Berita Aceh Timur

Mahdi dan Madu Linot di Pedalaman Aceh Timur

Ide untuk membudidayakan lebah linot muncul dari diskusi bersama teman-teman seprofesi di bidang kehutanan

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/MAULIDI ALFATA
Propolis Madu Linot yang bisa dijadikan obat-obatan, di tempat budidaya linot Mahdi Ismail, Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Selasa (21/1/2025). 

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI – Mahdi Ismail, seorang sarjana kehutanan asal Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, telah menciptakan peluang usaha unik dengan membudidayakan madu linot (kelulut).

Tidak hanya fokus menjual madu, Mahdi juga ingin berinovasi mengembangkan berbagai produk kesehatan berbahan dasar madu linot, mulai dari obat gatal, vitamin, hingga produk vitalitas untuk orang dewasa.

Ide untuk membudidayakan lebah linot muncul dari diskusi bersama teman-teman seprofesi di bidang kehutanan. 

Dari sana, Mahdi bergabung dengan komunitas Inspirasi Lebah Madu Indonesia (ILMI) yang menjadi wadah baginya untuk mempelajari seluk-beluk budidaya lebah linot.

Baca juga: Kisah Owner Madu Hutan Lusera Gusma Gemayu: Pernah Ditolak, Kini Omzet Capai Belasan Juta/Bulan

"Pada tahun 2018, dengan modal awal Rp15 juta, saya memulai budidaya linot dengan 30 stup pertama," ungkap Mahdi, yang kini menjabat sebagai Ketua ILMI Provinsi Aceh.

Namun, perjalanan Mahdi tidak selalu mulus. 

Di tahap awal, ia mengalami beberapa kegagalan karena koloni lebah linot kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru. 

Mahdi Ismail, seorang sarjana kehutanan asal Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, telah menciptakan peluang usaha unik dengan membudidayakan madu linot (kelulut)
Mahdi Ismail, seorang sarjana kehutanan asal Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, telah menciptakan peluang usaha unik dengan membudidayakan madu linot (kelulut) (SERAMBINEWS.COM/MAULIDI ALFATA)

Mahdi kemudian merenovasi kebunnya yang semula berupa hutan belantara menjadi kawasan yang ditanami berbagai jenis pohon, bunga, dan tanaman seperti akasia untuk mendukung kebutuhan makanan linot.

Proses Budidaya Linot

Lebah linot yang dibudidayakan Mahdi diambil dari hutan sekitar desanya.

Kemudian dipindahkan ke lokasi budidaya yang telah dilengkapi tanaman berbunga dan berbuah.

Baca juga: Jangan Asal Campur, 8 Makanan Tak Boleh Dikonsumsi dengan Madu, Ini Risikonya

 "Linot membutuhkan sari bunga, buah, dan pohon bergetah. Jadi, kami menanam banyak jenis tanaman untuk memastikan mereka memiliki cukup makanan," jelas Mahdi.

Di tempat budidayanya, terdapat tiga jenis lebah linot, yaitu Itama, Thoracica, dan Apicalis. 

Dari 30 stup awal, kini Mahdi berhasil mengembangkan lebih dari 60 stup, menghasilkan ratusan koloni lebah linot yang produktif.

Propolis Linot

Selain menghasilkan madu, sarang lebah linot juga memproduksi propolis, bahan alami bernilai tinggi yang memiliki banyak manfaat, khususnya dalam dunia kesehatan dan kecantikan. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved