Jurnalisme Warga
Jurnalisme sebagai Kerja Intelektual Pelajaran Penting dari Azhari Antara
Bang Azhari meluncurkan buku beliau berjudul "Terlahir sebagai Jurnalis Antara" di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh.
Dr. TEUKU ZULKHAIRI, Pengurus KWPSI dan mantan komisioner pada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh, melaporkan dari Banda Aceh
Sabtu, 3 Januari 2025, Bang Azhari meluncurkan buku beliau berjudul "Terlahir sebagai Jurnalis Antara" di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh.
Hadir sebagai pembedah adalah Penjabat Wali Kota Banda Aceh, Almuniza Kamal MSi; Sekretaris PWI Aceh, Muhammad Zairin; jurnalis senior Aceh yang juga Wakil Ketua Bidang Pendidikan PWI Aceh, Asnawi Kumar; akademisi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Dr Ir Teuku Alvisyahrin MSc; dan Pemimpin Redaksi Aceh Herald, Ir Nurdinsyam yang juga wartawan senior.
Saya datang terlambat, tetapi sangat bersemangat berjumpa dengan Azhari, sosok komunikatif yang saat ini diamanahkan memimpin Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara di Medan.
Azhari adalah salah satu jurnalis sejati di Aceh. Bagi beliau, pekerjaan sebagai jurnalis adalah kerja intelektual.
Pengalaman jurnalistiknya di Aceh tidak hanya begitu mendalam, tetapi juga secara nasional.
Beliau silih berganti memimpin Kantor Berita Antara, mulai dari Aceh sebagai Kepala Biro, kemudian menjadi Kepala Biro Kantor Berita Antara Jambi, Sumatra Barat, hingga Medan. Bahkan, yang saya tahu, beliau juga pernah menjadi salah satu petinggi di LKBN Antara Pusat.
Sebagai jurnalis Kantor Berita Antara di Aceh, Azhari memiliki pengalaman yang luas sejak masa konflik Aceh, masa krisis moneter 1998, hingga peristiwa gempa dan tsunami dahsyat tahun 2004 yang mengguncang Aceh.
Di sampul belakang buku ini tertulis:
"Buku ini menyoroti peran penting jurnalis dalam melaporkan tragedi kepada dunia, tantangan dan risiko profesi yang dihadapi, serta dedikasi mereka untuk menjaga independensi dan mengutamakan kepentingan nasional."
Azhari bersama banyak jurnalis Aceh lainnya bisa dikatakan adalah pahlawan-pahlawan Aceh di balik layar yang terus berjuang menggiring Aceh ke arah kemajuan melalui kerja-kerja jurnalistik.
Sebagian dari pengalaman-pengalaman itu beliau tuliskan dalam buku ini, tentang bagaimana lika-liku profesi sebagai jurnalis dari masa ke masa dan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Jadi, buku ini merekam perjalanan kerja jurnalistik beliau secara baik, tentang bagaimana beliau melalui hari-hari dalam profesi sebagai jurnalis menulis berbagai peristiwa di Aceh dan nasional.
Azhari juga menulis kisah kariernya di Kantor Berita Antara, dari wartawan biasa hingga menjadi kepala biro.
Menariknya, Azhari menulis bukan sekadar nukilan riwayat hidup atau curriculum vitae (CV), melainkan juga pandangan-pandangan beliau, kisah keluarga, dan bagaimana beliau menjalani kariernya sebagai jurnalis, serta sebagai Kepala Biro Kantor Berita Antara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.