Pasutri Berhenti Jadi Relawan Makan Bergizi Gratis di Sumenep, Gaji Tak Jelas, Kerja Jam 1 Dini Hari

Relawan yang berhenti bekerja itu di antaranya adalah pasangan suami istri atau di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.COM/NUR KHALIS
MAKAN SIANG GRATIS - Asia Wulandari saat berada di warung nasi miliknya, di Desa Pandian, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur pada Jumat (31/1/2025). Wulan termasuk relawan yang mengundurkan diri dari dapur makan bergizi gratis di Sumenep karena gaji tak jelas. 

SERAMBINEWS.COM - Sepasang suami istri yang menjadi relawan makan siang gratis, mengaku kini berhenti menjadi relawan.

Hal ini lantaran gaji yang mereka terima tak jelas.

Saat bekerja sebagai relawan untuk makan siang gratis atau Makan Bergizi Gratis (MBG), mereka bekerja mulai jam 1 pagi.

Relawan yang berhenti bekerja itu di antaranya adalah pasangan suami istri atau di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Pasutri tersebut adalah Moh Farid (56) dan Asia Wulandari (48), warga Desa Pandian, Kecamatan Kota, yang sehari-hari menjalankan usaha warung nasi.

Farid awalnya bertugas di bagian pemorsian, sementara istrinya, yang akrab disapa Wulan, ditugaskan di bagian penyayuran.

Farid menjelaskan bahwa relawan di bagian penyayuran bekerja sejak pukul 01.00 WIB hingga selesai, memasak sayur bersama relawan lain yang bertugas memasak nasi.

Sementara itu, relawan di bagian pemorsian mulai bekerja sejak pukul 04.00 WIB hingga semua menu selesai dimasak.

Keduanya memutuskan untuk mengundurkan diri setelah dipindahtugaskan ke bagian lain.

Farid ditugaskan sebagai sekuriti dapur, sedangkan Wulan dipindah ke bagian pemorsian.

Farid mengungkapkan bahwa istrinya memilih mundur karena jam kerja di dapur makan bergizi gratis bersamaan dengan jadwal buka warung nasi mereka yang telah dirintis selama 13 tahun.

Farid juga merasa tidak nyaman karena harus bekerja sendirian sebagai sekuriti.

Alasan lain di balik pengunduran diri mereka adalah tidak adanya kepastian mengenai gaji yang akan diterima selama bekerja di dapur makan bergizi gratis.

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis untuk Pelajar di Nagan Raya belum Diluncurkan, Begini Penjelasan BGN

Farid mengungkapkan bahwa sejak mengikuti pelatihan di Kodim 0827 Sumenep pada September 2024, tidak ada dokumen yang ditandatangani terkait besaran gaji.

"Tidak ada sama sekali hitam di atas putih, Mas," kata Farid saat ditemui di rumahnya, Kamis (30/1/2025), melansir dari Kompas.com.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved