Resmi Jabat Gubernur Aceh dan Wakil, Datuk Mansyur: Mualem-Dek Fadh Harapan Baru Para Datuk Malaysia
Pria kelahiran Simpang Mulieng, Aceh Utara itu menyebutkan, beberapa datuk di Malaysia memang memiliki hubungan yang dekat dengan Mualem.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM - Muzakkir Manaf dan Fadhlullah kini resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode 2025-2030.
Keduanya telah dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode 2025-2030 oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada Rabu (12/2/2025).
Prosesi pelantikan sekaligus pengambilan sumpah jabatan tersebut dilangsungkan di hadapan Mahkamah Syariah, dalam rapat paripurna istimewa DPR Aceh, di gedung utama DPRA, Banda Aceh.
Sebagai pemimpin baru, tentu ada banyak sekali harapan yang dipanjangkan oleh masyarakat Aceh kapada pasangan yang disapa Mualem-Dek Fadh tersebut.
Tak terkecuali bagi masyarakat dan keturunan Aceh yang ada di perantauan, seperti di Malaysia.
Datuk Mansyur bin Usman, Presiden dari paguyuban Persatuan Melayu Berketurunan Aceh Malaysia (Permebam) dalam kesempatannya berbincang di Studio Serambinews.com, Rabu (13/2/2025), mengungkapkan bagaimana antusiasme masyarakat Aceh yang ada di Malaysia terhadap terpilihnya Mualem dan Dek Fadh hingga kini resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2025-2030.
Ia mengatakan, para datuk di Malaysia, terutama yang memiliki garis keturunan Aceh, sangat senang atas pelantikan Mualem-Dek Fadh.
Datuk Mansyur menyebut, kepemimpinan Aceh dibawah Mualem dan Dek Fadh memang menjadi harapan mereka para datuk di Malaysia.
Baca juga: Mualem-Dek Fadh Diminta Akomodir Putra Barsela Isi SKPA
Baca juga: Singgung Soal Julukan Termiskin, Mualem: Saya Mau Nanti Aceh Lebih Kaya dari Provinsi Lain
"Sebenarnya kepemimpinan Mualem ini sangat-sangat diharapkan oleh tokoh-tokoh Aceh yang ada di Malaysia," ungkap Datuk Mansyur dalam podcast bertajuk "Mualem-Dek Fadh di Mata Datuk dan Warga Malaysia yang tayang di YouTube Serambinews, Kamis (13/2/2025), dipandu oleh jurnalis Serambi Yeni Hardika.
Pria kelahiran Simpang Mulieng, Aceh Utara itu menyebutkan, beberapa datuk di Malaysia memang memiliki hubungan yang dekat dengan Mualem.
Termasuk dirinya, Datuk Mansyur mengatakan, bahwa ia telah lama menjalin hubungan sebagai sahabat dengan sosok mantan panglima GAM tersebut.
"Saya dan mualem sahabat cukup lama, sejak 1985. Mualem juga sangat dekat dengan warga Aceh di perantauan. Karena dia sebagai orang muda, dan pernah terlibat dalam perjuangan," tutur presiden Permebam tersebut.
Para datuk Malaysia, sambung Datuk Mansyur, memandang sosok Mualem mampu memberi arah perubahan pada sektor dagang masyarakat Aceh yang ada di Malaysia, sekaligus membangun perekonomian di Aceh sendiri.
Sebagaimana diketahui, banyak warga Aceh dan keturunannya yang memiliki usaha dagang dan terbilang sukses sebagai pebisnis di negeri jiran tersebut.
Kebanyakan dari mereka membuka usaha sejenis kelontong, atau yang lebih di kenal dengan istilah kedai runcit.
Pemerintah Aceh Komit Beri Ruang bagi Pelaku Ekonomi kreatif |
![]() |
---|
BSI Luncurkan Rumah Qur’an, Begini Respons Wagub Aceh Fadhlullah |
![]() |
---|
KKM Mahasiswa Unida di Gampong Acheh Yan Kedah Malaysia Diakhiri Menikmati Sajian Kuah Beulangong |
![]() |
---|
Wagub Fadhlullah Dorong OJK Bantu Transformasi Bank Aceh Jadi Bank Devisa |
![]() |
---|
FK Unimal Gelar Research Workshop Internasional Bersama University Malaysia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.