Salam

Apresiasi untuk Mualem dan Om Bus

Sekarang adalah saatnya bagi kita semua untuk bersatu kembali membangun Aceh agar lebih baik dan lebih maju lagi.

Editor: mufti
For Serambinews.com
Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadlullah (Dek Fadh) foto bersama dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta, Senin (9/12/2024). 

Pilkada sudah usai. Meski Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh belum menetapkan calon gubernur terpilih karena masih menunggu surat dari Mahkamah Konstitusi (MK), tetapi dengan dibatalkannya pengajuan gugatan oleh Bustami Hamzah, maka bisa dipastikan bahwa Pemenang Pilkada Aceh 2024 adalah Muzakir Manaf atau Mualem yang berpasangan dengan Fadhlullah alias Dek Fadh.

Ada beberapa hal menarik yang perlu kita cermati dari pernyataan Ketua Umum Badan Pemenangan Aceh (BPA) Mualem-Dek Fadh, Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak, dalam wawancara khusus dengan Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur, sebagaimana diberitakan Serambi, Selasa (17/12/2024) kemarin.

Pertama, tentang situasi Pilkada Aceh yang relatif lebih aman dari pilkada-pilkada sebelumnya. Abu Razak mengakui hal itu. Dia mengatakan, dari sejak Pilkada pertama di era damai, tahun 2024 kemarin merupakan Pilkada paling aman.

"Dari pendaftaran, masa kampanye, hingga pemilihan, sampai hari pemungutan suara, tidak ada persoalan. Kalau dulu, ada yang digranat, ditembak mobil saat kampanye, ada yang meninggal orang. Tapi kita melihat hari ini, dari awal sampai akhir, aman Alhamdulilah. Kita doakan semoga terus aman dan damai," kata Abu Razak.

Ya, hal ini memang tidak bisa kita pungkiri. Meski memang di lapangan ada terdapat sedikit gangguan berupa intimidasi dan insiden kekerasan, tetapi secara umum, kita harus akui bahwa Pilkada Aceh 2024 kemarin memang relatif jauh lebih aman dibandingkan pilkada-pilkada yang dilakasanakan sebelumnya. 

Fakta itu dengan sendirinya membantah kekhawatiran banyak pihak sebelumnya tentang adanya potensi chaos, terutama konflik horizontal antar kubu paslon, mengingat Pilkada kemarin berlangsung secara head to head antar dua pasangan. Apalagi di kedua kubu juga terdapat mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Kedua, Pilkada Aceh 2024 kemarin juga membuktikan bahwa cara kita dalam berpolitik dari hari ke hari juga semakin dewasa. Sebab, ada tidaknya potensi chaos itu sangat tergantung bagaimana sikap dan kebesaran hati dari para calon pemimpinnya. 

Dari awal kita melihat, kedua pasangan calon gubernur, baik itu Mualem maupun Bustami, sama-sama menjunjung tinggi Pilkada damai. Keduanya tidak ingin, termasuk kita semua juga tidak ingin, perdamaian Aceh yang sudah sekian lama kita rajut harus rusak hanya karena event Pilkada yang hanya berlangsung beberapa bulan. Terlalu mahal harga yang harus kita bayar hanya untuk sebuah jabatan dan kekuasaan.

Karena itu, point ketiga, apresiasi dan ucapan terima kasih sangat patut kita persembahkan kepada Mualem dan Bustami Hamzah. Bustami dengan kebesaran hatinya menerima kekalahan dengan lapang dada, sehingga batal mengajukan gugatan sengketa Pilkada ke MK. Sementara Mualem, dengan besar hati siap merangkul kubu Bustami untuk secara bersama-sama membangun Aceh.

Sekarang adalah saatnya bagi kita semua untuk bersatu kembali membangun Aceh agar lebih baik dan lebih maju lagi. Terlebih, cukup banyak tantangan yang akan dihadapi Aceh ke depan, terutama dari aspek anggaran yang akan semakin berkurang seiring dengan berkurang penerimaan dana otonomi khusus. Hilangkan segala perbedaan yang muncul dan mari kita berjabat tangan, saling berangkulan untuk satu tujuan, demi Aceh yang kita cintai.


POJOK

Mari bersatu membangun Aceh
Mantap Abu, yang peunteng bek syeh-syoh

Turki kecam rencana Israel
Ya, dari dulu Turki memang spesialis kecam

Puluhan pegawai Kejari tes urine
Beritakan juga hasil tesnya dong, hehehe...

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved