Konflik Palestina vs Israel

Netanyahu:Israel Akan Melanjutkan 'Misi Suci' Dengan Hamas Setelah Gencatan Senjata dengan Hizbullah

Netanyahu menyebutkan tiga alasan mengapa Israel bersedia mengakhiri perang dengan Hizbullah sekarang.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
ABIR SULTAN / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu: Israel Akan Melanjutkan 'Misi Suci' Dengan Hamas Setelah Gencatan Senjata dengan Hizbullah 

Netanyahu: Israel Akan Melanjutkan 'Misi Suci' dengan Hamas Setelah Gencatan Senjata dengan Hizbullah

SERAMBINEWS.COM - Israel telah menyetujui gencatan senjata dengan Hizbullah, membuat kedua pihak harus menarik diri dari Lebanon selatan.

Kesepakatan gencatan senjata Israel dengan Lebanon secara resmi berlaku pada hari ini, Rabu (27/11/2024) pukul 4:00 pagi waktu setempat.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menyebut gencatan senjata ini sebagai “penghentian permanen” setelah konflik paling mematikan antara Israel dan Hizbullah dalam beberapa dekade.

Ia memperingatkan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri jika Hizbullah melanggar perjanjian tersebut.

Biden mengatakan kesepakatan gencatan senjata terbaru dapat digunakan sebagai jalan untuk mengakhiri perang Israel-Hamas di Gaza.

 “Seperti halnya rakyat Lebanon yang berhak atas masa depan yang aman dan sejahtera, demikian pula rakyat Gaza. Mereka juga berhak atas akhir dari pertempuran dan pengungsian. Rakyat Gaza telah melalui neraka,” katanya.

 Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bertemu
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bertemu (AP Photo/Susan Walsh)

Hamas telah menolak untuk berunding dengan itikad baik selama berbulan-bulan mengenai kesepakatan damai, kata presiden AS. 

Namun hal itu dapat berubah jika Hamas setuju untuk membebaskan sandera yang telah ditawannya selama lebih dari setahun.

Benjamin Netanyahu mendukung kesepakatan itu tetapi juga menekankan lamanya gencatan senjata bergantung pada seberapa baik kesepakatan itu dipatuhi oleh kelompok teror yang didukung Iran.

“Kami berhak menggunakan segala bentuk kekuatan militer jika Hizbullah mulai mempersenjatai kembali pasukannya, yang bertentangan dengan perjanjian,” katanya.

Berbicara kepada rakyat melalui siaran langsung TV, Perdana Menteri Israel mengatakan Hizbullah bukan lagi organisasi yang sama.

"Kita membuat mereka tertinggal beberapa dekade. Kita telah menghancurkan banyak rudal dan roket, kita telah membunuh banyak teroris,” katanya.

Netanyahu menyebutkan tiga alasan mengapa Israel bersedia mengakhiri perang dengan Hizbullah sekarang.

“Alasan pertama adalah untuk fokus pada ancaman Iran, dan saya tidak akan menjelaskannya lebih lanjut,” katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved