MUI Sebut Awal Puasa Ramadhan 2025 Berpotensi Beda tapi Lebaran Bersama
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut adanya potensi perbedaan awal puasa Ramadhan 2025 antara pemerintah dengan Muhammadiyah.
"Kriteria MABIMS tinggi 3, dan elongasi 6,4. Sedangkan di Jawa Timur tinggi hilal 3, elongasi 5,9 (elongasinya belum masuk kriteria MABIMS)," jelas Cholil.
"Nanti akhir Ramadhan saat ijtimak 27 Maret pukul 10.02 WIB. Tinggi hilal saat Maghrib di Jakarta 1 derajat 28 detik dan elongasi 6,5. Tinggi < kriteria> kriteria. Tapi sementara ini kesepakatan MABIMS tinggi dan elo terpenuhi. Awal Syawal insyaallah tidak ada perbedaan antar-ormas," jelas Cholil.
Cholil menekankan, jika hasil pemantauan hilal yang muktabar atau autentik di Aceh, maka awal Ramadhan dimulai Sabtu (1/3/2025).
Akan tetapi, jika hasil pemantauan hilal tidak membuahkan hasil di Aceh, maka bukan Syaban akan digenapkan menjadi 30 hari, sehingga awal puasa Ramadhan jatuh pada Minggu (2/3/2025).
"Jika terpaku pada kriteria MABIMS potensi beda sangat mungkin. Jika ada hasil rukyah yang muktabar di zona Aceh, maka awal puasa Sabtu. Namun jika tidak ada hasil rukyah, maka istikmal syaban," ujarnya.
"Namun, pemerintah bisa punya skenario, tetap diisbatkan Sabtu, baik rukyah berhasil atau tidak," sambungnya.
Sementara itu, Cholil mengatakan bahwa kalender Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah 2025 menyebutkan 1 Ramadhan 1446 jatuh pada Sabtu (1/3/2025).
Namun, kata dia, NU selalu disertai keterangan bahwa putusan awal bulan Hijriah menunggu hasil rukyat.
"Jika hilal gagal terlihat, maka bulan Sya'ban digenapkan 30 hari, maka 1 Ramadhan mulai puasa pada Minggu, 2 Maret 2025," lanjut Cholil.
Baca juga: Kapan Puasa? Awal Ramadhan 1446 H 1 atau 2 Maret? BRIN Prediksi Minggu: Aceh Penuhi Kriteria
BRIN Sebut Potensi Beda Penentuan Awal Ramadhan 2025
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, mengungkapkan bahwa awal Ramadhan 2025 berpotensi mengalami perbedaan.
Berdasarkan hasil rukyat, awal Ramadhan 2025 diperkirakan jatuh pada 2 Maret 2025.
Sementara itu, Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada 1 Maret 2025 berdasarkan metode hisab. "Ada potensi perbedaan penetapan awal Ramadhan tahun ini," ujar Thomas dalam wawancara dengan Kompas.com pada Senin (24/2/2025), dilansir Kompas (24/2//2025).
Posisi Hilal dan Kriteria MABIMS
Menurut Thomas, posisi Bulan pada 28 Februari 2025 malam diperkirakan berada pada ketinggian 4,5 derajat dengan elongasi 6,4 derajat di Banda Aceh.
Posisi ini sedikit di atas kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yang menetapkan bahwa hilal dianggap terlihat jika ketinggiannya minimal 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat.
Prabowo Bakal Tarik Utang Baru Rp 781,8 Triliun pada Tahun 2026 |
![]() |
---|
Pemerintah Aceh Gelar Gerakan Pangan Murah untuk Kendalikan Inflasi di Lhokseumawe |
![]() |
---|
Iuran BPJS Kesehatan Naik Bertahap Tahun Depan, Begini Penjelasan Sri Mulyani |
![]() |
---|
Tenaga Kontrak Ramai-Ramai ke Balai Kota Banda Aceh Temui Illiza, Ini Tuntutannya |
![]() |
---|
Singapura Tawarkan Teknologi Pengelolaan Limbah untuk Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.