Ratusan Simpatisan Mualem-Dek Fadh Padati Bagian Pagar DPRA

Meski tidak bisa melihat langsung, tampak masyarakat begitu antusias menyaksikan langsung proses sakral pengambilan sumpah dan pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih tersebut.

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ratusan simpatisan dan masyarakat memadati area luar pagar Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) sembari menunggu pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih periode 2025-2030 Muzakir Manaf-Fadhlullah, Rabu (12/2/2025).

Mereka tampak berapa di area luar kantor tersebut sudah sedari pagi tadi.

Pihak kepolisian sendiri tampak melakukan pengamanan berlapis selama proses pelantikan berlangsung.

Proses pengamanan dilakukan mulai dari dalam ruang paripurna hingga di jalan Tgk M Daud Bereueh. 

Masyarakat yang berada di bagian luar pagar kantor tersebut, hanya bisa mendengar suara proses pelantikan.

Sementara untuk gambar berupa video detik-detik pengambilan sumpah tersebut, hanya ada di bagian halaman kantor DPRA.

Meski tidak bisa melihat langsung, tampak masyarakat begitu antusias menyaksikan langsung proses sakral pengambilan sumpah dan pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih tersebut.

Masyarakat yang hadir berasal dari berbagai penjuru di Aceh.

Salah satunya Ikhsal yang merupakan warga Aceh Timur.

Ia bersama rombongan tiba di Banda Aceh sejak Selasa sore kemarin.

Baca juga: Ribuan Warga Ramaikan Peusijuk Illiza-Afdhal Jelang Pelantikan Wali Kota Banda Aceh

"Kita sengaja datang ke sini untuk melihat proses pelantikan gubernur dan wakil gubernur Aceh, Pak Mualem-Dek Fadh," katanya.

Pantauan Serambinews.com di lokasi hingga pujul 11.21 WIB, proses pelantikan berlangsung aman dan lancar. 

Masyarakat masih setia menunggu di bagian luar gedung tersebut, sembari menanti gubernur dan wakil gubernur terpilih ke luar.

Pihaknya dari petugas keamanan TNI/Polri petugas Dishub juga tampak selalu siaga di bagian luar gedung.(*)

Baca juga: Pelantikan Gubernur Aceh 2025-2030, Mualem: "Kita Tidak Mau Dijuluki Bahwa Aceh Termiskin"