Berita Luar Negeri

Tisu Basah Jadi Barang Mewah di Korea Utara, Para Wanita Dicap Kaya Jika Memamerkannya di Publik

“Jika seorang wanita mengeluarkan tisu basah di depan pria, dia menandakan betapa beradab dan berkelasnya dia,” sebutnya.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
Tribunnews.com
Tisu Basah Jadi Barang Mewah di Korea Utara, Para Wanita Dicap Kaya Jika Memamerkannya di Publik 

Misalnya, orang-orang membersihkan gigi mereka dengan garam, bukan pasta gigi. 

Mereka menggunakan alkali, bukan sabun cuci tangan.

Korea Selatan telah memiliki tisu basah selama beberapa dekade, dan istilah untuk tisu basah di sana adalah mul tissue, yang berarti “tisu basah berbahan air.”

Namun Korea Utara tidak suka mengambil kata-kata serapan dari bahasa Inggris, jadi mereka menyebutnya mulji, yang secara harfiah berarti “kertas air.”

Meski lebih banyak tersedia, harganya masih mahal.

Satu bungkus mulji isi 100 seukuran buku catatan kecil harganya 8.000 won Korea Utara atau Rp 141.724.

Sementara satu pak isi 20 lembar harganya 3.000 won atau Rp 53.000.

Sebagai konteks, satu bungkus isi 100 harganya sedikit kurang dari satu kilogram beras, yang dianggap sebagai kemewahan di Korea Utara.

Karena gaji standar pemerintah untuk sebagian besar pekerja sangat rendah, orang perlu mencari pekerjaan sampingan. 

Bagi banyak keluarga, para wanita telah mendirikan usaha di pasar lokal untuk menghidupi keluarga mereka.

“Ibu rumah tangga Korea Utara tidak akan pernah berpikir untuk membuang-buang uang mereka untuk tisu basah,” kata wanita itu.

“Bahkan sekarang, barang ini kebanyakan dibeli oleh wanita muda sebagai barang mewah, dibawa dalam tas, dan jarang digunakan,” pungkasnya.

25 Hal Aneh yang Ada di Korea Utara

Sebagai negara yang sangat tertutup, Korea Utara pun menerapkan sejumlah aturan ketat yang cukup aneh.

Negara yang dibentuk tepat setelah Perang Dunia II ini berpenduduk sekitar 25 juta orang, dan telah diperintah 3 pria dari keluarga yang sama sejak 1948.

Kim Il Sung adalah pemimpin pertama Korut hingga ia meninggal pada 1994. Kekuasaan lalu beralih ke Kim Jong Il dan Kim Jong Un.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved