Konflik Palestina vs Israel

Hamas Tegaskan Israel Harus Cabut dari Gaza, Tak Takut Ancaman Trump Bikin Timur Tengah Jadi Neraka

Trump sebelumnya mengancam jadikan Timur Tengah neraka jika sandera Israel tak juga dibebaskan.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/MOHAMMED ABED
(FILE) - Anggota brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, membawa senjata mereka saat merayakan gencatan senjata antara Gaza dan Israel mulai berlaku, di kamp pengungsi Nusseirat di pusat Jalur Gaza. Brigade Ezzedine al-Qassam Siap hadapi IDF di Perang Darat (MOHAMMED ABED / AFP) 

Trump Ancam Hamas untuk Bebaskan Sandera Israel, Bakal Hadirkan Neraka di Timur Tengah

 

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam Hamas bahwa "neraka" akan hadir di Timur Tengah jika kelompok bersenjata Palestina itu tidak membebaskan sandera Israel di Jalur Gaza.

Hal tersebut disampaikan Trump saat membahas kebijakan luar negeri AS dalam konferensi pers di negara bagian Florida, Selasa (7/1/2025).

Dalam pernyataannya, Trump menyinggung sejumlah isu geopolitik. Politikus Partai Republikan AS itu juga mengutarakan keinginannya menganeksasi Greenland, Kanada, hingga Terusan Panama.

 Saat membicarakan perang Israel di Gaza, Trump menggarisbawahi para sandera yang dibawa Hamas ke Gaza.

Israel memperkirakan kelompok bersenjata Palestina itu masih menahan sekitar 100 sandera.

Trump menyebut akan ada "neraka" di Timur Tengah jika Hamas belum membebaskan sandera saat dirinya menjabat. Ketika diminta menjelaskan maksudnya dengan "neraka", Trump enggan menjelaskan lebih jauh.

"Apakah saya harus menjabarkannya kepada kalian? Neraka akan pecah jika para sandera itu itu tidak kembali," kata Trump dikutip Al Jazeera.

"Apabila mereka tidak kembali saat saya menjabat, neraka akan pecah di Timur tengah dan itu tidak akan baik untuk Hamas. Itu tidak akan baik untuk siapa pun. Neraka akan pecah. Saya tidak perlu menjelaskan lebih lanjut, tetapi itulah adanya."

Sejumlah pengamat menyebut pernyataan Trump tersebut sebagai kemungkinan intervensi langsung militer AS di Gaza.

Selama Joe Biden memerintah, Washington enggan terlibat aktif kendati terus menggenjot bantuan militer untuk Israel.

Di lain sisi, bakal utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff mengatakan terdapat proses positif dalam perundingan gencatan senjata di Gaza. Witkoff sendiri terlibat dalam perundingan gencatan senjata di Timur Tengah belakangan ini.

"Saya kira kita memiliki sejumlah progres yang sangat bagus. Saya harap, saat pelantikan, kita punya sesutu yang bagus untuk diumumkan atas nama presiden."

Serangan Israel ke Gaza yang berlangsung sejak Oktober 2023 lalu telah membunuh lebih dari 45.885 orang.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved