Breaking News

Berita Luar Negeri

Tisu Basah Jadi Barang Mewah di Korea Utara, Para Wanita Dicap Kaya Jika Memamerkannya di Publik

“Jika seorang wanita mengeluarkan tisu basah di depan pria, dia menandakan betapa beradab dan berkelasnya dia,” sebutnya.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
Tribunnews.com
Tisu Basah Jadi Barang Mewah di Korea Utara, Para Wanita Dicap Kaya Jika Memamerkannya di Publik 

Tisu Basah Jadi Barang Mewah di Korea Utara, Para Wanita Dicap Kaya Jika Memamerkannya di Publik

SERAMBINEWS.COM – Kehidupan sehari-hari di Korea Utara sering kali menghadirkan cerita unik yang mencerminkan perbedaan besar dengan negara-negara lain. 

Salah satu fenomena yang menarik perhatian adalah status tisu basah sebagai barang mewah di negara tersebut. 

Tidak seperti di banyak negara lain di mana tisu basah adalah kebutuhan sehari-hari yang mudah diakses, di Korea Utara, tisu basah justru menjadi simbol kemewahan dan prestise sosial.

Sekitar 10 tahun lalu, tisu basah buatan Korea Selatan dan China mulai bermunculan di berbagai pusat perbelanjaan di ibu kota Pyongyang. 

Tisu basah tersebut mahal, sehingga hanya kalangan elit kaya yang mampu membelinya.

Gambar yang dikeluarkan dari kantor berita Korea Utara Korea Utara KCNA pada tanggal 7 September 2017 menunjukkan warga Pyongyang menyapa kedatangan para ilmuwan dalam pengujian bom hidrogen untuk ICBM di Pyongyang. (AFP / FOTO / KCNA VIS KNS / STR )
Gambar yang dikeluarkan dari kantor berita Korea Utara Korea Utara KCNA pada tanggal 7 September 2017 menunjukkan warga Pyongyang menyapa kedatangan para ilmuwan dalam pengujian bom hidrogen untuk ICBM di Pyongyang. (AFP / FOTO / KCNA VIS KNS / STR ) ()

Namun baru-baru ini, sebuah perusahaan kertas Korea Utara telah mulai memproduksi tisu jenis itu, dan dijual di toko-toko barang industri.

Hal itu diungkapkan seorang penduduk provinsi Pyongan Selatan kepada Radio Free Asia dengan syarat anonim demi alasan keamanan.

Kini, tisu basah buatan dalam negeri banyak memenuhi etalase toko-toko di hampir seluruh negeri, namun tetap saja dianggap sebagai barang mewah.

“Produk ini dapat digunakan untuk membersihkan tangan tanpa air,” kata wanita itu. 

“Produk ini dikenal sebagai simbol kecanggihan di kalangan warga,” sambungnya.

Tisu basah buatan dalam negeri mulai muncul di kota-kota kecil termasuk Chongju pada pertengahan tahun ini, dan terlihat lebih sering digunakan di tempat umum, kata seorang penduduk provinsi Pyongan Utara.

Saat ini, wanita muda suka memamerkan bahwa mereka mampu membeli tisu basah saat mereka berkencan.

“Jika seorang wanita mengeluarkan tisu basah di depan pria, dia menandakan betapa beradab dan berkelasnya dia,” sebutnya.

Kebijakan pembangunan Korea Utara lebih mengutamakan industri berat, yang berarti industri yang berorientasi pada konsumen telah dikesampingkan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved