Berita Banda Aceh

FISIP UIN Ar-Raniry Yudisium 52 Lulusan, Dekan: Alumni Harus Berkontribusi Nyata Bagi Pembangunan

Dekan FISIP UIN Ar-Raniry Dr. Muji Mulia, M.Ag berpesan agar lulusan FISIP  memiliki tanggung jawab moral  untuk berkiprah dalam masyarakat

Editor: Amirullah
For Serambinews.com
YUDISIUM FISIP UIN AR-RANIRY - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh (Selasa 4/2/2025) meluluskan sebanyak 52 lulusan sarjana strata satu (S-1) angkatan ke XVI Gelombang ke I tahun 2025. 

SERAMBINEWS.COM - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh (Selasa 4/2/2025) meluluskan sebanyak 52 lulusan sarjana strata satu (S-1) angkatan ke XVI Gelombang ke I tahun 2025.

Dekan FISIP UIN Ar-Raniry Dr. Muji Mulia, M.Ag berpesan agar lulusan FISIP  memiliki tanggung jawab moral  untuk berkiprah dalam masyarakat dan  Menjunjung tinggi integritas.

Karena itu adalah modal utama dalam perjalanan hidup. Selalu jujur dan bertanggung jawab atas apa yang akan dilakukan, baik sebagai individu maupun sebagai  bagian dari komunitas.

Kemudian Muji juga menyampaikan agar para lulusan Terus belajar dan berkembang. Tamat kuliah bukan berarti berhenti belajar, karena Dunia terus berubah, dan para lulusan harus terus meningkatkan kemampuan untuk tetap relevan dengan perkembangan zaman jadilah pembelajar seumur hidup.

Sangat penting bagi alumni untuk, membangun jejaring dan koloborasi. Jangan pernah berjalan sendiri. Bangun jejaring yang kuat, baik dengan teman se-angkatan maupun dengan komunitas lain. Koloborasi adalah kunci keberhasilan di dunia yang semakin terhubung ini. Lebih lanjut Muji menyampaiakn jangan pernah berhenti  bermimpi.  

Dunia ini penuh dengan peluang dan harapan. Jangan batasi  diri  dengan rasa takut atau ragu.

Kejar impian dengan penuh semangat, tetapi tetap berserah diri kepada Allah. Diakhir sambutannya Dekan FISIP Muji Mulia menyampaikan, jadilah  generasi yang tangguh, berintegritas dan mampu  membawa perubahan yang lebih baik serta menjadi inspirasi bagi banyak orang. 

Pada yudisium tersebut juga di isi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Dr. Renaldi Safriansyah, dengan Tema “Desentralisasi dan Tantangan Pengelolaan Fiscal dalam Rangka Mempercepat Punurunan Angka Kemiskinan di Provinsi Aceh, Renaldi menyampaikan, Desentralisasi yang melahirkan otonomi khusus telah memberikan ruang dan diskresi kepada pemerintah Aceh untuk melahirkan inisiatif, inovasi, dan prioritas – prioritas dalam pembangunan dan pengurangan tingkat kemiskinan.

Selama satu setengah dekade terakhir (2008 – 2022), penerimaan pemerintahan Aceh telah meningkat secara signifikat, hal ini memberikan ruang gerak yang cukup dari sisi fiskal, namun terdapat skeptisme di kalangan publik bahwa dana otsus yang besar belum mampu menurunkan angka kemiskinan di Aceh.

Baca juga: Pendaftaran SNBP 2025 yang Resmi Dibuka, Begini Cara Daftarnya, Lengkap Ada Link Pebdaftaran

Renaldi juga menyampaikan, Idealnya dengan desentralisasi fiskal dan otsus, Pemerintahan Aceh dapat memprioritaskan program dan kegiatan yang didanai otsus untuk membangun sektor – sektor dan wilayah – wilayah yang diidentifikasi sebagai kantung-kantung kemiskinan, dengan demikian dapat meningkatkan pertumbuhan, produktivitas, dan lapangan kerja terutama di sektor- sektor informal.

Selain itu, pemerintah Aceh dapat memanfaatkan dan memobilisasi sumber daya untuk mempercepat penurunan kemiskinan antara lain dengan menglokasikan dana otsus untuk pembangunan infrastruktur pedesaan, pengembangan sektor swasta, dan investasi yang berbasis pada sumber daya.

Beberapa program yang didanai otsus di bidang infrastruktur dan pendidikan dinilai sangat berpihak pada masyarakat miskin namun investasi pada sektor – sektor tersebut berdampak secara jangka panjang terhadap penurunan angka kemiskinan.

Untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan, Pemerintah Aceh perlu memprioritaskan belanja otsus pada program – program yang berdampak secara jangka pendek pada penurunan kemiskinan. 

Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) dan beasiswa anak yatim dan korban konflik adalah antara inovasi kebijakan dan belanja pemerintah Aceh yang dinilai sangat dirasakan manfaatnya oleh kalangan miskin.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan kelembagaan Eka Januar, M.Soc.Sc menyampaikan, yudisium Angkatan ke XVI Gelombang ke I tahun 2025 meluluskan sebanyak 52 orang, dengan rincian Prodi ilmu politik sebnyak 26 lulusan dan Prodi ilmu Politik sebanyak 26 lulusan. Adapaun lulusan dengan prediket sangat baik 24 orang, pujian 22 orang dan cumlaude 6 orang.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved