Perang Gaza

Hamas: Israel Berencana Ingin Perang Lagi, tak Tertarik Lanjutkan Gencatan Senjata Fase II

Namun, Hamas tidak dapat menerima diakhirinya fase pertama Sabtu depan tanpa terlibat atau terlibat dalam negosiasi tentang fase kedua.

Editor: Ansari Hasyim
Telegram Brigade Al-Qassam
ANGGOTA BRIGADE AL-QASSAM - Foto ini diambil pada Minggu (9/2/2025) dari publikasi resmi Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Sabtu (1/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam membawa foto 7 komandan mereka yang terbunuh dalam serangan Israel, selama pertukaran tahanan ke-4 pada Sabtu (1/2/2025) sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza, dengan imbalan 183 tahanan Palestina. 

Hamas menyatakan siap dan bersedia berunding untuk tahap kedua. Hamas bahkan telah menawarkan untuk membebaskan semua tawanan yang tersisa dalam satu kelompok besar di awal tahap kedua.

"Akan tetapi, Israel belum berkomitmen pada apa pun. Kami mendengar laporan bahwa Benjamin Netanyahu ingin memperpanjang fase pertama kesepakatan untuk membebaskan lebih banyak tawanan – daripada berkomitmen pada fase kedua yang pada akhirnya akan mengakhiri perang, dan kemudian ke fase ketiga, yaitu pembangunan kembali Gaza," kata Jurnalis Al Jazeera Hamdah Salhut yang melaporkan dari Amman, Yordania seperti dikutip dari Al Jazeera English, Kamis.

Menteri Energi Israel Eli Cohen mengatakan memulangkan 59 tawanan yang tersisa merupakan prioritas utama, tetapi tidak akan ada kesepakatan mengenai gencatan senjata tahap kedua jika Hamas tetap utuh di Gaza.

“Tuntutan kami jelas,” kata Cohen, anggota kabinet keamanan, kepada lembaga penyiaran publik Israel Kan.

Cohen mengatakan Israel berada dalam posisi yang lebih kuat untuk bernegosiasi sekarang daripada menjelang gencatan senjata karena mendapat dukungan penuh dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump, yang bulan ini mulai mengirimkan bom berat.

Israel Kembali Khianati Kesepakatan, Tak Mau Mundur, Tentara akan Tetap Berada di Dekat Perbatasan Gaza-Mesir 

Seorang pejabat Israel yang anonim, baru saja dalam satu jam terakhir, telah mengirim memo kepada media Israel dan jurnalis Israel yang mengatakan bahwa Israel tidak akan menarik diri dari Koridor Philadelphia, sebuah keputusan yang jika benar, menunjukkan pengkhiatan Israel terhadap kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Koridor Philadelphia adalah wilayah yang berada di antara Gaza dan Mesir, tempat tentara Israel telah hadir dalam jumlah cukup besar sejak dimulainya perang, meskipun itu merupakan salah satu persyaratannya untuk mundur berdasarkan kesepakatan gencatan senjata.

Tidak jelas apakah kesepakatan itu akan benar-benar dilaksanakan karena ada laporan bahwa Netanyahu ingin memperpanjang tahap pertama daripada melanjutkan ke tahap kedua dan berkomitmen untuk mengakhiri perang, mencoba membebaskan lebih banyak tawanan tanpa komitmen untuk mengakhiri pertempuran.

Hamas mengatakan mereka bersedia menunjukkan fleksibilitas, membebaskan semua tawanan dalam satu gelombang besar.

"Jadi, tidak jelas di mana tepatnya posisi kita, tetapi kita akan mendapatkan jawabannya dalam beberapa hari karena gencatan senjata ini berakhir pada hari Sabtu," seperti dikutip dari Al Jazeera.

Israel Tunda Pembebasan 24 Tahanan Anak Pelestina dan Dua Tahanan Dewasa 

Kantor Media Tahanan Palestina (ASRA), mengutip Saleh al-Hams, kepala departemen keperawatan di Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, melaporkan sebagai berikut sebagaimana yang dirilis jaringan berita Al Jazeera.

456 tahanan yang dibebaskan tiba di Rumah Sakit Eropa pagi ini.

Staf rumah sakit sedang menantikan kedatangan 24 tahanan anak dan dua orang dewasa, tetapi otoritas Israel menunda pembebasan mereka.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved