Berita Banda Aceh

Diskusi Jelang Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh, Literasi Kebencanaan Berbasis Pengetahuan Lokal

“Kita memiliki kekayaan budaya lokal yang terkait dengan pendahulu kita yang terkait bencana, seperti budaya smong dari Simeulue” ujarnya.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Pascasarjana UIN Ar-Raniry bersama Kementerian Agama RI, International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar diskusi dan talkshow, Jumat (15/11/2024). 

Ia memaparkan bagaimana bencana termasuk gempa bumi digambarkan dalam hikayat-hikayat kuno masyarakat Aceh. 

“Cerita atau literasi paling awal tentang terjadinya gempa pertama kali ditemukan dalam sebuah hikayat  Aceh yang terjadi sekitar tahun 1617 yaitu pada masa kecil Sultan Iskandar Muda ” jelas Herman. 

Herman menyebutkan telah menemukan sekitar 32 naskah yang menceritakan tentang takwil gempa.

Ia mengatakan bahwa cerita tentang gempa merupakan cerita sehari-hari masyarakat Aceh pada jaman dahulu. 

Naskah-naskah kuno tersebut menjelaskan bagaimana suasana gempa bahkan tsunami yang terjadi saat itu. 

Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Aceh telah memiliki pengetahuan tentang gempa dan tsunami sejak dulu. 

Fakhriati sebagai narasumber terakhir mengingatkan pentingnya kebijaksanaan dalam menghadapi bencana agar tidak menimbulkan bencana berikutnya, dan hal tersebut akan dimiliki oleh masyarakat jika dibekali dengan informasi dan pengetahuan yang baik. 

Ia juga mengajak masyarakat terutama kaum muda untuk bisa mengintegrasikan pengetahuan lokal yang telah dimiliki dengan teknologi informasi yang ada. 

Sehingga pengetahuan tentang kebencanaan dapat menjangkau masarakat secara lebih luas dan bisa diterapkan untuk siap siaga bencana.

(Serambinews.com/ar)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved