Konflik Palestina vs Israel

Biadab! Israel Serang Zona Kemanusiaan di Gaza, 14 Warga Palestina Tewas Termasuk Anak-anak

Setidaknya 14 orang tewas, termasuk dua anak-anak, menurut pejabat di Rumah Sakit Nasser, tempat para korban dibawa. 

Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM/Al Jazeera
serangan membabi buta Israel di Jalur Gaza mencatat bahwa lebih dari 50 anak telah tewas dalam serangan Israel di Jabalia di Gaza utara. 

SERAMBINEWS.COM, JALUR GAZA - Pejabat medis Palestina mengatakan dua serangan Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 14 orang, termasuk dua anak-anak dan seorang wanita, Senin malam (11/11/2024).

Sebagian besar serangan terjadi di zona kemanusiaan yang ditetapkan sendiri oleh Israel.

Satu serangan pada Senin malam menghantam kafetaria darurat yang digunakan oleh orang-orang yang mengungsi di Muwasi, yang merupakan pusat zona kemanusiaan.

Setidaknya 14 orang tewas, termasuk dua anak-anak, menurut pejabat di Rumah Sakit Nasser, tempat para korban dibawa. 

Video dari tempat kejadian menunjukkan orang-orang menarik korban yang terluka berdarah dari antara meja dan kursi yang didirikan di pasir dalam sebuah kandang yang terbuat dari lembaran logam bergelombang.

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah militer Israel mengumumkan perluasan zona tersebut, di mana mereka telah memaksa warga Palestina yang mengungsi dari bagian lain Gaza, untuk pindak ke lokasi tersebut. 

Ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi berlindung di kamp-kamp tenda yang luas di dan sekitar Muwasi, daerah perbukitan pasir dan ladang pertanian yang sebagian besar terpencil dengan sedikit fasilitas atau layanan, di sepanjang pantai Mediterania di Gaza selatan.

Baca juga: VIDEO Serangan Besar-besaran Hizbullah ke Aset Penting Militer Israel


Serangan lain pada Selasa (12/11/2024) dini hari menghantam sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, menewaskan tiga orang termasuk seorang wanita, menurut Rumah Sakit al-Awda, yang menerima korban. 

Serangan itu juga melukai 11 orang lainnya.

Seperti dikutip dari The Associated Press, militer Israel hingga kini belum memberikan komentar apapun mengenai kedua serangan itu.

Israel menghadapi tenggat waktu minggu ini untuk melaksanakan ultimatum yang diberikan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden agar mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza atau bantuan militer akan dibatasi. 

Israel berdalih telah mengumumkan serangkaian langkah untuk memperbaiki situasi, termasuk perluasan zona tersebut.

Namun, pejabat AS baru-baru ini mengisyaratkan Israel masih belum berbuat banyak, meskipun tidak mengatakan mereka akan mengambil tindakan terhadap Israel.

Delapan lembaga bantuan internasional mengatakan dalam sebuah laporan yang dikeluarkan pada Selasa (12/11/2024), bahwa Israel telah gagal memenuhi tuntutan AS.


Serangan Israel yang telah berlangsung selama 13 bulan di Gaza telah menewaskan lebih dari 43.000 warga Palestina, lebih dari separuh yang tewas adalah wanita dan anak-anak.

Israel berdalih menargetkan militan Hamas dan menyalahkan kelompok militan tersebut atas kematian warga sipil. Israel menuding kelompok perlawanan Palestina itu beroperasi di daerah permukiman dan infrastruktur serta di antara orang-orang yang mengungsi.

Baca juga: Kota Bersejarah Israel Hancur Setelah Dibombardir Hizbullah, Berubah Menjadi Tempat Tak Berpenghuni

Perang di Gaza, wilayah Palestina yang telah berada di bawah pendudukan Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007, dimulai ketika militan yang dipimpin Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

Israel mengeklaim serangan itu menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.

Militan Palestina dilaporkan membawa sekitar 250 orang ke Gaza. Hamas mengatakan ratusan orang itu akan ditukar dengan ribuan warga Palestina termasuk anak-anak dan wanita, yang ditahan di Israel. Banyak dari warga Palestina itu ditahan tanpa dakwaan, bahkan sebelum serangan 7 Oktober 2023 terjadi.

Sekitar 100 tawanan Israel dilaporkan masih berada di dalam Gaza, sekitar sepertiganya diyakini telah tewas.

 

Serangan Israel Menewaskan Puluhan Orang di Lebanon dan Gaza Utara

Serangan Israel menewaskan puluhan orang termasuk anak-anak pada Minggu (10/11/2024) di Lebanon dan Gaza utara yang terisolasi. 

Serangan udara Israel di Lebanon menewaskan sedikitnya 23 orang, termasuk tujuh anak-anak, di desa Aalmat di utara Beirut yang merupakan kantong Hizbullah

Tidak ada peringatan evakuasi dari Israel sebelum melakukan serangan

Militer Israel mengatakan bahwa serangan itu mengenai tempat Hizbullah yang digunakan untuk menyimpan senjata.

Hizbullah mulai menembakkan roket, pesawat nirawak, dan rudal ke Israel setelah perang meletus di Gaza, sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina dan Hamas. Israel membalas, dan serangkaian eskalasi telah meletuskan perang habis-habisan.

Menurut Dr. Fadel Naim, direktur Rumah Sakit Al-Ahly di Kota Gaza Di Gaza utara, serangan Israel terhadap rumah yang menampung orang-orang terlantar di kamp pengungsi perkotaan Jabaliya menewaskan sedikitnya 17 orang. 

Sembilan orang di antara korban merupakan perempuan. 


Militer Israel mengatakan bahwa mereka menargetkan lokasi tempat militan beroperasi, namun mereka tidak dapat memberikan bukti dari klaim tersebut. 

Serangan terpisah menghantam sebuah rumah di Kota Gaza, menewaskan Wael al-Khour, seorang menteri dalam pemerintahan Hamas, serta istri dan tiga anaknya. 

Israel Menyerang Lebih Dalam ke Lebanon

Israel telah menyerang lebih dalam ke Lebanon sejak September, ketika menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan sebagian besar komandan utamanya. 

Hizbullah telah memperluas serangan roketnya dari Israel utara ke Israel tengah. 

Menurut Kementerian Kesehatan, pertempuran tersebut telah menewaskan lebih dari 3.100 orang di Lebanon dan lebih dari 70 orang di Israel.

Setelah serangan Israel di Aalmat, sekitar 40 kilometer di utara Beirut, legislator Raed Berro membantah bahwa ada personel atau aset Hizbullah di gedung yang terkena serangan.

"Semua orang dapat melihat, di depan kamera, bahwa yang ditarik dari bawah reruntuhan adalah wanita, anak-anak, dan orang tua yang tidak ada hubungannya dengan senjata atau gudang roket," kata Berro seperti dikutip dari The Associated Press.

Hassan Ghaddaf, yang tinggal di sebelah dan terluka ringan saat berjalan menuju balkonnya sambil minum kopi pagi. Ia mengatakan orang-orang yang mengungsi berada di dalam gedung tersebut.


"Saya telah melihat mereka dan mengenal mereka beberapa hari yang lalu," kata Ghaddaf.

“Mereka damai. Sebaliknya, mereka memiliki seseorang dari Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon yang bekerja untuk negara, dan kami melihat pakaian dan perlengkapan mereka di antara reruntuhan," ujarnya.

Kantor berita negara SANA melaporkan, serangan udara Israel menghantam sebuah bangunan perumahan di pinggiran kota Damaskus, Suriah. 

Sayyida Zeinab dan Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa tujuh warga sipil tewas dalam peristiwa ini. 

 

Baca juga: Kendalikan Inflasi, Pj Wali Kota Subulussalam Dorong Peningkatan Produksi Cabai Merah

Baca juga: Kapolsek Baito dan Kanit Reskrim Dicopot dari Jabatannya, Diduga Minta Uang ke Guru Supriyani

Baca juga: Usai KDRT, Venna Melinda Kembali Gugat Cerai Ferry Irawan Untuk Ketiga Kali

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved