkoordinasi lagi dengan pak Sekda, Kemenkumham di Banda Aceh, termasuk dengan TNI bagaimana tindak lanjut ke depan, apakah kita kembalikan atau menunggu arahan pimpinan," kata Kompol Yusuf. "Kita sepakati mereka tidak kita turunkan, tetap di atas truk supaya mudah tindak lanjut ke depannya," tambahnya.

Di sisi lain, sejumlah mahasiswa asal Aceh Selatan bersitegang dengan pihak kepolisian meminta para pengungsi Rohingya tidak dinaikkan lagi ke mobil dan tidak dibawa pulang kembali ke kabupaten mereka.

Salah seorang koordinator mahasiswa asal Aceh Selatan, Nirwanda Hendriyansyah mengatakan, saat ini sudah ada sekitar 120-an mahasiswa yang datang. "Dan akan kami hadirkan lagi kalau tidak ada titik temu," ancam Nirwanda.

"Mahasiswa di sini sudah hadir beberapa paguyuban yang ada di Aceh Selatan, kami yang sedang kuliah di Banda Aceh menyuarakan bagaimana (pengungsi) Rohingya hari ini tidak kembali ke Aceh Selatan," tambahnya.

Dikatakan mahasiswa asal Samadua itu, Pemkab Aceh Selatan tidak punya tanggung jawab terkait pengungsi Rohingya ini karena memang tidak ada kantor imigrasi di sana. "Bicara tanggung jawab, Pemkab Aceh Selatan tidak ada tanggung jawabnya karena memang kantor imigran tidak ada di sana, sudah seharusnya Kemenkumham ini bertanggung jawab dan membawa Rohingya ini ke penampungan yang memang menampung para imigran," pungkasnya. 

Serambi sudah berupaya menghubungi Kakanwil Kemenkumham Aceh, Meurah Budiman melalui sambungan telepon maupun pesan WhatsApp sejak pukul 18.20 WIB petang, namun hingga tulisan ini ditayangkan belum mendapat respons dari yang bersangkutan.

Sebagaimana diketahui, para pengungsi ini sebelumnya ditampung di Terminal Tipe C Labuhan Haji, Aceh Selatan, sejak Kamis (24/10/2024). Namun warga di kawasan itu hanya memberikan waktu menetap seminggu untuk para pengungsi.  Pemerintah setempat kemudian menaikkan para imigran tersebut ke dalam 5 truk dan membawanya ke luar dari Aceh Selatan. Sayangnya, sampai di Banda Aceh, sebanyak 152 pengungsi  itu masih terkatung-katung. Warga di berbagai lokasi menolak pengungsi Rohingya itu diturunkan di kawasan mereka.(rn/aan)

 

‘Kami Bawa Pulang Lagi ke Aceh Selatan’

Setelah  diusir warga Jeulingke, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, sebanyak 152 pengungsi sempat dibawa ke kawasan Simpang Mesra. Namun karena tidak tahu lokasi penampungan, sopir berinisiatif membawa pulang mereka ke Aceh Selatan. Pantauan wartawan, para pengungsi Rohingya tersebut tiba di Simpang Mesra, Lamnyong sekitar pukul 19.15 WIB, Kamis (7/11/2024). Lima truk yang membawa mereka parkir di pinggir jalan arah ke Darussalam.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved