Berita Banda Aceh

Rohingya Dilarang Turun dari Truk, Pipis di Dalam Botol dan Plastik

152 pengungsi etnis Rohingya dari Aceh Selatan terkatung-katung dan hanya bisa menangis di bawah terik matahari, tepatnya di depan Kantor Kemenkumham

Editor: mufti
Video
VIDEO - 152 Rohingya Luntang-lantung di depan Kantor Kemenkumham RI di Banda Aceh 

Para pengungsi di sana makan nasi bungkus yang diantar ke dalam truk. Beberapa warga Rohingya perempuan dan anak-anak turun dari truk menuju sungai kecil di pinggir jalan. Setelah dua jam menunggu, semua pengungsi Rohingya diminta naik kembali ke truk. Kelima truk meninggalkan lokasi tersebut sekitar pukul 20.55 WIB. "Kami bawa pulang lagi ke Aceh Selatan," kata seorang sopir, Jalaluddin kepada wartawan.

Jalal mengaku dimintaPemkab Aceh Selatan untuk membawa Rohingya ke Banda Aceh. Sesuai perjanjian, setelah menurunkan Rohingya di kantor gubernur mereka langsung balik ke daerahnya. "Tapi ternyata sampai ke sini begini kondisinya," jelas Jalal.

Sebelumnya, warga Jeulingke mengusir 152 imigran Rohingya yang berada dalam lima truk di depan Kantor Kanwil Kemenkumham Aceh. Warga kemudian meminta sopir menghidupkan truk dan membawa imigran dari kampung mereka. Masyarakat juga membantu mendorong dua truk yang sempat tidak hidup. “Kalau tak mau hidup, biar kami dorong aja truknya,” kata beberapa orang kepada sopir saat itu.  Pengamatan wartawan, di antara truk rombongan para pengungsi itu, ada sebuah mobil minibus yang diduga berisi aparat dari Pemkab Aceh Selatan. Mereka diduga memantau kondisi pengungsi dan mengarahkan sopir truk tersebut dalam perjalanan.(dtc/aan)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved