Kupi Beungoh
Liburkan Sekolah dan Kuliah, Maksimalkan Ibadah di Bulan Ramadhan
Menurut Sayyid Sabiq ”Puasa” itu berarti menahan, sedangkan menurut Yusuf al-Qardhawi menegaskan bahwa puasa adalah meninggalkan dan menahan.
Oleh: Dr. Ainal Mardhiah, S.Ag, M Ag
Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, Allah wajibkan umat Islam berpuasa pada bulan ini, bulan dimana pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan ini pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan begitu Rasulullah SAW mengatakan.
Ia bulan, hanya ada satu tahun sekali dan tidak bisa terganti. Apa hubungannya dengan sekolah dan kuliah harus libur? bukankah kuliah dan sekolah juga ibadah? Mengapa harus diliburkan pada Bulan Ramadhan?
Makna Dan Hukum Puasa
Menurut Sayyid Sabiq ”Puasa” itu berarti menahan, sedangkan menurut Yusuf al-Qardhawi menegaskan bahwa puasa adalah meninggalkan dan menahan. Dengan kata lain, menahan dan meninggalkan sesuatu yang mubah (halal), seperti nafsu perut dan nafsu sex dengan nilai mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Puasa diartikan dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Puasa Ramadan hukumnya wajib sebagaimana disebutkan dalam ayat Al-Qur’an berikut ini:
”Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah ayat; 185)
Seorang muslim yang meninggalkan puasa Ramadhan akan dianggap sebagai kafir. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW”
"Ikatan Islam dan sendi agama ada tiga yang di atasnyalah Islam dibangun, siapa yang meninggalkan satu darinya, maka dia kafir terhadapnya dan halal darahnya, yaitu: bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, salat wajib, dan puasa di bulan Ramadan." (HR Abu Ya'la dan Dailami)
Baca juga: Metode-Metode Dalam Penetapan Awal Ramadhan Dan Awal Syawal
Keutamaan Bulan Ramadhan
Telah datang bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. (HR Ahmad)
Liburkan Sekolah dan kuliah Pada Bulan Ramadhan.
Hasil observasi di sekolah para siswa dan siswi sangat letih dan lelah pada siang hari ketika mengikuti pelajaran. Begitu juga dengan mahasiswa, terlihat sangat lelah mengikuti matakuliah dari pagi sampai sore, ditambah lagi ketika malam hari mereka harus mengerjakan tugas yang diberikan dosen.
Sehingga pada saat jam istirahat tiba, kita lihat mereka bersegera ke kantin mencari makan, minum karena haus dan lapar. Pada bulan Ramadhan makan dan minum di siang hari seperti ini adalah salah satu hal yang diharamkan, karena dapat membatalkan puasa.
Hasil jawaban angket dengan lebih kurang 80 orang mahasiswa yang saya ajukan angket, 95 persen mereka memilih libur kuliah di bulan Ramadhan. Kenapa mahasiswa memilih libur?
Mahasiswa yang bernamanya Rufika mengatakan bahwa tidak sanggup kuliah dalam keadaan berpuasa, karena haus, lapar, tidak bisa fokus kuliah (belajar).
Kalau tetap kuliah, itu dalam keadaan terpaksa, karena belajar dalam keadaan haus dan lapar membuat letih, lesu, ngantuk, pusing, terkadang harus berbuka puasa disiang hari, sementara berbuka puasa disiang hari pada bulan Ramadhan hukumnya haram.
Tidak jauh berbeda dengan apa yang dikatakan mahasiswa yang bernama Fauzan "Jika kuliah dibulan Ramadhan, ketika malam hari mereka tidak lagi sanggup menghidupkan Ramadhan dengan beribadah di malam hari, tidak sanggup taraweh, tadarus kecuali sedikit karena sudah sangat lelah dengan kuliah dan tugas-tugas dari dosen".
Sedangkkan Zayyan mengatakan, lebih memilih libur karena saat kuliah dalam keadaan puasa membuat saya cepat lelah jika tetap masuk kuliah sampai sore buk jadi tidak sanggup dan membuat ibadah puasa saya tidak maksimal dalam menjalankannya, ditambah lagi tugas-tugas kuliah dari dosen.
Sedangkan Serina juga memilih libur kuliah di bulan Ramadhan untuk bisa fokus bersama keluarga, fokus ibadah, fokus mengisi bulan Ramadhan dengan berbagai kegiatan, Daurah, Taddarrus Al-Quran, i'tikaf dan lainnya di Mushalla maupun Mesjid, atau ibadah mandiri di rumah masing-masing.
Ramadhan hanya ada satu tahun sekali setahun, oleh karena itu harus memaksimalkan beribadah di dalamnnya, apalagi pahala ibadah dibulan Ramadhan 1000 kali lipat daripada bulan lainnya.
Sehingga lebih tepat kuliah dan sekolah itu libur pada bulan Ramadhan agar bisa maksimal beribadah puasa Ramadhan. Sedangkan untuk adek-adek yang Sekolah Dasar bisa menjadikan bulan Ramadhan itu, kesempatan untuk belajar berpuasa.
Lebih ekstrim lagi ketika saya mewawancarai siswa di sekolah Menengah Pertama Dan Sekolah Menengah Atas, mereka mengatakan ramai-ramai ke kamar mandi ketika jam istirahat, dengan alasan panas, mereka ingin berwudhu’.
Namun ternyata pengakuan sebagain mereka, mereka bukan berwudhu’, melainkan minum air yang ada di kamar mandi, baik air dalam bak dikamar mandi atau dari keran tempat mengambil wudhu’.
Sebuah fenomena yang sangat mengkhawatirkan, siswa-siswi di sekolah, diam-diam berbuka puasa disiang hari pada bulan Ramadhan, karena lelah dan haus karena belajar pada bulan Ramadhan.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Ramadhan Setiap Hari dan Sebulan Penuh Disertai Artinya
Maksimalkan Ibadah Di Bulan Ramadhan
Bedasarkan hasil penelitian kecil ini, bukankah libur kuliah dan sekolah di bulan Ramadhan lebih utama untuk menjaga ibadah puasa, untuk memaksimalkan ibadah puasa di bulan Ramadhan, Menghidupkan Mushalla dan Mesjid diberbagai pelosok negeri dengan tadarus dan ibadah lainnya.
Karena puasa dibulan Ramadhan wajib, tidak bisa tergantikan dengan apapun, dengan puasa lain. Menjaga dan menghidupkan bulan Ramadhan dengan puasa dan ibadah adalah lebih utama, karena ini perintah Allah.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. ( QS. Al-Baqarah ayat: 183)
Adakah yang lebih utama, daripada menjaga dan melaksanakan perintah Allah dengan persiapan yang terbaik, kesehatan terbaik, pelaksanaan yang terbaik, waktu terbaik, pikiran terbaik, tenaga terbaik dan menjaganya dari hal-hal yang bisa membatalkannya?
Kuliah, sekolah bisa dilakukan pada bulan-bulan lainnya, ada 11 bulan dalam dalam 1 tahun untuk kita bisa sekolah dan kuliah, namun beribadah di bulan Ramadhan, mendidik taqwa dengan berbagai aktifitas ibadah hanya ada 1 kali dalam setahun, hanya ada dibulan Ramadhan. Oleh karena itu libur kuliah dan sekolah untuk menjaga ibadah puasa, untuk memaksimalkan ibadah di malam-malam Ramadhan dengan shalat sunat taraweh, i'tikaf, tadarus, tahajjut terutama disepuluh malam terakhir lebih utama.
Menghidupkan shalat berjama'ah 5 waktu di di mesjid-Mesjid dan Mushalla-Mushalla di seluruh pelosok negeri adalah lebih utama, lebih baik, dan harus menjadi prioritas bagi seorang muslim.
Ini harus menjadi kebijakan prioritas di negeri yang dipimpin oleh seorang pemimpin yang beragama Islam, sebagai sebuah tanda pemimpin tersebut seorang yang ta'at dan bertaqwa.
*) PENULIS adalah Dosen UIN Ar Raniry Banda Aceh
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Artikel KUPI BEUNGOH lainnya baca DI SINI
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.