Jurnalisme Warga
Sejarah dan Keistimewaan Masjid Quba
Pembangunan Masjid Quba menandai era baru dalam sejarah Islam. Ini adalah kali pertama umat Muslim dapat beribadah secara terbuka dan leluasa, tanpa r
Oleh: Tgk Nanda Saputra MPd*)
MASJID Quba merupakan salah satu masjid paling bersejarah dan istimewa dalam Islam. Sebagai masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW, Masjid Quba memiliki nilai historis dan spiritual yang sangat tinggi bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Pembangunan Masjid Quba
Masjid Quba dibangun pada tahun 622 Masehi, bertepatan dengan tahun pertama Hijriah. Pembangunannya dilakukan segera setelah Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah dalam perjalanan hijrahnya dari Mekah. Beliau singgah selama empat hari di daerah Quba, yang saat itu masih merupakan desa di pinggiran Madinah.
Selama masa singgah tersebut, Nabi Muhammad SAW bersama para sahabatnya membangun sebuah masjid sederhana di atas sebidang tanah milik Kulthum bin Al-Hadm. Tanah seluas sekitar 1.200 meter persegi itu kemudian diwakafkan untuk pembangunan masjid. Nabi sendiri yang meletakkan batu pertama sebagai pondasi masjid, diikuti oleh Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan.
Pembangunan Masjid Quba menandai era baru dalam sejarah Islam. Ini adalah kali pertama umat Muslim dapat beribadah secara terbuka dan leluasa, tanpa rasa takut akan penganiayaan seperti yang mereka alami di Mekah. Masjid ini juga menjadi simbol persatuan antara kaum Muhajirin (pendatang dari Mekah) dan Anshar (penduduk asli Madinah) dalam membangun peradaban Islam yang baru.
Nama "Quba" sendiri diambil dari nama sumur yang ada di daerah tersebut. Sumur ini kemudian menjadi nama perkampungan yang dihuni oleh Bani Amru bin Auf. Keberadaan sumur ini juga menjadi alasan strategis dipilihnya lokasi tersebut untuk pembangunan masjid, mengingat pentingnya sumber air untuk kebutuhan bersuci dan beribadah.
Arsitektur dan Renovasi Masjid Quba
Pada awalnya, Masjid Quba memiliki struktur yang sangat sederhana. Bangunannya terdiri dari dinding-dinding yang terbuat dari batu bata tanah liat dan atap dari pelepah dan daun kurma. Meski demikian, masjid ini sudah memenuhi syarat-syarat dasar sebuah tempat ibadah Islam, dengan ruang persegi untuk shalat dan serambi terbuka.
Seiring berjalannya waktu, Masjid Quba mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan. Beberapa tahapan penting dalam perkembangan arsitektur Masjid Quba antara lain:
• Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, masjid ini mengalami renovasi pertama.
• Khalifah Umar bin Abdul Aziz, saat menjabat sebagai Gubernur Madinah, membangun menara pertama masjid untuk mengumandangkan adzan.
• Sultan Abdul Majid dari Kesultanan Utsmaniyah melakukan renovasi besar-besaran pada tahun 1245 Hijriah (sekitar abad ke-19 Masehi).
• Pada masa Kerajaan Arab Saudi, tepatnya tahun 1986, Raja Fahd bin Abdul Aziz memerintahkan perluasan signifikan yang meningkatkan kapasitas masjid hingga 20.000 jamaah.
Saat ini, Masjid Quba memiliki arsitektur yang megah namun tetap mempertahankan elemen-elemen tradisionalnya. Beberapa fitur arsitektur modern Masjid Quba meliputi:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.