Kajian Islam
Larang Anak Tiup Trompet, UAS Anjurkan Umat Islam Kerjakan Lima Amalan Ini pada Malam Tahun Baru
Malam tahun baru merupakan perayaan yang paling dinanti-nanti oleh masyarakat di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS, menganjurkan untuk melakukan lima hal ini pada saat malam tahun baru atau pergantian tahun Masehi.
Malam tahun baru merupakan perayaan yang paling dinanti-nanti oleh masyarakat di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Pergantian malam tahun baru biasanya dirayakan dengan meniup terompet, kembang api hingga bersenang-senang. Namun ternyata, hal demikian tidak dianjurkan untuk umat muslim.
Lantas apa saja kegiatan yang dilakukan pada saat malam tahun baru? Simak penjelasan Ustaz Abdul Somad berikut ini.
Sebelum mengetahui kegiatan apa yang dianjurkan Ustaz Abdul Somad pada saat malam tahun baru, terlebih dulu anda mengetahui soal bagaimana hukum merayakan tahun baru dalam Islam.
Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya muslim, maka timbullah pertanyaan soal bagaimana hukum merayakan tahun baru dalam Islam.
Baca juga: Sumber Kolagen, Deretan Makanan Ini Bisa Bikin Kulit Halus & Mulus, Ini Penjelasan dr Zaidul Akbar
Apalagi, sebentar lagi tinggal menghitung jam, tak lama lagi kita akan dihadapkan pada malam pergantian tahun.
Tahun baru 2024 akan datang menyambut dan meninggalkan tahun 2025.
Di malam tahun baru, banyak cara orang merayakan malam pergantian tahun.
Mulai dari menyalakan kembang api hingga bakar-bakar menjadi kegiatan yang lumrah kita jumpai di malam tahun baru.
Kaum anak muda pun paling banyak kita jumpai dalam perayaan malam pergantian tahun.
Sebenarnya bolehkah umat Islam merayakan tahun baru?
Apa hukum merayakan tahun baru bagi umat islam?
Baca juga: Bapak Ibu yang Sudah Berumur, dr Zaidul Akbar Anjurkan Masak Nasi Campur Bahan Ini, Gula Darah Aman
Simak penjelasan Ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS terkait hukum merayakan tahun baru bagi umat Islam, seperti dikutip Serambinews.com dari channel Youtube Dakwah Cyber pada Senin (30/12/2024) yang diisi Ustaz Abdul Somad sebagai narasumber.
"Tanya Jawab Ust. Abdul Somad - Hukum Merayakan Tahun Baru | Dakwah Cyber," tulisnya pada keterangan video.
Berikut penjelasan Ustadz Abdul Somad terkait hukum merayakan tahun baru Masehi bagi umat Islam.
Sebagaimana diketahui, tahun baru Islam yakni tahun baru Hijriah, bukan Masehi.
Dalam perayaan pergantian malam tahun baru Masehi, seringkali dijumpai perayaan dengan meniup terompet.
Padahal, meniup terompet bukanlah tradisi muslim.
"Meniup-meniup terompet adalah tradisi Yahudi pada perjanjian lama,"
Baca juga: Mencuci Sayur dengan Air Biasa Tidak Cukup, dr Zaidul Akbar Anjurkan Pakai Ini, Logam Beratnya Lepas
"Itu ditiuplah terompet tanduk kerbau untuk menyambut tahun baru, maka jangan kasih anak-anak kita untuk meniup terompet," kata UAS di awal video.
Justru dianjurkan oleh Ustaz Abdul Somad, malam tahun baru sebaiknya melakukan lima hal berikut ini, diantaranya:
- Muhasabah diri
- Mendekatkan diri kepada Allah
- Menghidupkan suasana masjid
- Pengajian
- Mengadakan atau ikut tablig kkbar
Malam tahun baru sebaiknya digunakan untuk muhasabah diri dan menjadikan momen tersebut sebagai waktu untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Lanjut UAS, juga disarankan untuk lebih menghidupkan suasana masjid seperti membuat pengajian atau mengadakan tabliq akbar.
"Malam tahun baru, masjid buat tabliq akbar, undang ustadz dan lakukan muhasabah, jam 12 jam satu terus," tuturnya.
Selain itu, saran UAS selanjutnya adalah masjid-masjid melakukan pengajian agar pemuda dan warga tidak ikut membakar mercon maupun meniup terompet.
Warga juga bisa menghadiri kajian ilmu di masjid atau paling tidak jika tidak ingin muncul keinginan merayakan, setelah isya langsung tidur.
"Anak-anak muda yang tidak datang ke masjid, habis isya tidur, kalau tidak bisa tidur, makan obat tidur dua biji. Jangan ikut merayakan tahun baru," tegasnya.
Perkara demikian bisa dijadikan salah satu cara agar tidak terikut merayakan tahun baru Masehi.
Apalagi saat ini pengajian-pengajian bisa lihat dari YouTube.
Menurut UAS, lebih baik warga menyibukkan diri melakukan muhasabah di masjid daripada meniup terompet maupun membakar mercon.
Sebab, budaya demikian tidak ada di dalam Islam.
Selain itu, tentu membakar mercun akan merugikan kondisi keuangan, sebab uang yang seharusnya bisa dipergunakan untuk beli hal lain yang bermanfaat, malah terbakar dengan membakar mercun.
Pergantian tahun baru dari 2024 menuju tahun 2025 hanya menghitung jam.
Sebaiknya, hal yang perlu dilakukan adalah merenungi tahun 2024 yang telah dilalui, agar pada tahun 2025 bisa menjadi lebih baik.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Jangan Sampai Nikah Jadi Neraka, Ini Pesan Buya Yahya Soal Rumah Tangga |
![]() |
---|
Buya Yahya Bongkar Penyebab Anak Mudah Marah: Berawal dari Rumah Tangga |
![]() |
---|
Urutan Wali Nikah Wanita Jika Ayah Sudah Meninggal Dunia, Ini Aturannya Menurut Kemenag |
![]() |
---|
Siapa yang Jadi Wali Nikah Jika Ayah Sudah Tiada? Ini Penjelasan Buya Yahya |
![]() |
---|
Tips Membaca Surah Al Kahfi di Hari Jumat ala Syekh Ali Jaber, Bisa Dicicil Sepanjang Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.