Kajian Islam

Hukum Mengusap Wajah Setelah Salam dalam Shalat, Begini Penjelasan Lengkap Ustadz Abdul Somad

Mengenai soal mengusap wajah, kata Ustadz Abdul Somad, ada sandarannya dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Sunan Tirmidzi.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Mursal Ismail
SERAMBI/YUSMANDIN IDRIS
Dai nasional asal Riau, Ustadz Abdul Somad, menjelaskan hadis yang menjadi dasar hukum mengusap wajah setelah berdoa awalnya berstatus dhaif. 

Dai nasional asal Riau, Ustadz Abdul Somad, menjelaskan hadis yang menjadi dasar hukum mengusap wajah setelah berdoa awalnya berstatus dhaif.

SERAMBINEWS.COM - Mengusap wajah setelah salam dalam shalat bukanlah praktik yang secara langsung dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dai nasional asal Riau, Ustadz Abdul Somad, menjelaskan hadis yang menjadi dasar hukum mengusap wajah setelah berdoa awalnya berstatus dhaif.

Tetapi kemudian naik menjadi hasan karena banyak jalur periwayatannya.

Dalam konteks shalat, doa yang dibaca pada duduk tasyahud akhir tidak melibatkan gerakan mengangkat tangan.

Oleh karena itu, kebiasaan mengusap wajah setelah salam tidak memiliki dasar yang kuat dalam hadis.

Praktik yang lebih tepat adalah mengusap wajah hanya setelah berdoa dengan tangan diangkat, sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Bagaimana Hukum Memejamkan Mata saat Shalat, Bolehkah? Ini Penjelasan Buya Yahya

Ustadz Abdul Somad atau lebih dikenal UAS sudah sering menjelaskan hal ini dalam kajiannya. 

Tayangan video kajiannya itu juga tersebar di platform layanan video YouTube.

Dalam penjelasan Ustad Abdul Somad, ternyata kebiasaan mengusap wajah usai salam ketika menunaikan ibadah shalat ini memiliki dasar hukumnya.

Untuk mengetahui apa hukumnya, simak penjelasan Ustad Abdul Somad dalam artikel yang telah dirangkum Serambinews.com berikut ini.

Hukum mengusap wajah

Sebelum menyampaikan hukum soal mengusap wajah usai salam ketika mengerjakan shalat, Ustad Abdul Somad seperti dalam video yang dibagikan oleh Belajar Mengaji terlebih dahulu menjelaskan soal hadist yang berkaitan dengan mengusap wajah.

Baca juga: Dear Bapak Ibu, Jangan Biasakan Anak Anda Tiup Terompet Malam Tahun Baru, UAS Singgung Orang Yahudi 

Berikut tayangan video penjelasan Ustadz Abdul Somad soal mengusap wajah setelah salam saat mengerjakan shalat.

Mengenai soal mengusap wajah, kata Ustadz Abdul Somad, ada sandarannya dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Sunan Tirmidzi.

“Tentang masalah mengusap wajah, Hadist Riwayat Sunan Tirmidzi. Nabi kalau mengangkat tanggan berdoa, Nabi tak pernah menurunkan tangannya, sebelum dia usap wajahnya,” kata Ustad Abdul Somad.

"Setiap dia (Nabi) menurunkan tangannya, dia usap dulu wajahnya, baru turun," tambah Dai yang akrab disapa UAS ini.

Akan tetapi, Ustad Abdul Somad mengatakan, bahwa hadist tersebut merupakan hadist dhaif atau lemah.

Namun, menurut seorang Al Hafiz yakni Ibnu Hajar Al Askalani dalam kitab fiqihnya, dijelaskan bahwa status hadist tersebut telah naik derajatnya menjadi Hadist Hasan.

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Berbagi Panduan Sujud Sahwi, Termasuk Hukum, Waktu, dan Bacaan Doa 

"Al Hafiz ini adalah yang hafal 300 ribu hadist. Beliau adalah Ibnuu Hajar Al Askalani dalam kitabnya Bulughul Marom Minadilllatil Ahkam, kitab fiqih," paparnya.

“Kata dia (Ibnuu Hajar Al Askalani) dalam kitab Bulughul Marom, hadist tentang mengusap wajah setelah berdoa memang dhoif, tetapi karena jalur riwayatnya banyak, maka naik derajatnya menjadi Hadist Hasan,” tambahnya.

Ustadz Abdul Somad dalam video itu juga menjelaskan tingkatan Hadist yang ada.

“Ada 4 level hadis, yang paling tinggi yakni Hadist Shahih, dibawah Hadist Shahih itu adalah Hadist Hasan, dan dibawah Hadist Hasan itu adalah Hadist Dhoif, dan dibawahnya lagi adalah Hadist Maudhu atau Hadist Palsu,” jelasnya.

Oleh karena itu, kata UAS, mengusap wajah setelah berdoa boleh diamalkan.

"Maka, hadist tentang mengusap wajah setelah berdoa itu memang dhoif, tetapi karena banyak riwayatnya maka naik statusnya menjadi hadist hasan. Artinya apa? Boleh diamalkan,” sebutnya.

Lalu bagaimana dengan mengusap wajah setelah selesai memberi salam ketika mengerjakan shalat?

Mengenai hal ini, Ustadz Abdul Somad juga tidak mengetahui alasan sebagian orang melakukan itu.

"Saya tak tau. Tapi karena saya tak tau saya tanya, karena saya takut nyalahkan orang," ungkap UAS.

"Kenapa kalian usap wajah kalian (setelah shalat)? Saya habis berdoa pak ustad. Habis berdoa kan usap wajah," tambahnya.

Baca juga: Buya Yahya Ungkap Alasan Mengapa Salam dan Jabat Tangan Sangat Dianjurkan : Bukan Formalitas Kosong

Ternyata, doa yang dimaksud itu adalah doa tambahan yang dibaca ketika duduk tasyahud akhir.

Misalnya seperti doa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari berikut.

اللَّهُمَّ إِني أعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمنْ عَذَابِ القَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيا والمَماتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَة المَسِيحِ الدَّجَّالِ

Allahumma inni a’uudzu bika min ‘adzaabi jahannama wa min ‘adzaabil qabri wa min fitnatil mahya wal mamaati wa min syarri fitnatil masiihid dajjaal

"Itukan doa. Abis doa kan ngusap wajah. Itulah dalil kami," terang UAS.

Perlukah mengusap wajah atau tidak?

Masih dalam video yang sama, Ustadz Abdul Somad menyebut bahwa dirinya tidak menggunakan dalil mengusap wajah usai shalat, seperti yang disebutkan oleh orang-orang yang dia ceritakan sebelumnya.

Jadi, Ustad Abdul Somad tetap mengerjakan salam dengan satu periwayat, dan tidak mengusap wajah setelahnya.

"Saya salam tetap satu periwayat, habis itu saya tidak mengusap wajah. Setelah selesai berdoa baru saya mengusap wajah," kata Ustadz Abdul Somad.

Menurutnya, jika kembali pada hadist dasar, Nabi Muhammad SAW ketika berdoa tangannya diangkat.

Baca juga: Inilah Waktu Tepat Makmum Baca Surah Al Fatihah saat Shalat Jamaah, Simak Penjelasan UAS

Barulah ketika selesai berdoa, Nabi Muhammad SAW menurunkan tangannya dan mengusap wajah.

Sementara ketika membaca doa-doa tambahan di tasyahud akhir dalam shalat, tangan kita tidak diangkat

"Dalam hadist mengusap wajah tadi, Nabi saat berdoa tangannya menampung. Habis menampung baru (mengusap wajah),"

"Dalam shalat ada dia menampung (tangan)? Belum pernah saya liat orang shalat (angkat tangan). Pengambilan dalilnya terlalu panjang," tandasnya.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

KAJIAN ISLAM LAINNYA

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved