Ramadhan 2025

Hukum Niat Puasa Ramadhan Hanya Sekali di Awal Ramadhan, Simak Penjelasan Dai Aceh dan MUI

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Islam (MUI), Anwar Abbas mengatakan, ada perbedaan pendapat terkait dengan kapan niat puasa Ramadhan dibaca.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Agus Ramadhan
Generate by AI
MEMANJATKAN NIAT PUASA - Foto ilustrasi seorang wanita muslim sedang memanjatkan niat puasa hasil olah kecerdasan buatan Meta AI, Senin (24/2/2025). Niat puasa merupakan satu dari dua rukun puasa yang wajib dilakukan oleh setiap muslim sebelum menunaikan ibadah puasa keesokan harinya. (Generate by AI) 

Dikatakan Ustadz Masrul, bahwa niat puasa untuk satu bulan penuh yang dipanjatkan pada awal Ramadhan bisa menolong jika seseorang lupa niat kembali di tiap malamnya.

Apabila itu terjadi, maka puasa esok hari yang dikerjakan oleh orang tersebut tetap sah dan dapat dilanjutkan.

Tapi sebaliknya, hal tersebut tidak berlaku bagi yang dengan sengaja meninggalkan niat puasa di tiap malamnya.

Untuk kondisi ini, maka puasa esok hari yang tetap dijalankan oleh orang tersebut menjadi tidak sah.

Sekalipun ia sudah meniatkan di awal Ramadhan.

“Tetapi kalau sengaja memang tidak niat, tetap tidak sah, ini hanya untuk kasus lupa aja,” pungkas Ustadz Masrul.

Baca juga: Kapan Puasa Ramadhan 2025, 1 atau 2 Maret? Naqsyabandiyah dan Muhammadiyah Sama, NU Kapan?

Bacaan niat puasa Ramadhan

Dikutip dari laman resmi BAZNAS, Kamis (20/2/2025), berikut bacaan niat puasa Ramadhan:

Adapun bacaan niat puasa ramadhan yang dibaca setiap malam untuk satu hari ialah sebagai berikut.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ghadin an’adai fardhi syahri ramadhana hadzihissanati lillahita’ala

Artinya, "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

  • Niat puasa Ramadhan untuk satu bulan penuh

Adapun bacaan niat puasa untuk satu bulan penuh yang dibaca di awal ramadhan menurut pendapat Imam Malik ialah sebagai berikut.

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma jami’i syahri Ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta’ala

Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta’ala.”

Wakil Ketua MUI Anwar Abbas mengatakan, bagi umat Islam yang tidak hafal niat juga dapat mengucapkannya dalam bahasa selain bahasa Arab.

"Tidak (harus pakai bahasa Arab). Dalam bahasa Indonesia juga bisa," jelasnya.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA SEPUTAR RAMADHAN 2025 DI SINI 

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved