Jurnalisme Warga
Kehidupan Petani di Pedesaan Thailand: Tak Ada Lahan Tidur, Ternak Dikurung, Semua Rumah Punya Mobil
Walaupun warga perkampungan di Jala mayoritas bekerja sebagai petani, tetapi mereka memiliki mobil di setiap rumahnya.
Lahan-lahan pertanian/perkebunan di Thailand sangat teratur dan juga penuh dengan tanaman. Mereka tidak membiarkan ada lahan kosong atau telantar.
Mereka tahu bahwa membiarkan lahan dalam keadaan kosong adalah sifat sombong dan itu berdosa. Hal itu membuat lahan di Thailand tidak sia-sia kaerena mereka tidak menyia-nyiakannya.
Berbeda dengan di Aceh yang di mana-mana sangat banyak tanah yang terlantar. Kita menyaksikan sangat banyak tanah yang tidak ditanami dengan tanaman. Kondisi ini membuat masyarakat tidak ada pendapatan tambahan.
Selain itu, di Aceh banyak ternak lembu, kerbu, kambing, biri-biri, ayam dan bebek, dibiarkan berkeliaran di jalan raya dan pemukiman sehingga mengganggu masyarakat yang melintas.
Bahkan tak jarang terjadi kecelakaan karena pengendara menabrak lembu di jalan raya. Mobil atau sepeda motor yang menabrak lembu akan rusak dan itu akan merugikan pemiliknya. Pengendara yang menabrak lembu akan mengalami luka-luka bahkan ada yang sampai meninggal.
Tidak hanya itu, di Aceh masih ada lembu dan kambing yang berkeliaran akan beol (buang hajat) sembarangan di jalan raya, pasar, perumahan, dan ini sangat mengganggu ketertiban masyarakat. Binatang-binatang itu juga akan memakan tanman dari kebun orang tanpa izin dan pemiliknya pasti akan berdosa.
3 Pelajaran Penting
Ada 3 hal yang dapat kita petik untuk diambil pelajaran (lesson learned) dari pola hidup masyarakat pedesaan Thailand.
Pertama, supaya kita lebih rajin memanfaatkan lahan (sawah, kebun, tanah kosong) dengan menanami tanaman yang bermanfaat.
Kedua, supaya pemilik lembu, kerbau, kambing, dan biri-biri supaya dapat menertibkan ternak mereka sehingga tidak berkeliaran di tempat umum yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat.
Dengan penertiban lembu ini masyarakat dapat menanam pohon apapun di kebun atau lingkungan rumahnya dan tidak takut tanamannya dimakan oleh binatang.
Ketiga, supaya pemerintah pusat dan daerah memberi perhatian khusus kepada petani dan masyarakat kecil melalui keringanan pajak, subsidi pupuk, bantua modal usaha dan lain-lain sehingga mereka (petani) akan lebih sejahtera.
Akhirnya kita berharap agar semua petani di kampung-kampung di Aceh dan Indonesia dapat hidup sejahtera dan memiliki mobil seperti petani di Thailand. Semoga!
Penulis, Alvi Azkia Hasan (Siswa SMA Negeri 11 Lueng Bata Banda Aceh)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.