Luar Negeri
Penyebab Azerbaijan Airlines Jatuh dan Meledak Diduga karena Sistem Pertahanan Udara Rusia
Penyelidikan awal mengungkap, Azerbaijan Airlines mengalami kecelakaan udara mematikan di Kazakhstan dikarenakan sistem pertahanan udara Rusia.
Sebagai tanggapan atas kecelakaan tersebut, sebuah tim dari Azerbaijan yang dipimpin oleh Presiden Ilham Aliyev, telah dikirim ke Kazakhstan untuk membantu penyelidikan.
Sejauh ini pejabat dari Azerbaijan dan Kazakhstan, menghimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi tentang kecelakaan itu sampai penyelidikan selesai.
Sementara Moskow dengan tegas membantah bahwa pihaknya menembak pesawat Azerbaijan Airlines dengan rudal hingga mengakibatkan kapal terbang itu jatuh.
Mereka juga mendesak publik untuk tidak menyebar informasi palsu terkait jatuhnya Azerbaijan Airlines hingga proses investigasi rampung digelar.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia tidak mungkin menembakkan rudal ke pesawat komersial yang membawa penumpang sipil.
"Kami, tentu saja, tidak akan melakukan ini dan tidak seorang pun boleh melakukan ini," kata Peskov di Moskow.
"Mengajukan hipotesis apa pun sebelum hasil investigasi keluar adalah hal yang salah," ucapnya.
Sejauh ini belum diungkap secara rinci apa penyebab dari kecelakaan maut pesawat itu, namun Pihak FlightRadar24 mengungkapkan adanya kemungkinan gangguan GPS yang kuat yang mengakibatkan data penerbangan pesawat tidak akurat.
Hal ini lantas menyulitkan navigasi pesawat, memperburuk kondisi penerbangan.
Azerbaijan Airlines tak lama memutuskan untuk menghentikan sementara penerbangan rute Baku-Grozny-Baku dan Baku-Makhachkala-Baku hingga investigasi selesai.
"Penerbangan lain akan tetap dijalankan sesuai jadwal," kata pihak maskapai dalam pernyataan resmi.
Kecelakaan ini menjadi perhatian internasional, khususnya terkait faktor keselamatan penerbangan di tengah cuaca ekstrem dan risiko bird strike.
Baca juga: VIDEO Warga Nagan Raya Larut dalam Zikir Peringati 20 Tahun Tsunami Aceh
Baca juga: Israel Menghantam Bandara Utama Yaman, Houthi Berjanji Akan Membalas
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
| Afghanistan vs Pakistan Memanas, Baku Tembak Terjadi di Perbatasan, Taliban Klaim Kuasai Tiga Pos |   | 
|---|
| Donald Trump Tak Menang Nobel Perdamaian Usai Kalah dari Oposisi Venezuela, AS Protes |   | 
|---|
| Wanita Ini Nekat Potong Alat Kelamin Kekasihnya, Pelaku Emosi Korban Ngaku Punya Istri |   | 
|---|
| Profil Paul Biya, Presiden Tertua di Dunia Berusia 92 Tahun, Maju Pilpres Kamerun Untuk ke 8 Kali |   | 
|---|
| China Buka Jembatan Tertinggi di Dunia, Dibangun 3,5 Tahun, Kini Perjalanan 2 Jam Jadi 2 Menit |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.