Breaking News

Internasional

Taruhan Pemotongan Suku Bunga Mendorong Saham Naik Sementara Bitcoin enembus 100.000 Dolar

Bitcoin menembus $100.000 pada hari Kamis (5/12/2024), hal ini disebabkan karena para investor bertaruh pada perubahan regulasi yang lebih ramah di AS

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
AFP/File / JACK GUEZ
Keping uang virtual Bitcoin (BTC) 

Yen Jepang, meskipun sempat menguat, kembali melemah sedikit setelah ekspektasi kenaikan suku bunga di Desember mereda.

Di pasar komoditas, harga emas dan minyak menjadi sorotan utama. Emas stabil pada $2.649 per ons, meskipun pasar cenderung mengharapkan adanya pergerakan harga yang lebih besar terkait kebijakan moneter AS.

Selain itu, ketegangan geopolitik yang melibatkan negara-negara seperti Israel, Ukraina, dan Prancis juga memberikan dukungan terhadap harga emas, yang dianggap sebagai aset aman (safe haven).

Harga minyak sedikit naik menjelang pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan pada hari itu. Ada ekspektasi bahwa OPEC+ akan memperpanjang pemotongan produksi minyak mereka, yang telah mendukung harga minyak untuk tetap stabil.

 Brent crude futures naik 0,2 persen menjadi $72,42 per barel. Di sisi lain, harga bijih besi didorong oleh harapan akan adanya stimulus dari China, yang diharapkan dapat memperkuat permintaan komoditas tersebut.

Ketegangan geopolitik juga memberikan dampak signifikan terhadap pasar.

 Di Prancis, politik dalam negeri yang kacau setelah pemerintah kehilangan suara percaya memengaruhi stabilitas euro dan pasar saham Eropa. Sementara itu, ketegangan antara Israel dan Hezbollah, serta serangan drone Rusia di Ukraina, memberikan ketidakpastian tambahan yang mendukung harga emas sebagai aset pelindung.

Di Korea Selatan, pasar keuangan sedikit terpengaruh oleh krisis politik yang dipicu oleh upaya gagal Presiden Yoon Suk Yeol untuk memberlakukan undang-undang darurat. Meskipun begitu, pasar saham Korea tetap stabil setelah volatilitas yang terjadi pada awal minggu.


Minggu ini, pasar juga menantikan laporan penting mengenai ketenagakerjaan di AS. Laporan non-farm payrolls yang dijadwalkan pada hari Jumat diperkirakan akan memberikan petunjuk tentang kondisi pasar tenaga kerja AS dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi keputusan kebijakan moneter dari Federal Reserve.

 Jika laporan menunjukkan hasil yang kuat, hal ini bisa membalikkan pergerakan pasar obligasi, yang telah menunjukkan tanda-tanda penurunan suku bunga.

Secara keseluruhan, pasar global saat ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor penting, termasuk kebijakan moneter di AS, ketegangan geopolitik, dan data ekonomi yang terus berkembang.

Investor saat ini sangat memperhatikan keputusan kebijakan suku bunga yang kemungkinan akan diambil oleh Federal Reserve, serta pergerakan pasar tenaga kerja di AS yang akan diumumkan akhir pekan ini.

 Dengan adanya ketegangan geopolitik yang terus berkembang, harga emas dan komoditas lainnya tetap berada di bawah pengaruh risiko yang ada, sementara pasar saham global bergerak dengan hati-hati, berfokus pada kebijakan suku bunga yang akan datang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved