Tangis Pilu Hertawan Ibu 3 Bocah yang Tewas Ditikam Rudi di Sumut: Saya Belum Bisa Kehilangan Mereka
Wanita 31 tahun ini masih tak menyangka dua anaknya tewas mengenaskan dibunuh Rudi,
SERAMBINEWS.COM, MEDAN - Kasus penikaman tiga balita kakak beradik di Jalan Masjid, Gang Dahlia, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, Sumatera Utara, meninggalkan luka mendalam bagi orang tua korban.
Diketahui, Rudi tega menikam tiga korban bernama Nathan Simarmata (7), Owen Simarmata (4) dan Daren Simarmata (1,5).
Dalam peristiwa naas tersebut, dua korban tewas, sedangkan seorang lagi mengalami kritis.
Kejadian tragis itu membuat tangis sang ibu ketiga balita tersebut pecah.
Kesedihan dan kepedihan mendalam terlihat jelas di wajah Hertawan Lawolo, 31 tahun, seorang ibu yang berprofesi sebagai perawat di salah satu RS di Kota Medan.
Mengenakan kaus putih, wajahnya tampak lusuh. Matanya sembab, rambutnya berantakan. Dia tak henti-hentinya meneteskan air mata ketika kerabat kerja, maupun tetangga datang ke rumahnya.
Kerabat maupun tetangga tak henti-hentinya silih berganti, menyampaikan duka yang mendalam ke rumah yang berada di Gang Dahlia 7, Jalan Masjid, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang.
Setiap kerabat datang memeluk dan berusaha menguatkan, suara tangisannya makin keras.
Dia seakan ingin meluapkan kepedihan hatinya kehilangan dua anak lelakinya.
Hertawan merupakan ibu dari Daren Simarmata (2 tahun) dan Owen Simarmata (4) balita yang tewas akibat kebengisan Rudi Sihaloho (41) tetangga depan rumah yang membunuh kedua anaknya.
Baca juga: Sadisnya Rudi Tikam 3 Balita Kakak Beradik di Deli Serdang, 1 Tewas dan 2 Kritis, Ngaku Dendam
Wanita 31 tahun ini masih tak menyangka dua anaknya tewas mengenaskan dibunuh Rudi, sedangkan satu lagi yang bernama Natan Simarmata (7) masih dirawat di rumah sakit.
Pada Senin 9 Desember pagi, dia beraktivitas seperti biasa yakni bangun tidur, mengurus suami dan anaknya sebelum berangkat bekerja di salah satu rumah sakit swasta sebagai perawat.
Berangkat dari rumah, tanpa perasaan aneh dia pun bekerja sebagai tenaga medis seperti biasanya.
Saat sedang bekerja, sekira pukul 11:00 WIB, tiba-tiba handphonenya berdering, karena Rinaldi Simarmata, suaminya menelepon.
Begitu diangkat, suara Rinaldi terbata-bata saat berbicara.
Rinaldi cuma bilang anaknya tertusuk, tanpa menjelaskan detail tertusuk seperti apa.
Kemudian, telepon terputus. Sedangkan Hertawan masih tak mengerti maksud suaminya, sambil melanjutkan pekerjaannya.
Berselang beberapa menit, pesan singkat berupa video melalui WhatsApp dari Rinaldi masuk ke handphone Hertawan.
Begitu dibuka, jantung beserta aliran darah wanita beranak empat ini seakan berhenti mendadak.
Nafasnya pun seolah-olah berhenti melihat luka anaknya hingga ususnya terburai.
"Suami saya bilang, pulang dek, pulang. Tertusuk anak kita. Disitu saya gak yakin, jadi saya tanya ke suami maksud Abang apa,"kata Hertawan, bercerita, Selasa (10/12/2024).
Melihat kondisi anaknya, Hertawan langsung mengemasi barang-barangnya dan pamit kepada atasannya untuk pulang kerja lebih awal.
Dia bergegas ke rumah sakit untuk melihat tiga anaknya yang ditusuk tetangga depan rumahnya.
Sambil gemetaran, Hertawan masih sempat meminta tolong ke RS tempatnya bekerja untuk menjemput anaknya menggunakan mobil ambulans dari RS Mitra Medika ke RS Murni Teguh Medan.
Karena tak ada ambulans, lantas suaminya, menggunakan mobil yang dipakai untuk taksi online sehari-hari dipakai untuk membawa tiga anaknya ke RS Murni Teguh.
Setibanya ke rumah sakit kedua, rupanya nyawa anak keempatnya, Daren Simarmata (2 tahun) tak tertolong lagi.
Sedangkan Owen Simarmata (4) dan Natan Simarmata (7) kemarin masih kritis.
"Akhirnya di rumah sakit, nyawa anak saya tidak tertolong. Kemudian anaknya yang ketiga, dioperasi di RS. Semua pertolongan dan masuk ke ruang ICU,"ungkapnya.
Sejak Senin siang, hingga Selasa hari ini Hertawan tak berhenti-henti menangisi kepergian anak keempatnya bernama Daren Simarmata.
Pada Selasa dinihari, sekira pukul 03:00 WIB, kabar buruk kembali hadir, yakni, anak ketiganya bernama Owen Simarmata (4) juga meninggal dunia menyusul sang adik.
Seketika itu, perempuan berambut sebahu ini merasakan kepedihan dan dunianya hancur mengetahui 2 anaknya tewas mengenaskan.
Tadi pagi, jasad dua anaknya dimakamkan di wilayah Marelan.
Sampai saat ini, Hertawan masih betul-betul tidak mengira anaknya tewas mengenaskan.
Untuk makan sekadar mengisi perut mulutnya pun tak sanggup akibat kehilangan putranya.
"Saya merasa mimpi dan masih tidak percaya kalau anak saya terjadi begitu. Sampai sekarang saya tidak bisa kehilangan mereka, saya gak bisa tidur dan gak bisa makan sampai sekarang. Saya belum bisa kehilangan mereka karena keseharian, kemana-mana selalu kubawa mereka berdua."
Saat ini, Hertawan masih terus berdoa kepada tuhan supaya anak keduanya bernama Natan Simarmata (7) bisa membaik.
Ia turut ditusuk oleh Rudi Sihaloho, tetangganya. Namun masih diberi keselamatan.
Saat ini, bocah tersebut masih dirawat di RS Murni Teguh, setelah sebelumnya sempat tak sadarkan diri.
Pasangan Rinaldi Simarmata dan Hertawan berharap Rudi Sihaloho dihukum seberat-beratnya karena dengan sadis menusuk anaknya tanpa belas kasih.
"Saya berharap dia dihukum seberat-beratnya. Dan saya berdoa semoga Natan, lekas sembuh."
Sebelumnya, sebanyak tiga bersaudara Nathan (7 tahun), Owen Simarmata (4 tahun) dan Daren Simarmata (1,5 tahun) ditikam Rudi Sihaloho di Jalan Masjid, Gang Dahlia, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, pada Senin (9/12/2024).
Rudi merupakan tetangga para korban yang rumahnya hadap-hadapan.
Akibat kejadian ini, Daren Simarmata (1,5 tahun) dan abangnya Owen Simarmata (4 tahun) meninggal dunia.
Sedangkan pelaku, Rudi Sihaloho, sudah menyerahkan diri ke Polisi menaiki sepedanya.
Pelaku Dendam

Rinaldi Simarmata, orang tua Natan Simarmata (7), Owen (4) dan Daren Simarmata (2) yang ditikam tetangganya bernama Rudi Sihaloho (41) menduga apa yang dialami anak-anaknya merupakan pembunuhan berencana.
Dari kejadian tersebut, dua anaknya bernama Owen (4) dan Daren (2) tewas mengenaskan karena perutnya robek dan ususnya terburai.
Sedangkan Natan (7) sudah sadarkan diri dan kini masih dirawat insentif.
Dugaan ini muncul karena sekitar 6 bulan lalu, Rindaldi dan Rudi Sihaloho yang rumahnya berhadapan sempat cekcok hingga nyaris adu fisik.
Seorang anaknya sempat membuang sampah bungkus permen ke depan rumah mereka sendiri.
Tapi Rudi, menuduh dan menganggap anak Rinaldi sengaja buang sampah ke rumahnya.
Saat itu Rudi sempat membentak anak-anak tersebut hingga berujung cekcok dengan Rinaldi.
"Sebelum kejadian, sekitar 6 bulan lalu pelaku pembunuhan berencana sebelumnya ada masalah cekcok saat anak saya buang sampah, hal kecil, tapi dia buang bukan di halaman tersangka di teras keramik hijau depan rumah,"katanya.
Sejak saat itu, menurut Rinaldi, Rudi kerap mencari masalah dengan keluarganya.
Bahkan, Rinaldi menduga pelaku menyimpan dendam dan menunggu momentum anaknya sendiri di rumah saat ia dan istrinya bekerja.
"Karena dia gak terima, dia mulai nyimpan rasa dendam. Sejak itu dia selalu nyari masalah tentang anakku lah. Terus dia sering matikan lampu tiap malam, sengaja."
Rinaldi menerangkan, sehari sebelum kejadian, anak keduanya bernama Natan sempat bercerita ke abangnya tentang sosok Rudi, yang merupakan kawan sekolahnya.
Diduga, cerita ini didengar pelaku dan ia merasa diolok-olok. Sehingga Rudi pelaku pun merasa direndahkan harkat dan martabatnya.
"Terus datang Rudi ini dengan nada kesal, marah, dan dendam, dia bilang 'iya sering-sering kau sebut namaku ya. Kukasih pun kau seribu, dua ribu. sering-sering kau ya,"ungkapnya.
Rinaldi, yang mendengar ocehan Rudi, sempat bertanya ke anak-anaknya tentang soal Rudi yang mereka ceritakan.
"Terus saya bilang sama anak, kelen ada sebut namanya. Nah, anak saya bilang enggak, pi, kami nyebut nama kawan-kawan sekolah. dia aja nya yang entah salah pemikiran."(*)
Pengakuan Pelaku
Pengakuan Rudi Sihaloho (41), pelaku penikaman 3 balita kakak beradik di Jalan Masjid, Gang Dahlia, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, Sumatera Utara beredar di media sosial.
Diketahui, Rudi tega menikam tiga korban bernama Nathan Simarmata (7), Owen Simarmata (4) dan Daren Simarmata (1,5).
Setelah melakukan aksi nekat tersebut, Rudi Sihaloho langsung menyerahkan diri ke kantor polisi.
Rudi mengaku, tak ada rasa penyesalan setelah melakukan penikaman terhadap tiga orang balita.
"Enggak (nyesel). Ah, malas. Karena tidak dapatnya orangtuanya tadi, sama orang itu semua," ucap Rudi dalam video yang dibagikan akun X @Heraloebss.
"Karena dendam pak, karena (mereka) terus sepelekan aku. Sedikit-sedikit mengintip dari bawah jemuran, manggil aku 'kudis, kudis' langsung ketawa-ketawa orang itu."
"Sudah tidak bisa tunda lagi emosi saya, langsung saya ambil pisau dari dapur. Iya (puas), enggak (menyesal)," terang Rudi dalam video berdurasi 1 menit 17 detik tersebut.
Dikutip dari Tribun Medan, Kepala Dusun 13, Desa Bandar Khalipah, Faisal.
Dia menyebut, antara pelaku dan orang tua korban memang sering terlibat pertengkaran.
Adapun pertengkaran tersebut, karena para korban kerap mengejek pelaku.
"Berdasarkan keterangan masyarakat setempat, orang tua korban dan pelakunya ini pernah cek-cok," kata Faisal.
"Cekcoknya masalah anak, karena anak-anak ini sering ngejek pelaku. Karena kan pelaku ini keterbelakangan mental, jadi sering diejeknya," sambungnya.
Lebih lanjut, Faisal mengatakan, Rudi memang dikenal memiliki masalah mental.
Dalam kesehariannya, pelaku bekerja dengan membantu kakak berjualan.
"Dia nggak bekerja. Tapi terkadang dia bantuin kakaknya jualan di pasar gambir, yang ngasih makan kakaknya," tutur Faisal.
Baca juga: Ini 5 Herbal Ampuh Atasi Sesak Napas dan Lendir di Saluran Pernapasan ala dr Zaidul Akbar
Baca juga: Dokter Zaidul Akbar Jelaskan Bahaya Tidur Setelah Subuh dan Manfaat Bangun Pagi untuk Kesehatan
Baca juga: Festival Aneuk Keguruan dan Ilmu Pendidikan V USK Berlangsung Meriah
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Getirnya Sang Ibu, Hertawan Lawolo setelah 2 dari 3 Anaknya yang Ditikam Rudi Sihaloho Tewas
Ayah di Cirebon Rudapaksa Putri Kandung sampai 20 Kali, Korban Hamil dan Melahirkan Bayi Laki-laki |
![]() |
---|
Detik-detik Duel Sengit Petani 73 Tahun Vs King Kobra 4 Meter di Sukabumi, Keduanya Tewas |
![]() |
---|
Gubernur Aceh Mualem Tolak Pemotongan Dana Transfer |
![]() |
---|
Ditreskrimsus Polda Aceh Berhasil Tangkap Pelaku Penjual Kulit Harimau |
![]() |
---|
Anggota TNI Aniaya Warga Serang hingga Tewas, Pratu Iqram dan Pratu Fendri Divonis 1,5 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.