Tafakur
Ustadz Abdul Somad Jelaskan Keistimewaan Doa Anak untuk Orang Tua
Salah satu hal penting yang dijelaskan adalah perbedaan dalam cara mengirimkan doa, antara doa yang dipanjatkan oleh anak untuk orang tuanya dengan do
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Mursal Ismail
Menurut Ustadz Abdul Somad atau juga lebih dikenal UAS hal ini berbeda dengan doa dari orang lain untuk seseorang yang telah meninggal, yang harus menyebutkan nama lengkap agar doa tersebut sampai.
SERAMBINEWS.COM - Dai kondang Tanah Air, Ustadz Abdul Somad, menjelaskan doa anak untuk orang tua memiliki keistimewaan, yaitu akan sampai tanpa perlu menyebutkan nama.
Menurut Ustadz Abdul Somad atau juga lebih dikenal UAS hal ini berbeda dengan doa dari orang lain untuk seseorang yang telah meninggal, yang harus menyebutkan nama lengkap agar doa tersebut sampai.
Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa amal seorang anak saleh tetap mengalir kepada orang tuanya setelah wafat.
Oleh karena itu, mendoakan orang tua yang telah meninggal adalah salah satu bentuk bakti yang tidak terputus.
Awalnya UAS menjelaskan tentang tata cara mengirimkan doa Al-Fatihah untuk orang yang telah meninggal.
Salah satu hal penting yang dijelaskan adalah perbedaan dalam cara mengirimkan doa, antara doa yang dipanjatkan oleh anak untuk orang tuanya dengan doa yang diberikan oleh orang lain untuk seseorang.
Baca juga: Amalan Malam Nisfu Syakban Menurut Ustad Abdul Somad, Baca Juga Doa Ini Untuk Minta Pengampunan
Penjelasan ini disampaikan dalam sebuah podcast yang dipublikasikan melalui kanal YouTube Tsaqofah TV.
Doa Anak kepada Orang Tua: Tanpa Sebut Nama, Tetap Sampai
Ustadz Abdul Somad mengungkapkan bahwa doa dari anak kepada orang tua memiliki keistimewaan tersendiri.
Jika seorang anak mendoakan orang tuanya, doa tersebut akan sampai tanpa perlu menyebutkan nama orang tuanya.
"Kalau orang tua kandung, tanpa disebutkan namanya, doa itu sudah sampai secara otomatis," jelasnya.
Hal ini sejalan dengan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, yang menjelaskan bahwa amal seorang anak yang saleh akan terus mengalir untuk orang tuanya, meskipun orang tua tersebut telah meninggal dunia.
Baca juga: Ustaz Abdul Somad Ulas Puasa Senin Kamis Digabung Puasa Qadha
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
"Ketika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa baginya."
Ustadz Abdul Somad juga menambahkan bahwa meskipun amal-amalnya sudah terputus setelah meninggal, doa yang dipanjatkan oleh anak-anaknya tetap mengalir sebagai amal yang tidak pernah terputus.
"Amal saya tetap nyambung melalui anak saya, karena anak saya itu amal saya," tuturnya.
Doa anak untuk orang tuanya sudah dianggap langsung sampai, tanpa perlu penyebutan nama yang terperinci seperti "bin" atau "binti".
Ini menunjukkan kedekatan yang luar biasa antara orang tua dan anak.
Baca juga: Ustadz Abdul Somad Ajarkan Cara Shalat Istikharah Hingga Menerjemahkan Mimpi Petunjuk
Doa dari Orang Lain: Harus Menyebutkan Nama
Berbeda halnya dengan doa dari orang lain.
Ketika seseorang ingin mendoakan orang yang sudah meninggal, misalnya dengan mengirimkan doa Al-Fatihah, maka orang tersebut perlu menyebutkan nama lengkap orang yang meninggal.
Ustadz Abdul Somad memberikan contoh, jika seseorang ingin mendoakan almarhum, mereka harus menyebutkan nama lengkapnya, seperti "Almarhum Abdul Somad bin Bachtiar."
"Beda sama orang lain, kalau bapak mau kirim Fatihah untuk saya, harus sebutkan untuk Almarhum Abdul Somad bin Bachtiar Al-Fatihah," jelas Ustadz Abdul Somad.
Ia menekankan bahwa meskipun doa itu dikirimkan untuk orang lain, harus ada penyebutan nama lengkap agar doa tersebut dapat sampai kepada almarhum.
Doa anak untuk orang tuanya memiliki keistimewaan yang luar biasa, karena doa tersebut sampai tanpa perlu menyebutkan nama.
Ini karena ikatan yang sangat erat antara orang tua dan anak. Sebaliknya, doa dari orang lain untuk orang yang sudah meninggal, seperti mengirimkan doa Al-Fatihah, membutuhkan penyebutan nama lengkap agar doa tersebut sampai.
Ustadz Abdul Somad mengingatkan bahwa amal yang dilakukan oleh anak-anak yang saleh untuk orang tuanya tetap menjadi amal yang tidak pernah terputus.
Ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa doa adalah salah satu cara terbaik untuk menghubungkan kita dengan orang-orang yang telah meninggal, terutama orang tua kita, meskipun mereka telah pergi dari dunia ini.
Baca juga: Hukum Membaca Surah Yasin Tiga Kali dan Shalat Nisfu Sya’ban Menurut Ustadz Khalid Basalamah
Baca juga: Ustadz Adi Hidayat Bagikan Rahasia dan Makna Bulan Syaban: Persiapan Spiritual Menuju Ramadhan
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)
Mulai Hari Ini Puasa Ayyamul Bidh Juli 2025, Berikut Jadwal Lengkap, Keutamaan, dan Cara Niatnya |
![]() |
---|
Jangan Lewatkan! Ini Waktu dan Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriah Agar Hidup Penuh Berkah |
![]() |
---|
Berikut Amalan Khusus di Bulan Muharram Menurut Ustadz Adi Hidayat yang Sayang Jika Dilewatkan |
![]() |
---|
Kapan Hari Tasyrik Dilaksanakan dan Mengapa Dilarang Berpuasa? |
![]() |
---|
Kirim Al-Fatihah untuk Orang yang Telah Tiada, Haruskah Sebut Namanya? Ini Kata Ustadz Abdul Somad |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.