Jurnalisme Warga

Sejuknya Air di Wahana Pemandian Lubuk Indah

Lokasi Wahana Lubuk Indah yang berada di Desa Gunung Ketek, Kemukiman Pantan Luas ini, memang sedikit masuk ke dalam dari arah Simpang Empat Samadua.

Editor: mufti
IST
BAIHAKI, Pimpinan Redaksi Media Thejurnal.id, melaporkan dari Samadua, Aceh Selatan 

BAIHAKI, Pimpinan Redaksi Media Thejurnal.id, melaporkan dari Samadua, Aceh Selatan

MINGGU, 2 Februari 2025 sebelum balik ke Banda Aceh, saya menyempatkan diri berkunjung ke Desa Gunung Ketek, Kemukiman Pantan Luas, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan. Di lokasi ini baru saja dibuka tempat wisata "Wahana Lubuk Indah".

Aceh Selatan yang dijuluki "Nagari Tuan Tapa"  dengan ibu kotanya Tapaktuan dan sering dijuluki "Kota Naga", terkenal destinasi wisatanya  berpanorama  indah, eksotis, dan masih alami. Objek wisata seperti ini banyak kita jumpai mulai dari Labuhan Haji hingga ke Trumon.

Khusus di Kecamatan Samadua, ada beberapa tempat wisata yang memanjakan mata para pengunjung, di antaranya Pantai Pasir Putih (Kasiak Putiah), Kolam Pantai Putih, Pemandian Air Terjun Ie Dingin, yang lokasinya di pinggir jalan lintas Banda Aceh-Tapaktuan, dan Sungai Sikabu.

Selain tempat wisata tersebut, ada lagi Wahana Lubuak (Lubuk) Indah yang baru saja di-launching pada 20 Desember 2024. Lokasi ini sudah banyak dikunjungi oleh warga lokal, juga dari luar daerah Aceh Selatan, bahkan dari Sumatera Utara.

Lokasi Wahana Lubuk Indah yang berada di Desa Gunung Ketek, Kemukiman Pantan Luas ini, memang sedikit masuk ke dalam dari arah Simpang Empat Samadua.

Namun, ketika kita tiba di lokasi, disuguhi pemandangan alam yang sangat indah, apalagi melalui Sungai Sikabu yang juga tempat wisata dengan bebatuan besar, airnya jernih dan bersih.

Di lokasi ini juga banyak pohon durian. Kebetulan saat saat saya berada di lokasi, durian sedang musima. Durian Pantan Luas ini terkenal tebal isinya, manis, berwarna kuning dan tembaga.

Wahana Lubuk Indah saat ini memiliki empat buah kolam. Airnya langsung dari pegunungan yang sejuk. Tentu saja ketika mandi kita sangat menikmati, apalagi airnya sangat bersih karena selalu berganti dengan air yang baru.

Destinasi wisata ini milik swasta itu sedang viral dan diserbu pengunjung dari berbagai penjuru. Faktanya, setiap hari dan menjelang tahun baru 2025, lokasi tersebut dipadati pendatang hingga terjadi kemacetan kendaraan.

Saat bincang-bincang dengan owner Wahana Lubuk Indah, Rafly, lebih dikenal dengan Rafly Kande yang sedang berada di lokasi, mengatakan, ia membuka destinasi wahana ini dalam waktu sembilan bulan mengadirkan objek wisata berkelas nasional dilengkapi Keranjang Sultan.

Rafly yang juga seorang seniman Aceh ini mengaku, hanya dalam waktu lebih kurang sembilan bulan berhasil menghadirkan destinasi wisata terbaru di areal seluas tiga hektare.

“Tidak butuh lama, berkat dukungan masyarakat disertai kerja keras dan kesungguhan, hanya sembilan bulan lahan yang semula berantakan berhasil menjadi objek wisata  terkemuka. Alhamdulillah saban hari padat pengunjung,” ucap

mantan anggota DPD-RI dan juga mantan Anggota Komisi VI DPR-RI asal Aceh ini.

Tempat wisata ini, kata Refly, lebih mengarah kepada strategis history filosofi geografis, di mana anugerah alam ciptaan Allah dimanfaatkan sebaik mungkin untuk destinasi wisata alami dan islami.

Menurut Rafly, dari tiga poin permainan yang diprogramkan, baru tersedia dua jenis, yaitu Keranjang Sultan dan Lubuk (Kolam) Pemandian. Dalam waktu dekat akan dibangun waterboom, sedangkan sarana lain merupakan penunjang dan sebagai pelengkap.

“Di objek wisata Wahana Lubuk Indah tersedia lima unit Keranjang Sultan. Permainan ini satu-satunya yang ada di Provinsi Aceh. Kalau tidak salah sebanyak sembilan titik berada di wilayah lain di Indonesia,” ungkapnya.

Disebutkan, Keranjang Sultan di Wahana Lubuk Indah Samadua memiliki daya tarik fantastis dan sangat menawan. Di mana alur lintasannya melintasi sungai, pondok, dan menatap areal pegunungan yang ditumbuhi pepohonan hijau.

Sementara itu, lubuk atau kolam pemandian dengan air bening menyejukkan dibangun dengan tidak mengubah kondisi lekukan sungai yang masih alami.

Pada malam hari, tempat ini dipenuhi gemerlapnya cahaya lampu.

“Melihat sangat digandrungi pengunjung, ke depan saya berusaha membangun waterboom sebagai poin ketiga ketersediaan permainan, terutama untuk anak-anak. Berbicara anggaran, tentu saja masih bersifat tentatif, maklumlah sedang dalam proses pengembangan,” imbuh Rafly.

Turut disampaikannya, gerak laju pembangunan kemajuan destinasi wisata nonpemerintah ini harus menguasai strategis dan kematangan agar tidak kalah saing. Di lokasi ini tersedia pondok kamping bagi pengunjung yang ingin menginap, satu kamar dihargai Rp300.000.

Selain itu, tersedia kamar mandi dan tempat bilas yang air sangat bersih. Berbagai jenis makanan atau kuliner sudah dimasak secara modern, begitu juga tersaji berbagai minuman, apalagi bagi penikmat kopi tersedia "Kopi Anduang".

“Hanya sedikit kendala yang dihadapi, jika turun hujan lebat kondisi air kolam menjadi keruh. Kita akan menyiasati dengan membuat sirkulasi air bisa tersaring dan pintu masuk tidak lagi berhadapan langsung ke sungai. Mudah-mudahan wacana ini akan lebih efektif,” tutup Rafly.

Menjaga kepuasan wisatawan

Salah seorang pengunjung, Hubbul Wathan, juga Kepala SD Negeri 9 Tapaktuan yang sempat saya tanyai, menyatakan, menjaga kepuasan pengunjung adalah prioritas utama.

Wisatawan yang puas akan menjadi pelanggan setia dan mempromosikan tempat wisata kita kepada orang lain. Sebaliknya, wisatawan yang mengeluh dapat merusak reputasi dan mengurangi jumlah pengunjung.

Oleh karena itu, penting bagi pengelola untuk memahami harapan dan kebutuhan wisatawan, serta menerapkan strategi yang efektif untuk mencegah keluhan.

Kata Hubbul, setiap wisatawan memiliki ekspektasi yang berbeda-beda saat mengunjungi tempat wisata. Beberapa hal yang umumnya diharapkan oleh wisatawan, antara lain, kebersihan dan kenyamanan fasilitas, keramahan, dan profesionalisme staf, serta ketersediaan informasi.

Menurutnya, beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mencegah keluhan wisatawan antara lain:

1. Menjaga kebersihan dan kenyamanan fasilitas

Pastikan seluruh fasilitas, seperti toilet, tempat parkir, dan area istirahat, selalu dalam kondisi bersih dan terawat. Sediakan peralatan kebersihan yang memadai dan lakukan pembersihan secara rutin.

2. Memberikan pelatihan kepada staf

Berikan pelatihan kepada staf agar mereka dapat memberikan pelayanan yang ramah, profesional, dan responsif terhadap kebutuhan wisatawan.

Dorong staf untuk selalu bersikap proaktif dalam membantu pengunjung.

3. Sediakan informasi yang jelas

Sediakan papan informasi, brosur, atau aplikasi digital yang berisi informasi lengkap mengenai lokasi, fasilitas, jadwal, dan peraturan di tempat wisata. Pastikan informasi yang diberikan akurat dan mudah dipahami.

4. Perhatikan keamanan dan keselamatan

Terapkan prosedur keamanan yang ketat, seperti pengawasan via CCTV, penjagaan keamanan, dan penanganan situasi darurat. Pastikan seluruh area tempat wisata aman bagi pengunjung.

5. Ciptakan pengalaman yang menarik

Rancang aktivitas, atraksi, atau hiburan yang dapat memberikan pengalaman menarik dan berkesan bagi wisatawan. Perbarui konten dan program secara berkala agar pengunjung tidak merasa bosan.

Dengan memahami harapan wisatawan dan menerapkan strategi yang efektif, pengelola tempat wisata dapat mencegah keluhan dan menjaga kepuasan pengunjung.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved