Kaum Muda Ternyata Juga Bisa Kena Serangan Jantung, Apa Saja Gejalanya? Ini Penjelasan

SERAMBINEWS.COM - Kasus serangan jantung pada usia muda kini menjadi sorotan dalam dunia kesehatan.

Meski selama ini kondisi ini lebih sering dikaitkan dengan orang tua atau faktor risiko jangka panjang, data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan pada kelompok usia muda.  

Ahli kesehatan mengungkapkan bahwa gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan tinggi lemak jenuh, kurangnya aktivitas fisik, stres berlebihan, serta kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol, menjadi faktor utama di balik peningkatan kasus ini. 

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah yang mengandung oksigen ke otot jantung mengalami gangguan atau terhenti secara tiba-tiba.

Gangguan ini disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah koroner akibat penumpukan plak, atau yang dikenal sebagai aterosklerosis. 

Apabila plak tersebut pecah, dapat menyebabkan pembekuan darah yang menghalangi aliran darah normal ke otot jantung. 

Meski sangat berbahaya, gejala-gejala penyakit jantung ini masih kerap diabaikan oleh banyak orang, umumnya oleh kaum usia muda.

Hal ini dikarenakan serangan jantung pada masa dahulu identik terjadi pada orang-orang yang sudah berusia lanjut (lansia).

Namun saat ini, ada banyak kasus penyakit jantung yang mengintai dan menyerang orang-orang di usia muda.

Bahkan, kasus kematian mendadak kaum di usia yang masih sangat muda akibat serangan jantung juga banyak terjadi.

Lalu adakah gejala serangan jantung yang menyerang kaum muda?

Baca juga: Perbedaan Serangan Jantung dengan Gagal Jantung, Kenali Gejalanya Biar Tidak Salah

Gejala serangan jantung pada usia muda

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagaimana dikutip dari laman resminya Yankes Kemenkes menyebutkan, serangan jantung pada usia muda tidak selalu menunjukkan gejala yang khas layaknya kelompok lansia.

Pada lansia, gejala yang muncul bisa berupa nyeri pada dada kiri yang terasa seperti ditekan atau dada terasa berat.

Nyeri itu juga sering menjalar hingga ke lengan kiri.

Sementara pada kelompok usia muda, gejala yang muncul tidak selalu pasti.