Konflik Suriah

Pasukan Suriah Eksekusi 52 Kaum Alawi saat Bentrok dengan Milisi Pro-Assad, Lebih 70 Orang Tewas

Laporan mengatakan kalau itu adalah "serangan paling kejam terhadap pemerintahan baru Suriah sejak al-Assad digulingkan" pada bulan Desember.

Editor: Faisal Zamzami
RNTV/TangkapLayar
TERAPKAN JAM MALAM - Pasukan rezim baru pemerintahan Suriah saat menangani kerusuhan yang terjadi di wilayah-wilayah yang menjadi basis pendukung Presiden terguling, Bashar Al-Assad, Kamis (6/3/2025). Pasukan Suriah dlaporan menerapkan jam malam di sejumlah wilayah pesisir negara tersebut. 

SERAMBINEWS.COM - Observatorium Pemantau perang Suriah, Jumat (7/3/2025), mengatakan kalau pasukan keamanan Suriah "mengeksekusi" 52 anggota minoritas Alawite Syiah (kaum Alawi) di provinsi Latakia, Suriah.

Eksekusi ini menyusul bentrokan di Latakia antara pasukan Suriah rezim baru pimpinan Ahmed Al-Sharaa dengan milisi bersenjata yang setia kepada presiden terguling Suriah, Bashar al-Assad.

 
"Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berkantor pusat di Inggris mengatakan "pasukan keamanan mengeksekusi 52 pria Alawite di kota Al-Shir dan Al-Mukhtariya di pedesaan Latakia" berdasarkan video yang diverifikasinya, serta kesaksian yang diterimanya dari kerabat korban," tulis laporan Al Arabiya, Jumat.

Bentrokan itu, kata Observatorium Suriah, menewaskan lebih dari 70 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam kerusuhan yang terjadi di sejumlah wilayah pesisir Suriah, pekan ini. 

"Lebih dari 70 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dan ditangkap dalam bentrokan berdarah dan penyergapan di pantai Suriah antara anggota Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri dan militan dari tentara rezim yang sudah terguling," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia dalam sebuah unggahan di X.

Sebelumnya disebutkan kalau bentrokan bersenjata pada Kamis antara pasukan pemerintah dan loyalis al-Assad telah menewaskan 48 orang di kota pesisir Jableh dan desa-desa di sekitarnya.

Laporan mengatakan kalau itu adalah "serangan paling kejam terhadap pemerintahan baru Suriah sejak al-Assad digulingkan" pada bulan Desember.

Jumlah korban secara keseluruhan selama kerusuhan minggu ini belum diketahui.

Pejuang pro-al-Assad menewaskan 16 personel keamanan sementara 28 pejuang yang berpihak pada presiden terguling dan empat warga sipil juga tewas, kata Observatorium pada Kamis.

Baca juga: Suriah Berlakukan Jam Malam, Kekerasan Terhadap Sipil Meningkat, Dewan Militer Pembebasan Diumumkan


Serangan Terencana dari Benteng Assad

Pertempuran sebelumnya terjadi di provinsi pesisir Mediterania Latakia, jantung minoritas Alawite al-Assad yang dianggap sebagai benteng pendukung selama pemerintahannya.

Mustafa Kneifati, seorang pejabat keamanan di Latakia, mengatakan, dalam “serangan yang direncanakan dengan matang dan terencana, beberapa kelompok sisa milisi al-Assad menyerang posisi dan pos pemeriksaan kami,” yang menargetkan patroli di wilayah Jableh.

Serangan tersebut mengakibatkan "banyaknya korban jiwa dan luka-luka di antara pasukan kami," imbuhnya tanpa menyebutkan jumlah korban.

Kneifati mengatakan pasukan keamanan Suriah akan “berusaha untuk menghilangkan kehadiran mereka.”

“Kami akan memulihkan stabilitas di kawasan ini dan melindungi properti milik rakyat kami,” katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved